Categories: Berita

Mengenal Lebih Lanjut ART Android Runtime

Dalam acara Google I/O kemarin, pihak Google merilis Android Runtime terbarunya, ART, untuk sistem operasi Android L. Bisa dibilang untuk kedepannya ART ini akan menggantikan Dalvik Virtual Machine (VM) yang selama ini telah digunakan pada sistem Android.

ART ini memiliki keunggulan dengan menggunakan metode “Ahead Of Time” (AOT) yang melakukan kompilasi data aplikasi telah dilakukan sebelum aplikasi dijalankan,dan mengubahnya menjadi aplikasi native di Android. Berkat adanya teknologi ART ini akan memungkinkan Android tidak memerlukan bantuan dari sebuah mesin virtual atau juga menerjemahkan ulang setiap kode pemrograman sehingga mampu mempersingkat proses startup jauh lebih cepat dimana.

Sedangkan Android yang menggunakan Dalvik terkadang masih terasa kurang performa dan responnya berat karena memang menggunakan metode “Just In Time” (JIT) yang akan mengkompilasi data aplikasi setiap kali aplikasi dijalankan. Tentunya ini akan cukup memakan waktu untuk aplikasi itu sendiri.

Dari segi performa berdasarkan grafik perbandingan hasil benchmark dengan beberapa perangkat lunak yang dilakukan Google terlihat bahwa ART memiliki kemampuan performa dua kali lipat lebih cepat dibandingkan dengan Dalvik.

ART ini dijanjikan akan mendukung perangkat berteknologi ARM, x86, MIPS, dan telah mampu mendukung teknologi berbasis 64 bit. Selain itu, pihak Google menyatakan bahwa bagi aplikasi yang dikembangkan menggunakan bahasa pemrograman Java tidak perlu melakukan modifikasi.

Kelemahan dari ART sendiri ini adalah setiap aplikasi yang akan diinstal pada perangkat akan memakan waktu yang cukup lama dan ukuran berkas aplikasi yang disimpan akan meningkat sekitar 10-20 persen dari ukuran semula. Berbeda dengan Dengan Dalvik yang memiliki waktu cepat dalam hal instalasi dan ukuran berkas yang sesuai.

Secara keseluruhan dengan adanya ART Android Runtime ini pengalaman performa dari kemampuan Android akan meningkat, lebih responsif, dan hemat baterai dibandingkan menggunakan Dalvik. Namun untuk saat ini baru perangkat keluarga Nexus atau bersistem operasi Android KitKat yang dapat mencoba teknologi ART ini. Selain itu, terkadang ada aplikasi di Google Play yang belum mendukung ART.

Share
Published by
Adhitya Wibawa Putra

Recent Posts

Cisco Peringkatkan Kerentanan Kritis Dalam Cisco Data Center Network Manager

Cisco mengungkapkan tiga kerentanan dalam layanannya. Ini dia penanganannya!

January 7, 2020

Optimal idM Meluncurkan OptimalCloud Partner Platform

Ini ulasan mengenai keuntungan OptimalCloud Partner Platform, platform baru milik Optimal idM!

January 6, 2020

Google Siapkan Coral Accelerator Module dan Coral Dev Board Mini untuk Tahun 2020

Google kenalkan dua koleksi baru dari Coral. Dua koleksi baru ini bakal menambah kemampuan pengembangan…

January 3, 2020

Google Kembangkan Model Kecerdasan Buatan Untuk Deteksi Kanker Payudara

Raksasa Google baru saja mengembangkan sistem pemindaian kanker payudara berbasis kecerdasan buatan. Bagaimana hasilnya, berikut…

January 3, 2020

Google Dorong Fitur Bubbles Notifications Ke Versi Stabil

Meski dikenalkan bersamaan dengan Android 10 Beta, sampai kini Bubbles Notifications masih dalam tahap pengembangan.…

December 31, 2019

Samsung Siapkan Lima Proyek dan Empat Startup C-Lab Untuk CES 2020

Samsung akan kembali memamerkan hasil program C-Lab ke ajang CES 2020. Ini dia proyek dan…

December 30, 2019