App Annie : Menilik Perkembangan Aplikasi Chat di Dunia


Ponsel

[Sumber: Flickr]

Perpesanan merupakan sebuah bidang yang telah berkembang telah lama. Dari mulai SMS yang telah berkembang selama 20 tahun sampai dengan aplikasi perpesanan untuk desktop seperti AOL’s AIM dan ICQ yang terkenal di tahun 90-an, kini perkembangan perpesanan bukan menjadi hal yang baru.

Perkembangan Skype juga mendongkrak perpesanan menjadi sangat terkenal. Skype yang menjadi pendorong awal keberhasilan dari perpesanan yang menggunakan voice over IP(VoIP) membuat kemunculan berbagai macam perpesanan modern dan membuat perpesanan menjadi sangat populer.

Saat ini, berbagai macam perpesanan memiliki banyak fitur yang dapat digunakan untuk banyak fungsi seperti transfer uang, layanan kota, gaming, dan perdagangan. Hal tersebut mengakibatkan penggunaan perpesanan juga meningkat.

01-Usage-Penetration-of-Top-Messaging-Apps-iPhone-Dec-2015

[Sumber: App Annie]

Keberhasilan perpesanan dapat kita lihat pada data APAC. Dalam data APAC 2015, pengguna aplikasi perpesanan aktif di iPhone melebihi 90 persen pengguna aktif tiap bulannya di Korea Selatan dan China. Sebagai catatan, aplikasi perpesanan yang dimaksudkan dalam data ini adalah aplikasi perpesanan, selain aplikasi native seperti Hangouts di Android dan Messages di iOS.

Hal tersebut sangat jauh berbeda dengan pengguna perpesanan di Amerika Serikat. Secara historis, aplikasi perpesanan native lebih populer di Amerika sehingga penggunaan aplikasi perpesanan lain lebih tertinggal dibandingkan penggunan di negara-negara Asia.

Akan tetapi, berkat Facebook yang memindahkan seluruh fungsi pesan dari Facebook ke Facebook Messenger pada bulan Juli 2014, penetrasi aplikasi perpesanan menguat sebanyak dua kali lipat.

02-Average-Time-Spent-User-per-Day-Messaging-Apps-Android-Phone-Dec-2015

[Sumber: App Annie]

Penggunaan aplikasi perpesanan berbeda-beda setiap negara. Di Malaysia dan Jepang, sekitar 99 persen pengguna ponsel pintar Android aktif menggunakan salah satu aplikasi top pada bulan Desember 2015. Akan tetapi, penggunaan aplikasi perpesanan di Malaysia menghabiskan waktu hampir dua kali lipat dibandingkan di Jepang setiap harinya.

Perbedaan penggunaan aplikasi perpesanan pun menyebabkan kesenjangan antar negara. Di negara-negara bagian barat, pengembang aplikasi masih terfokus pada kebutuhan komunikasi saja, sedangkan di Asia, Line dan WeChat mampu memberikan layanan lain kepada konsumen untuk memenuhi berbagai macam kebutuhannya.

Kesenjangan tersebut dapat teratasi dengan munculnya Platform Facebook Messenger. Platform tersebut memberikan kemudahan integrasi dengan aplikasi yang dikembangkan oleh developer. Dengan begitu, kebutuhan dasar perusahaan berkembang dapat terpenuhi.

Perkembangan aplikasi perpesanan pun memberikan kontribusi untuk segmen-segmen yang lain. Sebagai contoh, perkembangan aplikasi perpesanan memberikan dampak ke segmen bihavioral. Perusahan seperti Lyft, Uber, dan Airbnb pun memanfaatkan perkembangan aplikasi perpesanan.

03-Over-Indexed-Messaging-Apps-US-iPhone-Dec-2015-Lyft-Airbnb-CVS

[Sumber: App Annie]

Pada bulan Desember 2015, pengguna Lyft di iPhone tujuh kali lebih senang berkomunikasi dengan Slack dari keseluruhan pengguna Iphone, menunjukan bahwa Lyft lebih di-indeks-kan ke basis pengguna. Selain itu, pengguna Airbnb juga memiliki sekitar tiga kali kemungkinan menggunakan WeChat dan duakali kemungkinan menggunakan WhatsApp Messenger dibandingkan keseluruhan populasi dari pengguna Iphone di Amerika Serikat.

Perkembangan aplikasi perpesanan juga memberikan peluang kemitraan baru, seperti Uber dengan Facebook. Mempelajari hubungan tersebut menjadi sebuah hal yang penting untuk penerbit, pengiklan dan pemangku kepentingan lainnya.

04-Average-Number-Sessions-top-five-messaging-apps-MAU-UK-Android-Phone-Dec-2015

[Sumber: App Annie]

Dari data yang disampaikan MAU, terdapat beberapa segmen demografis pengguna aplikasi perpesanan populer. Dalam data tersebut disebutkan bahwa pengguna terbanyak dari aplikasi perpesanan papan atas terdapat pada kelompok umur 13 sampai 24 tahun.

Segmen demografis ini juga dapat menjadi patokan pengembangan aplikasi yang kuat, terutama ketika mengalokasikan iklan. Penyebaran pola demografi yang cukup luas dapat juga menjadi bahan pertimbangan yang cukup penting bagi para developer dan pemangku kepentingan lainnya.

[via App Annie]