Menggunakan Sybase Power Designer Untuk Perancangan dan Manajemen Database


Sebelum saya mengenal software satu ini, setiap saya ingin merancang dan memanage database, saya biasa melakukannya dengan melakukan query manual atau menggunakan tool pembantu dari vendor (seperti MySQL Administrator pada MySQL). Untuk database yang tidak berukuran besar dan memiliki nilai kompleksitas yang rendah, saya masih nyaman dengan menggunakan metode tersebut. Namun sejalan dengan meningkatnya kebutuhan untuk database yang lebih besar dan memiliki kompleksitas yang cukup rumit, metode tersebut sangat sulit untuk dijalankan dalam merancang dan mengatur database.

Setelah sekian lama saya berkutat dalam manajemen database secara manual, akhirnya saya ketemu juga dengan mainan baru ketika awal praktek kerja lapangan, Sybase Power Designer, sebuah software pemodelan data. Software ini sebetulnya mempunyai banyak fungsi, namun yang akan saya tekankan disini hanya fungsi manajemen databasenya. Untuk tutorial bagaimana menggunakan Sybase Power Designer bisa dilihat pada tutorial ini

Setelah membaca tutorial tersebut, pembaca pasti sudah mempunyai gambaran singkat apa itu Sybase Power Designer, bagaimana interface-nya, dll. Menurut pengalaman saya, Sybase Power Designer memiliki beberapa keuntungan sebagai berikut dibandingkan dengan menggunakan cara manual atau menggunakan aplikasi pembantu dari vendor:

  1. Design database mayoritas menggunakan interface berupa tampilan grafik, hal ini berarti orang yang tidak mengeri bahasa SQL juga bisa menggunakan software ini untuk membuat database dengan berbagai macam tingkat kesulitan
  2. Database dapat diciptakan independen dari RDBMS, Sybase tidak bergantung pada vendor tertentu saja untuk mengimplementasikan design database yang telah dibuat pada RDBMS seperti MySQL, Oracle, atau Microsoft SQL Server. Sybase dapat mengkonstruksikan database yang telah kita buat dalam berbagai macam RDBMS, bahkan RDBMS yang jarang kita dengar juga didukung oleh Sybase.
  3. Migrasi database menjadi mudah, hal ini dikarenakan Sybase mempunyai fitur untuk mengkoneksikan diri dengan berbagai macam RDBMS seperti Oracle, MySQL, dan Microsoft SQL Server untuk mengkonstruksikan database yang telah didesign pada Sybase.
  4. Hampir tidak memerlukan pengetahuan mengenai bahasa SQL, semuanya dilakukan dengan klik sana sini di Sybase, namun begitu kita dapat melihat hasil output SQL dari design database yang sudah kit abuat

Dari pengalaman saya selama ini, Sybase Power Designer cocok untuk digunakan pada saat kita membutuhkan design database yang kuat dan fleksibel dan membutuhkan waktu yang cepat untuk konstruksi database. Dan juga software ini sering digunakan di perusahaan-perusahaan karena lebih memudahkan mereka untuk melihat secara grafis dari database tersebut. Walau begitu, saran pribadi dari saya untuk anda, jangan sampai kita hanya mengetahui klak klik sana sini aja untuk membuat database, tetap pelajari bahasa SQL agar lebih mengerti mengenai database, gunakan Sybase Power Designer sebagai alat pembantu saja.