Jika kita sering membaca berbagai macam berita seputar perkembangan pasar handphone, biasanya kita melihat negara-negara atau area seperti Asia, Indonesia, Amerika Serikat, Cina, atau Eropa. Nah… Yang agak jarang dibahas adalah Afrika. Berdasarkan data dari Groupe Speciale Mobile Association (GSMA), selama 5 tahun belakangan ini jumlah pelanggan handphone di Afrika meningkat sebesar hampir 20% tiap tahunnya dan diprediksikan jumlah pelanggan handphone di Afrika akan mencapai 735 juta pelanggan di akhir tahun 2012.

Penetrasi handphone yang sangat besar di Afrika saat ini nomor 2 setelah Asia. Menurut Associated Press, pengguna handphone di Afrika dapat mendapatkan SMS ketika terjadi aktifitas di akun bank atau kartu kredit mereka. Beberapa penduduk Afrika juga menggunakan handphone mereka sebagai radio, perpustakaan, instant messenger, dan teller bank.

Handphone juga berperan penting di Afrika untuk transfer uang karena banyak penduduk Afrika yang tidak mempunyai akses ke bank. Untuk menyiasati hal ini, teknologi handphone pun digunakan untuk akses ke akun mereka di bank seperti yang dilakukan oleh Visa (raksasa kartu kredit) pada awal tahun ini dengan mengeluarkan dana sebesar $110 juta untuk Fundamo, sebuah perusahaan di Afrika Selatan yang membantu perusahaan mobile dan bank di sana agar dapat membuat pelanggan mereka bisa mentrasfer uang secara instan melalui handphone.

Di Afrika, kini sejalan dengan perkembangan pasar handphone-nya yang cepat berdampak juga ke kehidupan sosial. Ketika sekelompok teman di Afrika sedang berkumpul banyak yang lebih fokus ke handphone daripada teman mereka. Dan sekarang pun sudah banyak yang memutuskan hubungan dengan pacar mereka melalui SMS. Tidak jauh berbeda dengan situasi di Indonesia saat ini bukan? :)