ARM Umumkan Arsitektur CPU Premium Cortex-A77


Cortex-A77 Header[Ilustrasi Oleh Pixabay]

ARM baru saja meluncurkan desain arsitektur chipset premium terbaru, yang bakal menjadi andalan hampir semua perusahaan teknologi dalam mengembangkan chipset seluler. Arsitektur tersebut adalah Cortex-A77.

Dalam peluncurannya, ARM mengungkapkan bahwa Arsitektur Cortex-A77 disertai dengan GPU Mali G77, efisiensi energi yang lebih baik, dan kemampuan khusus untuk machine learning.

Mengikuti tren yang berkembang saat ini, tidak mengherankan memang, ARM memberikan peningkatan tidak hanya pada sisi kinerjanya, tetapi pada beberapa aspek lain, khususnya kemampuan machine learning.

Dengan mengombinasikan optimasi di sisi piranti keras dan lunaknya, ARM berjanji membawa kinerja machine learning yang jauh lebih baik pada arsitektur chipset terbarunya tersebut.

Alasannya cukup sederhana kenapa ARM fokus pada pengembangan prosesor untuk machine learning. Perusahaan tersebut percaya saat ini belum ada smartphone yang menggunakan prosesor neural khusus.

Menurut mereka, 85 persen smartphone yang saat ini sudah menjalankan sistem kecerdasan buatan masih memanfaatkan CPU atau gabungan antara CPU dan GPU. Dan meskipun beberapa sudah memiliki akselerator, yang menanganinya tetap CPU.

Secara khusus, ARM menunjukkan bahwa Cortex-A77 juga telah siap untuk menjadi bagian Project Trillium, yakni platform komputasi machine learning heterogen ARM yang diluncurkan pada Tahun 2019 lalu.

Namun meskipun dirancang khusus untuk machine learning, Cortex-A77 tetap memiliki peningkatan kinerja yang tidak bisa dipandang sebelah mata, karena mampu mencapai angka 20 persen IPC dibanding generasi sebelumnya.

Selain itu, Cortex-A77 juga menawarkan arsitektur GPU baru, Mali G77. Arsitektur GPU baru ini membawa peningkatan hingga 1,4 kali lebih baik dibandingkan seri Mali G76, yang bisa lebih diandalkan dalam menangani mobile gaming yang semakin berat – termasuk untuk AR dan VR.

Meskipun membawa peningkatan yang cukup signifikan, Mali G77 juga dilengkapi dengan efisiensi daya yang lebih baik. ARM mengklaim, arsitektur GPU barunya bisa 30 persen lebih hemat daya.

Secara khusus, untuk menunjang kemampuan machine learning yang lebih baik, arsitektur Mali G77 bisa bekerja 60 persen lebih cepat dalam menjalankan inferensi machine learning dan beban kerja neural.

ARM mengungkapkan bahwa CPU lebih penting dari sebelumnya bagi pengembang. Hal ini karena CPU saat ini tidak hanya menangani tugas komputasi umum, namun juga banyak penghitungan machine learning di perangkat yang memiliki beban melebihi batas saat ini.

 

[Sumber: TechCrunch]