Pusat Riset Aplikasi dari RIM untuk Indonesia


Research In Motion Limited (RIM) yang baru saja berinvestasi di Malaysia, kali ini akhirnya akan segera berinvestasi di Indonesia. Bentuk investasi yang mereka tawarkan untuk Indonesia adalah membangun pusat riset aplikasi dan konten di tahun ini (2011). Rencananya pada bulan November, kesepakatan antara pemerintah Indonesia dan juga pihak RIM akan segera di tandatangani.

Nantinya RIM akan bekerja sama dengan perguruan tinggi yang ada di Indonesia untuk mengembangkan wirausahawan muda dalam bidang aplikasi mobile maupun konten digital (khususnya konten Blackberry). RIM juga berencana akan membentuk sebuah Institut (yang belum diketahui lokasi tepatnya) untuk menjadi pusat riset dan pengembangan aplikasi di Indonesia.

Dalam investasinya kali ini RIM menawarkan hal yang agak berbeda dengan yang dilakukan di Malaysia. Jika di Malaysia mereka mendirikan pabrik, disini (Indonesia) mereka lebih fokus ke wilayah aplikasi dan konten. RIM sendiri nampaknya sadar betul dengan potensi developer aplikasi mobile di Indonesia. Oleh karena itu mereka (RIM) akan membantu memasarkan dan mempoles para developer agar dapat bersaing secara global untuk membuat aplikasi Blackberry ataupun Playbook yang nanti akan di pasarkan juga secara global. RIM juga nampaknya menawarkan kerjasama yang memungkinkan para developer bisa “dihubungkan” dengan pasar korporat baik lokal maupun global.

Walaupun belum diketahui secara pasti tentang dimana RIM akan membangun fasilitas riset tersebut, pemerintah nampaknya menawarkan dua opsi wilayah, yaitu Bandung dan Bali. Dan ada beberapa sumber yang juga mengatakan bahwa RIM akan bekerja sama dengan perguruan tinggi seperti Institut Teknologi Bandung, Universitas Gunadarma, Universitas Bina Nusantara, dan Universitas Airlangga. Program beasiswapun mereka janjikan dalam investasinya ini.

Memang sebuah kabar yang cukup menyenangkan bagi para developer Indonesia. Tapi mungkin ada beberapa hal yang perlu dikaji lagi secara lebih mendalam. Dari mulai keanggotaan BlackBerry Developer yang dirasa masih cukup mahal, apalagi bagi kalangan mahasiswa. Jangan sampai ide ide dari mahasiswa ataupun talenta muda Indonesia akhirnya hanya menjadi pajangan atau malah dicuri oleh pihak lain hanya karena masalah administrasi belaka. Alangkah baiknya jika pihak RIM bisa mensubsidi para pelajar/mahasiwa dalam hal ini.

Kita lihat saja apakah program investasi mereka akan terealisasi lalu kemudian berjalan? Apakah mereka bisa berhasil meningkatkan kreativitas dan produktifitas dari para developer Indonesia? Apakah mereka bisa membawa nama developer serta aplikasi Indonesia ke mata dunia?