Apple Push Notification service (APNs) Tidak Akan Lagi Mendukung Protokol Lawas


Apple Push Notification service (APNs) Header[Ilustrasi Oleh Pixabay]

Apple berencana untuk membuat perubahan pada layanan Push Notification Service miliknya. Untuk itu, mereka mengingatkan para pengembang yang menggunakannya, untuk mulai beralih ke versi terbaru.

Dalam halaman pengumumannya, perusahaan menyampaikan pesan tersebut. Mereka menyebutkan bahwa protokol biner lawas tidak akan bisa digunakan lagi pada Apple Push Notification service (APNs) mulai bulan November 2020.

Melansir keterangan ProgrammableWeb (6 November 2019), Apple menyarankan pengembang yang masih mengirim pemberitahuan dengan menggunakan protokol biner lawas, untuk memperbarui antarmuka pemrograman mereka ke API penyedia APNs berbasis HTTP/2 sesegera mungkin.

Dengan begitu, para pengembang akan dapat memanfaatkan dari fitur-fitur modern yang hebat, seperti otentikasi dengan Token Web JSON, peningkatan untuk fitur pesan kesalahan, dan umpan balik per-pemberitahuan.

Menurut Apple, ketika aplikasi bermaksud untuk mengirimkan pemberitahuan kepada pemilik iPhone, penyedia harus membuat permintaan POST, baru kemudian mengirimkannya ke layanan Push Notification Service miliknya.

Dalam hal ini pun, ada sejumlah hal dalam sebuah daftar yang harus dipenuhi sebelum perusahaan raksasa teknologi tersebut bertindak atas permintaan tersebut, atau secara sederhana meneruskan pemberitahuan ke pada pemilik perangkat seluler.

Sebagai contohnya, ProgrammableWeb menyebutkan, permintaan akan membutuhkan muatan JSON yang ingin dikirim oleh aplikasi, token perangkat untuk iPhone atau iPad dari pengguna akhir, tajuk permintaan yang merinci cara pemberitahuan harus dikirimkan, serta token otentikasi penyedia saat ini untuk otorisasi berbasis token.

Tidak hanya berhenti sampai di situ, ada juga serangkaian proses yang akan diberikan oleh Apple ketika permintaan pengiriman notifikasi berada di layanan Apple Push Notification, sebelum diteruskan.

Ketika permintaan POST sudah diterima, layanan Apple Push Notification akan memvalidasinya terlebih dahulu dengan menggunakan sertifikat server atau token otentikasi.

Jika sudah, layanan akan mengidentifikasi perangkat yang dipakai pengguna menggunakan token perangkat. Baru setelah token perangkat ini terkonfirmasi, layanan Apple Push Notification akan mencoba mengirim muatan JSON ke telepon.

Secara lebih mendetail, Apple menjelaskannya di halaman dokumentasinya. Selain itu, mereka juga menampilkan contoh permintaan yang dibangun dengan benar melalui situs web pengembangnya.

[Sumber: ProgrammableWeb]