Nuniek Tirta, perwakilan delegasi #startuplokal Indonesia ke Irlandia, beberapa hari lalu mentweet hal yang menarik tentang kesalahan-kesalahan umum yang biasa terjadi pada startup. Berikut adalah ke-10 kesalahan umum tersebut:
- Nilai proposisi (value proposition) tidak didefinisikan secara jelas
- Ketidakmampuan untuk mengidentifikasi dan memuaskan pelanggan
- Berpikir bahwa tidak memiliki pesaing (atau meremehkan mereka)
- Ketidakmampuan untuk mengidentifikasi tonggak (milestone) secara jelas dan realistis
- Manajemen tim tidak seimbang, CEO lebih dominan dengan sedikit pengalaman di bidang komersil
- Tim manajemen yang lemah
- Ketidakmampuan untuk merencanakan kejadian yang tidak terduga
- Harapan yang tidak realistik dalam meningkatkan kas (seperti waktu yang diperlukan dan valuasi)
- Angka-angka yang luar biasa (proyeksi penghasilan dan pengeluaran)
- Tidak ada exit strategy
Berikut adalah penjelasan dari saya tentang beberapa poin di atas:
Pada poin pertama, sebuah startup harus bisa memberikan pernyataan yang menjelaskan kenapa konsumen harus membeli produk atau jasa yang ditawarkan oleh startup tersebut. Pernyataan tersebut harus dapat meyakinkan konsumen potensial bahwa produk atau jasa yang ditawarkan akan memberikan nilai tambah atau menyelesaikan sebuah masalah konsumen tersebut dibandingkan produk/jasa lainnya yang sudah ada. Percuma jika produk / jasa yang ditawarkan terlihat brilian secara teknis namun tidak dapat menyelesaikan masalah konsumen.
Pada poin kedua, startup harus bisa menentukan apakah konsumen yang diprospek adalah jenis orang / bisnis yang memang kita ingin jual produk / jasa startup tersebut. Hal tersebut tergantung pada definisi dari konsumen ideal startup tersebut. Yang jelas, semakin banyak prospek yang cocok dengan konsumen ideal startup tersebut, semakin besar konversi penjualan.
Pada poin ketiga, sudah pasti sebuah startup memiliki kompetitor. Dan jika ada kompetitor, walaupun terlihat lemah untuk saat ini, bukan tidak mungkin dapat berkembang pesat dalam beberapa waktu. Jika tidak menghiraukan hal ini, maka startup tersebut dapat dengan cepat digilas oleh kompetitornya.
Pada poin ketujuh, banyak hal tidak terduga yang bisa terjadi misalnya keluarnya salah satu anggota kunci dari sebuah startup, gagalnya produk yang sedang dikembangkan, dan lain-lain. Startup harus siap menghadapi segala kemungkinan tidak terduga agar startup yang dikembangkan tidak goyah di tengah jalan karena hal-hal tersebut.
Nah, bagaimana menurut pembaca tentang poin-poin di atas? Mari diskusikan di kolom komentar.