Google Kembangkan Awareness API agar Aplikasi Android akan Memiliki Fitur Prediktif


Geofence awareness API[sumber: Pixabay]

Google kembangkan API yang dapat digunakan seperti fitur aplikasi prediktif yang dikembangkan oleh Apple. API ini dikembangkan dengan nama Google Awareness API. Dengan API ini, Google berharap agar aplikasi yang dikembangkan oleh developer menjadi lebih kontekstual dan sadar terhadap lokasi.

Sebagai contoh, misalnya perangkat akan mensugestikan untuk membuka aplikasi Starbucks ketika perangkat berada di sekitar lokasi Starbucks. API baru ini menggunakan 7 buah sinyal lokasi dan konteks. Tujuh hal tersebut adalah waktu, lokasi, tempat, beacons, headphone, aktivitas, dan cuaca. Dengan tujuh jenis buah sinyal dari ponsel tersebut, aplikasi dapat membuat sebuah kebiasaan terkostumisasi.

Selain itu, sinyal-sinyal ini dapat digunakan untuk mengurangi pembebanan dari sumber daya yang berjalan di belakang sehingga usia baterai lebih lama dan mengizinkan para developer untuk membangun lokasi geofenced yang terkostumisasi.

Akan tetapi, Google Awareness API sebenarnya merupakan dua buah API terpisah yang dapat diakses secara independen. Kedua API tersebut adalah Fence API dan Snapshot API. Fence API merupakan geofancing sederhana yang akan mengizinkan para developer mengembangkan aplikasi dengan geofencing sehingga aplikasi akan memberikan sugesti secara konstekstual.

Sedangkan Snapshot API merupakan API yang dapat digunakan para developer untuk mengumpulkan informasi dari perangkat melalui sinyal-sinyal yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya. Meskipun Google sedang mengaplikasikan API ini agar mudah untuk diakses, API ini belum berlaku untuk umum.

[ via The Next Web]