Carrier IQ : Ancaman Privacy Bagi Pengguna Smartphone ?


Teknologi smartphone bisa menjadi berbahaya dan menembus privasi paling privasi dari penggunanya. Alat yang rata rata selama 80% dari 24 jam sehari ini berada di dekat si penggunanya merupakan alat paling berpotensi menjadi mata mata untuk mengetahui perilaku penggunannya. Baru baru ini muncul isu yang cukup menarik mengenai kemanan privacy di smartphone. Adalah Carrier IQ yang berhasil membuat kemanan privacy menjadi ramai diperbicarakan.

Carrier IQ adalah sebuah software company yang pernah memenangkan IDC award. Itu saja? tentu tidak, fungsi dari produk mereka lah yang membuat pengguna smartphone, khusunya yang berbasis Android dan iPhone merasa terusik. Yap software Carrier IQ adalah software yang berjalan di smartphone yang berperan sebagai data-logging. Tujuan utama dari software ini adalah untuk bisa memahami mobile user experience, mengamati kulitas sinyal, memantau seberapa banyak call drop yang terjadi, hingga melihat kenapa sebuah aplikasi mengalami “crash”.

Hal ini menjadi kontroversi karena data yang dicatat dan dikirimkan dikabarkan mencakup lokasi pengguna, isi sms, http/https post yang tidak terenkripsi, bahkan sampai phone call dan tiap key stroke yang ditekan oleh si pengguna.

Berikut adalah beberapa poin yang menurut Mashable menjadi poin poin utama mengapa Carrier IQ ini meresahkan pengguna smartphone.

  • Tersembunyi. Software ini berjalan di belakang layar tanpa diketahui si pengguna dan memiliki fitur auto start. Lucunya software ini tidak dapat di hentikan dengan cara biasa.
  • Dimana – mana. Software ini sudah berada dan berjalan di berbagai handset. Jutaaan smartphone Android dan beberapa iPhone juga sudah memiliki dan menjalankan Carrier IQ.
  • Running tanpa izin. Aplikasi ini berjalan tanpa seizin pengguna. Tidak ada pemberitahuan jika aplikasi ini sedang berjalan. Kalau di Indonesia mungkin angkan jadi masalah karena tidak ada di buku manualnya :) .
  • Tidak transparan. Menurut video dari Trevor Eckhart, aplikasi ini tidak transparan saat mengambil informasi. Beberapa infoormasi yang sangat pribadi seperti SMS, telepon, login, dan lainnya kemungkinan bisa terkirim tanpa sepengetahuan pengguna smartphone tersebut.

Sejauh ini sudah ada 141 juta handset di US yang memiliki Carrier IQ di dalamnya. Data data yang mereka dapat menurut mereka akan disajikan untuk operator dalam rangka memperbaiki kulitas layanan berdasarkan data data yang dikirimkan tanpa sepengetahuan pengguna tersebut.

Belum jelas tentang bagaimana status legal dan tidaknya apikasi yang berjalan tidak hanya di smartphone ini (berjalan juga di tablet). Tetapi penjelasan dari pihak mereka sendiri mengatakan aplikasi ini tidak mengambil data data pribadi, hanya mencatat kronologi masalah yang dihadapi si pengguna smartphone tersebut, mulai dari user experience hingga masalah pada operator maupun jaringan.

Aplikasi ini bukanlah aplikasi yang baru. Dari tahun 2009, dimana dikabarkan Carrier IQ mendapat pendanaan sebesar $20 juta, mereka sudah mengklaim bahwa aplikasinya telah terinstall di 35 juta smartphone di dunia.

Sebuah ancaman privasi tersendiri menurut pandangan saya pribadi. Sangat tidak menutup kemungkinan untuk mendapatkan dan meningkatkan layanan serta user experience para pelaku industri menghalalkan pengambilan data data sensitif dan yang siatnya sangat private serta rahasia.

Informasi di dunia semakin transparan, tapi ironisnya sistem yang berjalan di belakangnya semakin tidak terlihat dan tersembunyi.