Tips Mengembangkan Aplikasi Dengan Teknologi Intel RealSense


Intel RealSense Camera

Bagi para pengembang aplikasi mungkin pernah mendengar atau mencoba teknologi RealSense yang dikembangkan oleh Intel. Bagi yang belum mengetahui, teknologi ini memungkinkan komputer kita untuk mendeteksi gerakan tangan dan raut muka kita hingga bahkan dapat memindai sebuah ruang secara tiga dimensi.

Pengembang aplikasi yang tertarik dengan teknologi RealSense ini kemungkinan besar tentu ingin mencoba menggunakan teknologi tersebut di aplikasi yang dia buat. Namun, jika benar-benar ingin memanfaatkan terknologi RealSense jangan hanya sebatas menggantikan peran teknologi yang sudah ada seperti mouse dan keyboard.

Sebagai contoh bagaimana cara memanfaatkan teknologi RealSense dengan optimal, perhatikan dengan seksama demo dari kedua aplikasi pemenang kompetisi RealSense tahun lalu berikut ini:

Kagura

Head of the Order

Jika dilihat kedua video demo aplikasi RealSense di atas, bisa dilihat bahwa pengembang aplikasinya benar-benar memanfaatkan teknologi RealSense tidak hanya sekedar mengganti fungsi mouse dan penggunaan RealSense-nya pun tepat guna.

Memainkan musik menggebuk gebuk drum secara virtual seperti di aplikasi Kagura tentu terasa lebih natural dibanding dengan menggunakan mouse. Begitu juga di Head of the Order di mana kita bisa mengeluarkan sihir menggunakan gestur tangan layaknya jika kita lihat di film-film fantasi.

Banyak sebetulnya hal yang bisa dilakukan oleh pengembang aplikasi dengan menggunakan RealSense beserta software development kit-nya (SDK). Namun tentu juga perlu diingat jangan mengimplementasikan sebuah fitur hanya karena ingin menunjukkan bahwa kita bisa mengimplementasikannya atau sekedar ingin terlihat keren.

Saat ini di RealSense versi sekarang, terdapat Fitur-fitur yang dapat dimanfaatkan sebagai berikut:

  • Hand/Finger Tracking
    Dapat mendeteksi 22 titik pada tangan dan jari sehingga dapat memantau gerakan tangan dengan detail
  • Analisa Wajah
    Dapat mendeteksi keberadaan wajah hingga fitur-fitur wajah seseorang. Ada 78 titik wajah yang dapat dideteksi untuk kemudian digunakan untuk medeteksi gerakan pada wajah seperti senyum.
  • Pengenalan dan Sintesa Suara
    Pengembang dapat membuat aplikasinya dapat diinteraksikan dengan suara, selain itu juga RealSense dapat mendiktekan dan translasi teks ke suara dalam berbagai macam bahasa.
  • Segmentasi Latar
    Fitur ini cocok digunakan untuk semacam video chat karena dapat menghilangkan latar di belakang seseorang untuk kemudian diganti menjadi objek lain.
  • Augmented Reality
    Augmented Reality didukung di RealSense dan ditambahkan dengan kapabilitas informasi jarak dan bantuan dari Metaio.
  • Pemindaian dan Rekonstruksi 3D
    Fitur ini saat ini masih dalam pengembangan, nantinya pengembang aplikasi dapat memindai, mengubah, dan berbagi objek.

Untuk detailnya, bisa mengunjungi situs resmi RealSense. Khusus bagi para pengembang aplikasi yang sedang mengikuti Intel RealSense Challenge 2014, Aulia Faqih dari Intel Innovator Indonesia membeberkan beberapa tips yang menarik seputar pengembangan aplikasi dengan teknologi RealSense:

  • Manfaatkan sebaik mungkin fitur-fitur yang ada dalam RealSense
  • User experience aplikasi dibuat senatural mungkin (misalnya aplikasi dapat berinteraksi dengan benda di dunia nyata, penggunaan gesture yg tepat untuk memberikan perintah, penggunaan voice command, dan sebagainya)
  • Hindari pemanfaatan realsense hanya sebagai pengganti mouse/touchscreen. Tambahkan faktor “wow” / hal yang luar biasa pada aplikasi
  • Yang dibutuhkan dalam RealSense Challenge ini adalah demo aplikasinya saja. Jadi misal jika ada yang membuat game, buat 1 level saja tapi yang menarik
  • Buat video demo aplikasinya yang bagus
  • Kirim aplikasi sebelum deadline (jangan mepet dengan batas akhir pengiriman)

* Artikel ini adalah hasil kerja sama dengan Intel Developer Zone