Teknologi IoT (Internet of Thing) mendorong Intel mengeluarkan teknologi yang menggabungkan komputer mini dengan Arduino. Teknologi tersebut diberi nama Intel Galileo. Berbeda dengan Arduino yang menggunakan microcontroller sebagai dasarnya, Intel Galileo menggunakan Processor Intel Quark SoC X1000.
Prosesor Quark X1000 sendiri adalah sebuah prosesor 32-bit berarsitektur yang sama dengan Intel Pentium dan memiliki memori cache tertanam sebesar 512KB. Selain hardware yang kompatibel dengan Arduino, pemrograman untuk Intel Galileo dapat menggunakan pemrograman untuk Arduino yaitu Arduino IDE (Integated Development Environment).
Selain dapat menggunakan bahasa pemrograman C dan C# (bahasa pemrograman yang didukung dalam Arduino IDE), dapat juga digunakan bahasa pemrograman lain yang di antaranya adalah Phyton dan Node.js.
Skema Intel Galileo (sumber gambar)
What Can I Do for You?
Dengan dibekali Processor Intel Quark SoC X1000, Intel Galileo memiliki spesifikasi yang setara dengan komputer dengan prosesor Pentium III sehingga mampu menjalankan suatu sistem operasi. Sistem operasi yang mampu dijalankan pada Intel Galileo adalah sistem operasi Linux Yocto. Sistem tersebut dapat digunakan untuk menjembatani Intel Galileo dalam berkomunikasi dengan komputer lainnya.
Intel Galileo juga dibekali dengan pin-pin seperti yang terdapat pada Arduino yaitu 14 pin digital I/O (input/output) dan 16 pin analog input. Dalam pin digital I/O terdapat 6 pin analog output. Dengan pin-pin ini kita dapat menggunakan Galileo untuk menerima dan mengolah data yang diperoleh dari suatu sensor serta memberikan suatu perintah kepada aktuator. Dengan kata lain, Intel Galileo mampu berkomunikasi dengan hardware-hardware seperti sensor, aktuator, ataupun rangkaian listrik digital lainnya.
Pada Intel Galileo juga terdapat slot LAN dan PCIE sehingga Intel Galileo dapat digunakan untuk berkomunikasi melalui internet. Ini membuat kita dapat mengakses data yang diperoleh oleh Intel Galelio melalui internet. Selain itu kita juga dapat memberikan perintah melalu internet. Dari prinsip-prinsip inilah kita dapat membuat alat yang berbasis IoT.
It’s My Way
Intel Galileo merupakan sistem yang mudah digunakan. Selain karena kompatibel dengan Arduino, Intel Galileo juga memiliki sifat yang open source dari sisi hardware maupun software. Hardware dan sofware-nya masih sangat mudah untuk dioprek.
Selain kita dapat menggunakan Arduino IDE untuk melakukan pemrograman pada Intel Galileo, kelebihan dari Intel Galileo adalah kita dapat menggunakan library yang ada pada Arduino. Kelebihan lainnya adalah bagi yang terbiasa dengan pemrograman web dapat menggunakan node.js untuk pemrogramannya. Bahkan bahasa pemrograman phyton juga dapat kita gunakan.
Intel Galileo merupakan sistem yang membutuhkan sedikit tegangan saja untuk beroprasi. Sistem ini hanya membutuhkan tegangan sebesar 5v DC sehingga power dari kabel USB komputer mampu untuk memberikan energi untuk menjalankan Arduino.
Untuk mengetahui spesifikasi lain dari Intel Galileo kita dapat mengakses www.arduino.cc/en/ArduinoCertified/IntelGalileo.
* Artikel ini ditulis oleh Aulia Faqih, seorang Intel Innovator dan dosen di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan Intel Innovator.