Apple Masih Kalah Saing di Area Mobile Advertising


Apple boleh dibilang telah menjadi pemain super besar di dunia smartphone, tetapi ternyata perusahaan asal Cupertino California ini nampaknya belum bisa menularkan kesuksesannya di wilayah mobile advertising.

Semenjak Apple pertama kali memperkenalkan platform mobile advertising mereka yaitu iAd di tahun lalu, pada tahun ini Apple terpaksa memangkas tarif buy-in di iAd sebesar 70%. Menurut laporan dari Bloomberg, saat ini Apple menghadapi begitu banyak kompetitor di area mobile advertising yang lebih universal. Kemudian mengingat bahwa iAd hanya berjalan pada produk Apple saja, tarif buy-in yang tadinya dipatok sebesar $ 1juta pada bulan Februari 2011 diturunkan menjadi $ 500.000 dan di bulan ini kembali turun menjadi $ 300.000. Langkah ini diambil untuk bisa kembali ke jalur persaingan dengan para kompetitor.

Memang jika kita bandingkan iAd dengan Google AdMob, maka akan terlihat perbedaan dari segi harga serta fasilitas yang didapat bagi si pengiklan. Seperti yang telah ditulis sebelumnya iAd hanya akan berjalan pada produk Apple dan ditambah dengan bandrol harga yang cukup tinggi. Berbeda dengan Gogle AdMob yang memungkinkan berjalan pada banyak platform. Oleh karena itu banyak pengamat merasa, walaupun iAd melakukan penurunan harga, rasanya para pengiklan lebih memilih platform yang lebih universal dibandingkan platform yang hanya spesifik di satu produk.

Selain menurunkan tarif, Apple juga melakukan perekrutan Carrie Frolich yang notabene merupakan “head of digital” untuk perusahaan WPP Plc’s MEC, yaitu sebuah digital agensi yang cukup besar dan berpengalaman menangani starategi penetrasi mobile marketing. Dan, Apple juga menambahkan fitur design iklan secara online yang diperuntukan untuk mempermudah klien iAd membuat design iklan mereka.

Terlihat disini memang Apple masih meraba-raba untuk dapat bersaing dengan kompetitor yang lain. Apakah usaha Apple untuk meningkatkan mobile advertising ini bisa menyamai kesuksesan mereka di area smartphone?