Facebook membuat teknologi pencocokan video dan foto buatannya menjadi bersumber terbuka (open-source). Hal ini dilakukan untuk mengurangi konten internet yang berbahaya, seperti eksploitasi anak, propaganda teroris, dan kekerasan grafis.
Dengan menggunakan perlengkapan yang disebut dengan Temporal Match Kernel (TMK), para pengembang dapat mencari video yang mirip dan hampir mirip, sehingga video-video seperti itu tidak bisa lagi dibagikan atau disebarkan di seluruh platform.
Saat video yang diunggah dikonversi menjadi berformat MP4 melalui TMK, para pengembang dapat menjalankan perlengkapan khusus tersebut untuk menemukan konten-konten yang cocok di situs mereka.
Meskipun untuk menjalankannya membutuhkan program FFmpeg, perlengkapan tersebut akan membuat berkas berformat .tmk yang mencakup berbagai macam metadata, termasuk tentang bagaimana data diperhitungkan, skor rata-rata murni, serta fitur sinus dan kosinus.
Setelah perlengkapan tersebut diluncurkan dengan sumber terbuka, berbagai macam mitra industri dan organisasi nirlaba, yang secara khusus memiliki tujuan untuk memerangi pelecehan, kini dapat lebih mudah memanfaatkan teknologi sebagai sarana untuk mencapai tujuannya.
Bagi Center for Missing and Exploited Children (Pusat penanganan anak yang hilang dan eksploitasi anak), misalnya, perlengkapan terbuka ini bisa membantu mereka untuk mengidentifikasi dan menyelamatkan anak-anak, yang mana kini jumlah laporannya meningkat secara signifikan.
Berdasarkan data yang mereka ungkapkan, jumlah video pelecehan seksual pada anak-anak yang dilaporkan dari industri teknologi bahkan telah meningkat hingga 541 persen hanya dalam kurun waktu satu tahun.
Menariknya, tidak hanya perlengkapan pencocokan video yang dibuat terbuka. Dalam halaman blog pengumuman yang sama, Facebook juga mengungkapkan bahwa mereka juga membuat teknologi pencocokan foto miliknya, PDQ, menjadi bersumber terbuka.
Bagi yang belum tahu, PDQ merupakan teknologi pencocokan yang keluar dari hasil kerja sama tim Artificial Intelligence Research Facebook dengan beberapa universitas, termasuk The University of Maryland, Cornell University, Massachusetts Institute of Technology, dan The University of California.
Perlengkapan khusus untuk gambar ini memiliki konsep identifikasi dan penguraian yang sama dengan alat pencocokan video, untuk mengidentifikasi kecocokan dan menghentikan penyebaran konten yang kasar.
Untuk lebih lanjut, pengembang bisa mempelajari dan memanfaatkan TMK maupun PDQ melalui halaman GitHub milik Facebook.
[Sumber: ProgramableWeb]
Cisco mengungkapkan tiga kerentanan dalam layanannya. Ini dia penanganannya!
Ini ulasan mengenai keuntungan OptimalCloud Partner Platform, platform baru milik Optimal idM!
Google kenalkan dua koleksi baru dari Coral. Dua koleksi baru ini bakal menambah kemampuan pengembangan…
Raksasa Google baru saja mengembangkan sistem pemindaian kanker payudara berbasis kecerdasan buatan. Bagaimana hasilnya, berikut…
Meski dikenalkan bersamaan dengan Android 10 Beta, sampai kini Bubbles Notifications masih dalam tahap pengembangan.…
Samsung akan kembali memamerkan hasil program C-Lab ke ajang CES 2020. Ini dia proyek dan…