Categories: FeaturedOpini

Apakah Google Play Versi Terbaru Lebih Menguntungkan Bagi Pengembang Aplikasi Lokal?

Pagi ini, saya melihat ada sesuatu yang berbeda dengan Google Play di ponsel berbasis Android saya. Google Play kini telah berubah tampilannya dan sepertinya meninggalkan kesan “holo” yang ada di versi sebelumnya. Namun dari kesemua perubahan yang ada di Google Play, yang paling menarik menurut saya adalah bagaimana Google menampilkan aplikasi-aplikasi yang ada di Google Play.

Sebelum saya melanjutkan tulisan saya, mari cek gambar screenshot Google Play di ponsel saya di bawah ini:

  

Pembaca bisa melihat di halaman utama Google Play saya kini lebih banyak menampilkan aplikasi-aplikasi buatan lokal dibandingkan dengan aplikasi buatan luar negeri. Di Google Play versi terbaru, Google sepertinya menonjolkan penampilan aplikasi yang disesuaikan dengan informasi si penggunanya seperti misal lokasi si pengguna, aplikasi Android yang pernah digunakan, aplikasi yang digunakan oleh teman-teman si pengguna, dan lainnya.

Satu saja aplikasi lokal yang pernah saya install di Android saya maka akan berdampak ke depannya Google sepertinya akan merekomendasikan aplikasi lokal lainnya di Google Play. Ini menurut saya akan menghasilkan reaksi berantai di mana jika saya semakin banyak meng-install aplikasi lokal dan begitu juga dengan teman-teman saya yang menggunakan Android ditambah dengan faktor-faktor lainnya, maka aplikasi lokal akan semakin banyak yang ditampilkan juga di Google Play saya.

Lalu, apakah artinya ini bagi para pengembang aplikasi Android lokal? Pengembang aplikasi tentu tahu bahwa sulit untuk bersaing dengan pengembang-pengembang aplikasi lainnya secara global di toko aplikasi sebesar Google Play karena di situ sudah seperti hutan rimba. Dengan model seperti ini, pengembang aplikasi lokal memiliki kesempatan yang lebih besar agar aplikasi Android yang mereka buat dapat lebih terlihat ke para pengguna ponsel Android di Indonesia.

Model penampilan aplikasi seperti ini sebetulnya sudah diimplementasikan di Google Play versi sebelumnya namun di versi terbaru ini Google langsung menampilkan model ini di menu utama Google Play. Untuk aplikasi yang sedang ngetren secara global dan tidak terkait dengan informasi pengguna, Google tetap menampilkannya di Google Play namun pengguna harus melakukan navigasi menu terlebih dahulu.

Secara keseluruhan, menurut saya Google Play versi terbaru ini akan lebih menguntungkan bagi pengembang aplikasi lokal dan ini merupakan langkah yang cukup revolusioner bagi Google di Google Play. Sayangnya perubahan di Google Play ini tidak diikuti dengan dibukanya Google Merchant bagi pengembang aplikasi lokal untuk menjual aplikasi mereka ataupun mengimplementasikan fitur in app purchase.

Share
Published by
Firman Nugraha

Recent Posts

Cisco Peringkatkan Kerentanan Kritis Dalam Cisco Data Center Network Manager

Cisco mengungkapkan tiga kerentanan dalam layanannya. Ini dia penanganannya!

January 7, 2020

Optimal idM Meluncurkan OptimalCloud Partner Platform

Ini ulasan mengenai keuntungan OptimalCloud Partner Platform, platform baru milik Optimal idM!

January 6, 2020

Google Siapkan Coral Accelerator Module dan Coral Dev Board Mini untuk Tahun 2020

Google kenalkan dua koleksi baru dari Coral. Dua koleksi baru ini bakal menambah kemampuan pengembangan…

January 3, 2020

Google Kembangkan Model Kecerdasan Buatan Untuk Deteksi Kanker Payudara

Raksasa Google baru saja mengembangkan sistem pemindaian kanker payudara berbasis kecerdasan buatan. Bagaimana hasilnya, berikut…

January 3, 2020

Google Dorong Fitur Bubbles Notifications Ke Versi Stabil

Meski dikenalkan bersamaan dengan Android 10 Beta, sampai kini Bubbles Notifications masih dalam tahap pengembangan.…

December 31, 2019

Samsung Siapkan Lima Proyek dan Empat Startup C-Lab Untuk CES 2020

Samsung akan kembali memamerkan hasil program C-Lab ke ajang CES 2020. Ini dia proyek dan…

December 30, 2019