Model monetasi aplikasi sudah banyak jenisnya, mulai dari aplikasi berbayar, iklan, in app payment, hingga yang model langganan. Tapi, apakah berarti untuk mencari uang melalui aplikasi yang kita buat itu kita harus melakukannya secara langsung seperti model-model monetasi yang telah disebutkan sebelumnya? Menurut saya jawabannya tidak.
Aplikasi menurut saya dapat digunakan untuk berbagai macam hal, salah satu contoh kasusnya adalah Maicih yang saya yakin banyak pembaca sudah kenal dengan merek ini. Maicih sendiri bisnisnya sebetulnya bukan di bidang teknologi, namun mereka menggunakan media aplikasi jejaring sosial seperti Twitter dan membuat situs web untuk pengenalan produk mereka sebagai kanal promosi bisnis mereka sebetulnya dan cara ini terbukti efektif untuk meningkatkan penjualan mereka.
Contoh lainnya adalah beberapa aplikasi gratis yang kita temukan di toko-toko aplikasi, aplikasi gratis tersebut banyak yang berhasil menggaet banyak pengguna. Lalu kenapa mereka merilis aplikasi tersebut secara gratis? Jika kita tanyakan hal tersebut ke beberapa pengembang aplikasi gratis maka jawaban mereka akan bermacam-macam namun yang paling saya sering temukan adalah sebagai portofolio diri atau sebagai proyek untuk dikenal oleh banyak orang.
Tidak semua pengembang aplikasi berorientasi produk, ada mereka yang lebih suka mengerjakan proyekan dari perusahaan-perusahaan atau ingin bekerja di perusahaan yang mereka minati. Dengan dirilisnya aplikasi yang sudah mereka buat dan berhasil menggaet banyak pengguna, hal ini tentu menjadi portofolio yang bagus ketika memperkenalkan diri ke calon klien atau perusahaan. Dan juga, semakin terkenal aplikasi yang dibuat maka pengembang aplikasi tersebut akan semakin besar kesempatannya untuk masuk di “radar” perusahaan-perusahaan besar yang sedang mencari talenta.
Model seperti ini tentu secara tidak langsung dapat mendatangkan uang ke para pengembang aplikasi, namun dapat menjadi faktor yang penting bagi para pengembang aplikasi ketika melamar kerjaan atau mencari proyek. Secara singkat bisa dibilang aplikasi yang kita buat bisa dijadikan sebagai alat untuk branding dan marketing bagi diri sendiri atau produk / bisnis yang kita miliki.
Sebagai tambahan, contoh aplikasi yang mengimplementasikan baik model monetasi secara langsung dan sebagai alat untuk branding dan marketing adalah game Angry Birds. Berita terbaru memberitahukan bahwa 30% dari total pendapatan Angry Birds berasal dari lisensi dan merchandising, seperti buku, mainan, bahkan permen tentang Angry Birds.