Andi Taru – Memajukan Pendidikan Indonesia Lewat Game Gratis


andi taru headline

Sejak mendirikan Educa Studio, Andi Taru fokus terhadap pengembangan game di bidang pendidikan. Kini Andi Taru bersama anggota tim Educa Studio berhasil membuat banyak game yang telah terbit di toko aplikasi.

Game buatan tim Andi Taru telah diunduh oleh banyak orang dan memberikan manfaat untuk pendidikan anak-anak. Walaupun game-nya gratis, namun Andi Taru bersama Educa Studio bisa mendapatkan penghasilan yang cukup besar dari game dengan berbagai metode.

Dari Musik ke TI

Andi Taru sendiri sebenarnya merupakan lulusan SMK Texmaco Semarang jurusan Tekstil yang berpindah haluan menyukai pemrograman ketika memasuki universitas. Awalnya, Andi menyukai dunia musik dari SD hingga SMK dan sempat menjuarai beberapa kompetisi. Namun orang tua Andi Taru tidak setuju apabila kuliah di jurusan musik sehingga menyarankan Andi untuk masuk jurusan TI.

Kemudian tahun 2005, Andi Taru memutuskan untuk berkuliah di Fakultas Teknik Informatika Universitas Kristen Satya Wacana di Salatiga. Pada saat masa kuliah inilah Andi Taru menemukan fakta baru yang menyenangkan bahwa dengan masuk ke jurusan TI ini dapat membuat sebuah game.

Fakta ini membuat Andi Taru mengingat kembali cita-cita awal pada masa kecilnya membuat sebuah game. Selama masa perkuliahan ini pun, Andi mendapatkan banyak ilmu bermanfaat baik itu dari dalam maupun luar universitas mengenai dunia pembuatan game.

Ketika masa perkuliahan, Andi Taru meraih berbagai macam prestasi dengan berhasil menjadi juara 3 Pekan Ilmiah Nasional bidang TI tahun 2007, juara 1 Business Plan Competition UKSW tahun 2008, dan Best AI serta juara umum Game Making Competition.

Di tahun 2008, Andi Taru membuat game Marbel dan Shoot Empire yang merupakan cikal bakal dari aplikasi maupun game dari Educa Studio. Game ini dikembangkan oleh Andi dan bersama teman kuliahnya.

Setelah berhasil membuat kedua game tersebut, Andi Taru bergabung dengan startup baru yang bernama Golden T Studio. Startup ini fokus dalam mengembangkan aplikasi game dan membuat GTGE yang merupakan game engine untuk membuat game dengan bahasa pemrograman Java. Dengan ini, Andi memiliki langkah yang semakin maju dalam mencapai cita-citanya.

Mendirikan Educa Studio

marbel

Bisa dibilang startup Golden T Studio pada masa itu sedang berkembang, dan game engine GTGE yang dikembangkan Golden T Studio banyak dipakai oleh pengembang game dengan bahasa pemrograman Java.

Namun seiring berjalannya waktu, Andi Taru ingin membuat game yang bisa membantu masyarakat agar dapat menikmati konten pendidikan bermanfaat dengan murah bahkan gratis. Untuk itu lah Andi memutuskan mengundurkan diri dari Golden T Studio dan mencoba membuat sebuah perusahaan baru yang dapat merealisasikan tujuannya tersebut.

Pada tanggal 1 April 2011, secara resmi Andi Taru membuat startup Educa Studio dan mulai fokus dengan membuat game yang khusus untuk pendidikan. Berbekal pengalaman awal membuat game Marbel, perlahan-lahan game yang dibuat oleh Educa Studio pun semakin banyak dan mengalami peningkatan kualitas.

Di awal kehadiran Educa Studio ini Andi Taru berjuang sendirian untuk membuatnya menjadi lebih besar. Secara perlahan tapi pasti anggota dari timnya pun bertambah. Anggota tim kedua dari Educa Studio adalah istri dari Andi Taru sendiri yang berperan melakukan desain dan mengecek kualitas dari game yang akan diterbitkan secara umum di toko aplikasi.

Hingga saat ini anggota Educa Studio telah mencapai 8 orang yang memiliki kemampuan dan tugas yang berbeda-beda. Dengan terkumpulnya anggota tim ini membuat efektivitas dari Educa Studio meningkat. Hal ini terbukti dengan banyaknya game Educa Studio yang telah terbit dan diunduh di toko aplikasi.

Game Educa Studio di Berbagai Platform

Awalnya game Educa Studio ini dikembangkan untuk platform PC yang berkembang untuk versi web menggunakan HTML5. Seiring dengan berkembangnya teknologi mobile di Indonesia maka pada tahun 2012 secara resmi Educa Studio merilis aplikasi Marbel di Android.

Setelah berhasil merilis game di Android, pada tahun 2013 Andi Taru bersama timnya mengembangkan keluarga aplikasi baru tentang cerita rakyat Indonesia yang dikemas secara interaktif, CERI (kini telah berganti nama menjadi RIRI). Aplikasi ini cocok digunakan oleh anak-anak untuk mengenal keragaman Indonesia.

Masih di tahun yang sama, Educa Studio juga mulai melebarkan game buatan mereka ke platform iOS dan Windows Phone.Selain itu, pada tahun 2014 Educa Studio pun telah melahirkan keluarga baru lagi dengan nama KABI (Kisah Sahabat Nabi) yang merupakan Serial Cerita Interaktif berbasis Islami.

Dengan banyaknya game yang telah dirilis di berbagai platform oleh Educa Studio ini memberikan peluang kepada Andi Taru untuk menyebarkan ilmu pendidikan kepada masyarakat umum secara gratis dan lebih luas lagi. Berkat ini, Andi Taru beserta rekan-rekannya berhasil meraih beberapa penghargaan bergengsi di dunia TI, seperti INCREFEST, INAICTA, serta PRO ROCKSTAR DEVELOPER.

 

educa studio aplikasi

Meraup Keuntungan dari Game Educa Studio

monetasi

[ilustrasi : shutterstock]

Untuk keberlangsungan Educa Studio, Andi Taru berhasil mencari strategi untuk menghasilkan pendapatan tanpa harus menjual aplikasinya di toko aplikasi. Dalam hal ini Educa Studio menggunakan tiga metode yang terdiri dari iklan, sponsor, dan donasi.

Bisa dibilang iklan adalah salah satu metode yang populer digunakan oleh pengembang aplikasi lokal dalam menghasilkan keuntungan. Untuk aplikasi yang dibuat oleh Educa Studio ini sendiri rata-rata telah terpasang iklan dari beberapa perusahaan layanan iklan.

Iklan yang digunakan untuk aplikasi Educa Studio pun berbeda-beda perusahaannya tergantung platform pengembangan. Untuk platform Android dan iOS, Educa Studio menggunakan layanan iklan dari Admob serta Vserv. Untuk di platform Windows Phone menggunakan layanan iklan dari Smaato.

Menurut Andi Taru, jumlah pengguna aktif yang menggunakan aplikasi-aplikasi Educa Studio cukup tinggi sehingga bisa dibilang mereka bisa mendapatkan penghasilan yang cukup besar dari metode iklan ini

Selain menggunakan metode iklan, Educa Studio juga melakukan kerjasama dengan sponsor untuk mendapatkan penghasilan. Untuk metode sponsor ini biasanya tidak selalu berupa dana yang diberikan oleh pihak sponsor melainkan kerja sama yang saling menguntungkan lainnya. Sebenarnya dari metode yang satu ini, Andi Taru berharap produk Educa Studio ini semakin dapat digunakan orang banyak terutama anak-anak.

Pada metode donasi, Andi Taru membuka kesempatan kepada setiap orang untuk berpartisipasi menyumbangkan dananya untuk pengembangan aplikasi dan bersama-sama memajukan pendidikan di Indonesia.

Dari ketiga metode tersebut, semuanya berimbang dalam hal memberikan keuntungan bagi Educa Studio. Prosesnya cukup panjang agar produk-produk buatan Educa Studio akhirnya dapat menghasilkan keuntungan.

Memajukan Pendidikan Indonesia

Kini, Educa Studio telah memiliki keuntungan yang besar dari game yang selama ini telah dibuatnya. Untuk itu Andi Taru sudah fokus dengan pengembangan produk buatannya sendiri dan tidak mengerjakan aplikasi pesanan dari perusahaan lain.

Meskipun keuntungan yang dihasilkan oleh Educa Studio sudah besar, namun Andi Taru bersama rekannya tidak melupakan tujuan semulanya yaitu memajukkan pendidikan di Indonesia secara gratis melalui aplikasi mobile maupun desktop.

Selain harapan untuk memajukan pendidikan Indonesia, Andi Taru pun berharap dapat membesarkan Educa Studio serta mensejahterakan timnya sehingga dapat menampung lebih banyak lagi talenta-talenta berbakat di tanah air.

, ,