Hari ini secara resmi Microsoft menyelenggarakan acara final Imagine Cup Indonesia 2016 yang diikuti oleh 9 finalis yang berhasil disaring dari 118 tim yang telah mengajukan aplikasi serta idenya ke pihak Microsoft.
Sebelum acara final dimulai, pihak media diajak terlebih dahulu untuk mengikuti acara konferensi pers Imagine Cup Indonesia 2016. Dalam kesempatan tersebut, Microsoft mengumumkan kerja samanya dengan pihak Bank Mandiri dalam mengajakan ajang tersebut.
Kerja sama tersebut berupaya untuk mendorong inovasi dan meningkatkan jiwa kewirausahaan generasi muda. Hal ini berdasarkan visi dan misi ajang kompetisi Imagine Cup 2016 yang sejalan dengan semangat Bank Mandiri untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan generasi muda dan mendukung perkembangan startup di Indonesia.
Selain itu, tahun 2016 ini cukup menarik karena para finalis Wirausaha Muda Mandiri 2016 bidang teknologi digital berkesempatan untuk mengikuti putaran semifinal Imagine Cup 2016. Dengan begitu, finalis Wirausaha Muda Mandiri dapat menciptakan aplikasi-aplikasi yang berguna bagi bisnisnya.
Ini merupakan bentuk apresiasi dari Microsoft dan Bank Mandiri terhadap Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, yang memiliki visi untuk menciptakan 1000 Teknopreneur Indonesia sampai tahun 2020.
Setelah acara konferensi pers selesai, selanjutnya pihak media diajak untuk menyaksikan acara final Imagine Cup Indonesia 2016 yang diselenggarakan di @America, Pacific Place, Jakarta. Terlihat 9 finalis mempresentasikan berbagai aplikasi atau produknya dihadapan dewan Juri.
Semua finalis ini membawa aplikasi atau produk yang memiliki inovasi untuk dapat digunakan oleh masyarakat banyak di Indonesia atau dunia. Setelah melalui penjurian panjang untuk menentukan pemenang Imagine Cup Indonesia 2016, terpilihlah 3 juara dari masing – masing kategori yang terdiri dari World Citizenship, Innovation, dan Games.
None Developers merupakan finalis dalam pengembangan game yang berasal dari Universitas Trunojoyo Madura. Kali ini tim tersebut membawa game Froggy and the Pesticide dalam final Imagine Cup Indonesia 2016.
Game ini menceritakan tentang Froggy sebagai spesies yang bukan target dari penggunaan pestisida, namun anehnya pesitisida tetap menyemprotkan cairan beracunnya ke arah Froggy. Untuk itu, Froggy harus berusaha keras untuk mengganti pestisida dengan Biopestisida karena Pestisida sendiri merupakan semprotan beracun yang membuat spesies lain menjadi keracunan.
Cara bermain game ini cukup mudah, pembaca cukup melakukan swipe ke arah kayu untuk membantu Froggy menempel pada kayu, tap untuk melepaskan, tap sebanyak 2 kali untuk melompat ke atas, dan swipe ke arah tanah untuk memantul. Berhati-hatilah terhadap cairan beracun yang disemprotkan oleh pestisida dan jangan lupa untuk mengambil Biopestisida.
Tujuan dari dikembangkan game ini adalah mengganti Pestisida dengan Biopestisida. Selain itu, dengan game ini developer menyarankan penggunaan biopestisida dan memberikan informasi tentang bahayanya Pestisida.
Garuda45 ini merupakan tim finalis Imagine Cup Indonesia 2016 yang beranggotakan orang Indonesia yang kuliah di Inggris dari berbagai Universitas yang terdiri dari : University of Edinburgh, University College London, dan King’s College London.
Tim ini mengembangkan sebuah sistem terintegrasi untuk menjawab permasalahan TB, yang diberi nama TB DeCare (Tuberculosis Detect and Care). Pertama, TB DeCare terintegrasi dengan alat pendeteksi otomatis menggunakan pengelolaan citra digital (digital image processing) dari sputum (dahak) pasien.
Metode ini mengadaptasi penelitian yang sudah dilakukan oleh Forero et al (2006) dengan mengombinasi metode segmentasi dan Gaussian Mixture Model untuk mengidentifikasi Mycobacterium tuberculosa di dalam sputum. Hasil penelitian menunjukkan, metode ini mampu meningkatkan sensitivitas deteksi hingga 98% dan spesifisitas sebesar 99%.
Kedua, agar alat pendeteksi TB ini dapat terjangkau di derah-daerah terpencil, maka kami juga mengembangkan mikroskop portabel dengan menggunakan ponsel. Kami mengadaptasi sebuah alat yang mampu meningkatkan kapasitas kamera ponsel untuk menjadi mikroskop dengan perbesaran hingga 1000x dengan harga yang sangat terjangkau.
Melalui alat ini maka pendeteksian bakteri TB pada sputum pasien tidak lagi memerlukan kinerja evaluasi laboran dan mikroskop di laboratorium, namun dapat diterapkan secara otomatis hanya dengan menggunakan ponsel. TB DeCare merepresentasikan alat diagnosis TB yang mudah, efisien, dengan hasil yang akurat.
Dengan adanya sistem TB DeCare, dokter atau tenaga kesehatan dapat memasukkan data setiap pasien yang telah terdektesi terinfeksi dengan TB serta mengevaluasi pengobatan pasiennya. Data demografi, gejala, riwayat penyakit, pengobatan, evalusi vital pasien akan terekam dalam sistem TB DeCare.
Tim Hoome memiliki anggota tim yang berasal dari 2 Universitas Teknologi di Indonesia, yakni Institut Teknologi Bandung dan Telkom University. Tim ini sendiri mengembangkan Hoome yang merupakan smarthome pertama yang mencoba untuk beradapatsi dengan kondisi (mood) dan kenyamanan penggunanya.
Berbeda dengan smarthome yang ada selama ini, Homee akan menyebarkan sensor pada pengguna, buka pada lingkungannya. Kondisi pengguna, seperti tingkat stress, kondisi mood, kesadaran, tingkat kenyamanan, dan lainnya akan direkam oleh perangkat wearable.
Tim Hoome sendiri telah menggunakan 3 perangkat wearable yang terdiri dari EEG, EMG, dan smartwatch. Setelah mendapatkan kondisi pengguna, aplikasi akan mengatur peralatan di dalam rumah, seperti mengatur pencahayaan, suhu, aroma terapi, dan TV atau home entertainment di rumah tersebut.
Dalam 1 ruangan sendiri, nantinya Hoome dapat digunakan oleh 4 orang sekaligus sehingga mood terbesarlah yang akan menjalankan beraga perangkat smarthome. Selain itu, kini Hoome juga sedang dikembangkan agar penggunanya tidak perlu menggunakan 3 perangkat wearable dan menjadi lebih nyaman.
Sebenarnya, Hoome mulai dikembangkan pada tahun 2010 yang mendapatkan dana dari Vodafone dan Telkom Indonesia. Selain itu, Hoome juga telah berhasil presentasi dan membuka booth dalam ajang Mobile World Congress 2016 di Barcelona.
Nantinya ketiga pemenang ini akan kembali mengikuti World Semifinal untuk memperebutkan tiket utama ke Settle agar bisa mengikuti final Imagine Cup 2016 tingkat dunia dan memperebutkan hadiah sebesar US$ 50.000 atau sekitar 655 juta rupiah. Selamat berjuang.
Cisco mengungkapkan tiga kerentanan dalam layanannya. Ini dia penanganannya!
Ini ulasan mengenai keuntungan OptimalCloud Partner Platform, platform baru milik Optimal idM!
Google kenalkan dua koleksi baru dari Coral. Dua koleksi baru ini bakal menambah kemampuan pengembangan…
Raksasa Google baru saja mengembangkan sistem pemindaian kanker payudara berbasis kecerdasan buatan. Bagaimana hasilnya, berikut…
Meski dikenalkan bersamaan dengan Android 10 Beta, sampai kini Bubbles Notifications masih dalam tahap pengembangan.…
Samsung akan kembali memamerkan hasil program C-Lab ke ajang CES 2020. Ini dia proyek dan…