Belajar Dari Pelari Maraton Dunia


Olahraga dan bisnis adalah dua hal yang menurut saya bisa saling berkaitan. Saya sendiri adalah orang yang senang mengimplementasikan sesuatu dari dunia olahraga ke pekerjaan dan bisnis saya secara umum. Salah satu yang saya pelajari adalah bagaimana seorang pelari maraton berlatih dan bertanding.

Seorang pelari maraton tidak hanya memerlukan stamina yang kuat untuk memenangi sebuah pertandingan. Di balik itu mereka memerlukan latihan dan juga mental yang siap untuk mencapai tujuan mereka. Berikut adalah beberapa hal yang bisa saya ambil dari para atlit maraton dunia tersebut.

Tujuan yang Konkret, Tujuan yang Unggul dan Optimis

Pelari maraton memiliki tujuan yang sangat spesifik tentang apa yang akan mereka capai. Tujuan yang mereka miliki kadang harus menembus batas kemampuan manusia (bayangkan mereka harus berlari dengan jarak yang jauh dan cepat dan juga harus BERSAING!! ). Tapi target sulit yang mereka ingin capai membuat mereka bisa berpikir lebih kreatif dan fokus dalam upaya mereka membuat program latihan, pemusatan mental, pengaturan nutrisi makanan, pengaturan gaya hidup dan hal hal lainnya yang bisa dimaksimalkan dalam pencapaian sesuatu yang cukup sulit itu.

Hal yang sama juga berlaku bagi para pekerja, pengusaha ataupun mahasiswa. Untuk bisa bersaing di masa sekarang ini, kita butuh tujuan yang konkret, dan tujuan yang membuat kita menjadi unggul. Untuk menjadi unggul tentunya target yang dipasang haruslah kreatif dan melebihi target dari kompetitor. Untuk mencapai target tersebut tentunya kita harus memiliki rasa optimis yang tinggi dan diikuti perencanaan yang optimal untuk mengunggulkan apa yang akan kita capai nantinya. Intinya semakin jelas dan tinggi tujuan, akan semakin tinggi motivasi dan akhirnya akan semakin tinggi usaha dan kreativitas untuk mencapai tujuan tersebut.

Merancang Latihan, Bekerjasama Dengan Pelatih & Memperluas Kemampuan

Atlet dunia melakukan latihan secara terus menerus dan bekerjasama dengan pelatih mereka walaupun mereka sudah memenangi medali emas ataupun sudah menjadi yang tercepat di dunia. Mereka tidak pernah menggangap remeh masukan dari pelatih yang notabene hanya bisa memberi masukan dan bisa saja tidak lebih hebat dari si pelari tersebut. Atlet dan pelatih yang besar akan selalu bekerjasama melakukan pembaruan dari cara mereka berlatih dan memasukan tantangan baru yang lebih tinggi untuk memperluas kemampuan yang dimiilki si atlet.

Elite athletes have very specific goals about what they want to achieve. They do not train aimlessly. -Anonymous-

Begitu juga di dunia kerja, kita seharusnya mau mencoba memperluas kemampuan yang dimiliki walaupun kemampuan tersebut berada di area yang kurang kita sukai ataupun yang menjadi kelemahan kita. Dengan dibantu tujuan yang jelas biasanya kita akan tahu kekurangan yang kita miliki dan tidak akan merasa sia-sia berjibaku untuk meningkatkan kemampuan yang menjadi kelemahan kita itu. Selain itu kita juga seharusnya berkonsultasi dengan orang yang lebih senior, orang-orang disekitar atau bahkan kepada orang yang menurut kita tidak penting (misalnya bawahan kita, orang tua dan lain-lainnya). Mintalah masukan dari apa yang telah kita lakukan. Saring masukan mereka, yang menurut anda sesuai dengan tujuan yang dapat mengunggulkan anda.

Mencatat Apa Saja Usaha yang Telah Dikeluarkan dan Mencatat Semua Hasil yang Ada

Pelari kelas dunia tidak hanya merencanakan tujuan latihan mereka dan program latihan mereka. Mereka juga disibukkan dengan mencatat dan mendokumentasikan hasil yang mereka dapat dari program latihan yang mereka buat. Hal ini memungkinkan mereka mengamati pola, melihat latihan apa yang bekerja dengan benar dan kurang berhasil. Setelah mereka mempelajari dokumentasi tersebut, mereka akan berkonsultasi dengan tim pelatih mereka untuk membuat program latihan yang lebih sempurna dan lebih cocok dengan kemampuan si pelari serta cocok dengan tujuan yang bisa mengunggulkan si pelari tersebut.

Di konteks dunia profesional, anda dapat melacak misalnya bagaimana investasi waktu anda dengan hasil yang dapat dicapai. Mungkin anda bisa melihat kalau anda terlalu banyak menginvestasikan waktu di satu hal tapi tidak mendapatkan timbal balik yang cukup dari waktu yang telah anda habiskan tersebut (baik jangka panjang maupun pendek). Sebagai profesional kita juga dituntut untuk bisa mengefisiensikan waktu untuk mencapai tujuan yang bisa mengunggulkan. Membatasi waktu dari usaha anda bukanlah hal yang menandakan anda tidak serius, tapi menandakan anda orang yang mampu mengontrol diri anda dan waktu anda. Dengan melakukan dokumentasi terhadap usaha dan hasil yang anda capai, sangat besar kemungkinan anda melihat pola kelemahan atau bahkan kesempatan anda untuk lebih unggul kedepannya.

Memiliki Pandangan Jangka Panjang

Pelari maraton dunia pastinya memiliki tujuan untuk memenangkan sesuatu kejuaraan. Tapi tahukah anda jika si pelari tersebut ternyata lebih memiliki pandangan “Berapa banyak kejuaraan yang bisa saya menangkan?” Karena jika mereka berlatih terlalu berat hanya untuk satu kejuaraan saja tanpa memikirkan keadaan tubuh mereka untuk kejuaraan lainnya maka besar kemungkinan mereka akan memenangkan satu kejuaraan saja dalam sepanjang karir mereka. Mereka bisa terbelit cedera yang panjang jika terlalu memaksakan untuk bisa unggul dari pesaingnya. Kadang mereka hanya memanfaatkan sebuah kejuaraan untuk persiapan atau ajang uji coba bagi kejuaraan yang lebih besar. Mereka memiliki ambisi besar, tapi mereka memiliki kontrol ambisi yang jauh lebih besar. Mereka memiliki rencana yang matang yang dapat mencapai hasil yang jauh lebih besar dan efektif.

Jika di dunia pekerjaan maka seharusnya kita bisa memilih pekerjaan yang bisa menggembangkan kemampuan, melakukan uji coba, pembelajaran untuk bisa mencapai tujuan kita yang lebih unggul dari orang lain. Biasanya profesional saat ini mengerjakan proyek yang menghasilkan uang banyak tapi secara tidak disadari malahan tidak cocok dengan tujuan awal dan malah membunuh kratifitas, inovasi dan bahkan kemampuan mereka. Ada baiknya jika kita mengambil pekerjaan, proyek atau membuat produk yang sejalan dengan roadmap dan juga timeline tujuan akhir kita. Sehingga nantinya pekerjaan, proyek, maupun produk yang akan kita kerjakan akan dapat mengembangkan kemampuan kita dan bukannya malah membuat kita cedera dan tidak bisa mengembangkan prestasi kedepannya.