Akusisi Pengguna di Platform Android


Aplikasi mobile membutuhkan pengguna, begitu juga pengguna smartphone membutuhkan aplikasi. Hal ini membuat tahap akusisi pengguna saat aplikasi tersebut dilepas ke publik menjadi tahap yang sangat penting. Tahap akusisi pengguna bisa dilakukan sebelum dan sesudah sebuah aplikasi dilepas ke pasar. Tiap platform smartphone juga memiliki taktik yang berbeda-beda. Kali ini saya coba sedikit berbagi tips melakukan akusisi pengguna di platform Android.

Perangkat Android dikenal dengan tingkat kostumisasi yang tinggi, agak rumit untuk digunakan orang awam, dan masih kalah elegan dari sisi antarmuka pengguna dibandingkan dengan iOS. Android memiliki harga perangkat yang cukup ekonomis sehingga membuat perangkat Android menjadi perangkat yang mainstream di pasar global. Android merupakan platform yang terbuka, sehingga pengembang aplikasi memiliki kemudahan dalam membuat aplikasi dan masuk ke Android Market. Tetapi hal tersebut juga membuat Android Market menjadi kurang teratur untuk masalah konten.

Aplikasi Android bisa didapatkan secara gratis dengan mudah walaupun harusnya berbayar. Saya pernah membaca artikel bahwa setiap perbandingan aplikasi bajakan dengan yang berbayar adalah 100 : 1. Metode pembayaran pun di Indonesia masih banyak yang berbasis kartu kredit, walaupun sudah mulai bermunculan konsep pembayaran dengan metode potong pulsa. Pengguna di Indonesia juga terbiasa dengan aplikasi gratisan, mindset mayoritas menganggap aplikasi di Android adalah gratis. Hal ini menjadikan konsep in-app-purcahse dan iklan menjadi marak digunakan di apliaksi Android. Proses kurasi aplikasi di Android, walaupun sudah mulai membaik, tapi tidak cukup bagus untuk menjadikan marketplace Android sebagus iOS. Bisa dibilang banyak aplikasi yang tidak terlalu bagus bisa masuk ke dalam kategori top ten.

Kemudian ada juga masalah fragmentasi dari perangkat Android di pasaran. Banyak vendor yang mengurangi fitur atau bahkan menambahkan fitur tertentu yang menjadikan sebuah aplikasi tidak berjalan secara optimal di beberapa perangkat Android.

Nah dari fakta dasar tersebut, berikut adalah beberapa poin yang penting untuk diperhatikan saat melakukan akusisi pengguna di Android.

Apps discovery (menemukan aplikasi) di Android tidak se-influental di iOS. Hal ini menjadikan aplikasi dengan rangking tinggi tidak terlalu berpengaruh terhadap banyaknya download. Metode rangking di Android juga tidak sama dengan di iOS, dimana aplikasi dengan rating tinggi belum tentu masuk top ten. Jumlah download yang signifikan dalam periode yang singkat lebih memungkinkan untuk bisa masuk ke top ten. Jadi kita bisa fokus ke bagaimana banyak calon pengguna mendownload dalam waktu yang singkat, sehingga kedepannya bisa masuk ke top ten.

Akusisi pengguna sebelum aplikasi tersebut masuk kedalam Android market menjadi hal yang penting jika melihat paragraf sebelumnya. Kita bisa mencoba menaruh apliaksi yang kita punya di toko aplikasi 3rd party. Misalnya Amazon App Store, SlideME atau toko aplikasi lokal seperti S app planet dari S Nexian. Ketika aplikasi sudah viral maka barulah masuk ke Android Market. Selain itu, pengembang aplikasi bisa mendapatkan feedback untuk bisa meningatkan kulitas dari aplikasinya sebelum masuk ke dalam Android Market.

Diliput di media lokal dan media yang sesuai target (digital maupun fisik) juga bisa dilakukan. Pengembang aplikasi bisa melakukan hal ini sebelum dan sesudah aplikasi tersebut ada di Android Market. Dengan membuat sedikit berita bocoran akan adanya aplikasi yang dibuat maka biasanya pengguna akan mencari tau aplikasi tersebut. Pengguna di Indonesia masih belum ada di tahap mencari aplikasi dengan inisiatif sendiri.

Kerja sama dengan operator dan vendor smartphone juga merupakan langkah bagus untuk melakukan akusisi pengguna. Jika aplikasi sudah bisa dibundling dengan vendor smartphone, maka kemungkinan aplikasi digunakan akan semakin tinggi. Karena sekali lagi perlu diingat bahwa calon pengguna masih belum memiliki inisiatif untuk mencari aplikasi jika mereka tidak memerlukannya.

Terjun ke cara tradisional dalam memasarkan aplikasi juga layak dicoba, misalnya menyebarkan CD aplikasi anda ke toko toko penjualan handphone atau pulsa. Hal ini tentunya memerlukan budget yang cukup besar, tetapi layak dicoba. Kemudian memiliki website / blog / media sendiri untuk memperkenalkan dan berbagi cara pembuatan juga dapat meningkatkan keingintahuan dari calon pengguna.

Sebagai info tambahan yang saya pernah baca di laporan Admob, kurang lebih 70 persen pengguna Android dunia adalah pria. hal ini juga bisa menjadi bahan pertimbangan.

Fokus untuk menemukan cara pemasaran yang paling murah dan memiliki volume yang cukup banyak menurut saya pribadi adalah satu hal yang penting di Android. Selain itu mengusung tema lokal juga dapat meningkatkan rasa ingin tau calon pengguna.

The more you know about the device and platform, the more effective you will be in promoting your app. The smartphone market is changing rapidly, so it pays to do your research and adapt your user acquisition strategy based upon the audience you are targeting. – Robert J Weber –

Nah itulah tips dan pandangan saya pribadi mengenai akusisi pengguna di platform Android. Mungkin dari pembaca memiliki pandangan lain, saya sangat mengharapkan bisa saling berbagi di kolom komentar kami untuk bisa membantu pengembang aplikasi di Indonesia lebih terkenal di rumah sendiri dan muncul ke pasar global.