Sabtu 24 September 2016 kemarin, DyCodeX mengadakan acara Bandung IoT Maker Day yang didukung oleh Hackster Live. Acara ini merupakan lanjutan dari Acara sebelumnya yaitu Bandung IoT Developer Day Episode 1 dan Episode 2. Selain itu, tepat di acara ini juga DyCodeX meluncurkan Makestro yang bertujuan untuk mendukung para maker di Indonesia.
Pada acara ini, Andri Yadi selaku CEO DycodeX dan satu-satunya Hackster.io Ambassador di Indonesia meluncurkan Makestro yang merupakan bentuk dukungan untuk pergerakan maker di Indonesia. Makestro merupakan sebuah situs yang dapat membantu siapa saja untuk belajar menjadi maker atau membuat suatu alat yang berguna.
Dukungan yang disediakan oleh Makestro berupa pembelajaran bagi para maker yang dikemas dalam bentuk tutorial tulisan dan video. Selain itu teradapat pula layanan cloud atau IoT Hub yang dapat dimanfaatkan oleh para maker ketika belajar membuat alat yang bisa dihubungkan dengan cloud.
Makestro juga menyediakan hardware yang dibutuhkan untuk belajar seperti ESP8266 hingga board buatan DyCodeX sendiri seperti ESPectro Basic, ESPectro Core, dan lain-lain.
Pada acara ini juga DyCodeX mengumpulkan beberapa stackholder yang dapat membantu pergerakan maker , di antaranya adalah DigiWare yang dapat membantu dalam menyediakan board yang dibutuhkan para maker, Perkakasku.com yang menyediakan alat-alat yang membantu proses pembuatan board, Microsoft yang dapat mendukung para maker melalui Microsoft Azure yang memiliki banyak fitur terkait IoT. Selain itu, ada pula DiLo Bandung yang menyediakan tempat untuk belajar & berdiskusi bagi para maker.
Selain itu, Andri Yadi menjelaskan mengenai manifesto maker yang sudah dibuat oleh para maker dunia yaitu: make, share, give, learn, tool up, play, participate, support, dan change. Andri menjelaskan untuk maju dalam hal ini, para maker harus saling mendukung satu sama lain dan selalu belajar agar lebih baik dalam membuat alat.
Pada acara ini juga terdapat materi yang diberikan oleh Muhammad Ibnu Fadhil selaku CEO Gravicode yang menjelaskan mengenai Gadgeteer, board yang dibuat oleh Micorosft Research di UK. Dengan Gadgeteer, siapa saja akan mudah dalam belajar IoT karena bahasa yang digunakan menggunakan C# atau VB.Net.
Selain itu, Gadgeteer mudah dipasang dan tidak perlu di solder. Fadhil mendemokan begitu cepat dan mudahnya membuat program camera dan game menggunakan Gadgeteer.
Materi selanjutnya disampaikan oleh Rendra Toro selaku Intel Innovator di Indonesia. Rendra menjelaskan bahwa IoT sudah banyak diterapkan di berbagai bidang seperti di dunia MotoBike, rumah tangga, transportasi, kesehatan dan monitoring lingkungan. Rendra juga menjelaskan mengenai Intel Edison yang merupakan board dari Intel bagi para maker yang ingin membuat alat IoT yang berguna.
Materi terkahir disampaikan oleh Yughie Nugraha selaku Developer and Platform Evangelism di Microsoft yang menjelaskan mengenai Microsoft Azure yang mempunyai banyak fitur yang dapat mendukung IoT. Selain itu, Yughie menjelaskan mengenai program Microsoft BizPark yang dapat mebantu para maker dan startup-nya dengan memberikan akses gratis menggunakan Microsoft Azure untuk menunjang bisnis para maker atau startupnya.
Cisco mengungkapkan tiga kerentanan dalam layanannya. Ini dia penanganannya!
Ini ulasan mengenai keuntungan OptimalCloud Partner Platform, platform baru milik Optimal idM!
Google kenalkan dua koleksi baru dari Coral. Dua koleksi baru ini bakal menambah kemampuan pengembangan…
Raksasa Google baru saja mengembangkan sistem pemindaian kanker payudara berbasis kecerdasan buatan. Bagaimana hasilnya, berikut…
Meski dikenalkan bersamaan dengan Android 10 Beta, sampai kini Bubbles Notifications masih dalam tahap pengembangan.…
Samsung akan kembali memamerkan hasil program C-Lab ke ajang CES 2020. Ini dia proyek dan…