TeknoJurnal
  • Data
  • Tentang TeknoJurnal
    • Tim TeknoJurnal
    • Layanan Kami
  • Kontak Kami
TeknoJurnal
Reading now

Bantu Penguraian Bahasa, Google Rilis SyntaxNet secara Open Source

May 13, 2016

Lenovo Rilis ThinkPad 11e/YOGA 11e dan ThinkPad 13 Khusus untuk Pelajar

May 12, 2016

Fitur Multi-Windows Pada Android N Tuntut Aplikasi Menjadi Responsif

May 12, 2016

Bantu Para Perempuan, Workshop Women in Technology akan Digelar di Surabaya

May 12, 2016

Kini Google Translate Dapat Digunakan Pada Seluruh Aplikasi di Android

May 12, 2016
Microsoft Developer Festival Indonesia 2016 - thumb

Microsoft Developer Festival Dengan Keynote dari Satya Nadella Segera Diselenggarakan di Jakarta

May 12, 2016

Bantu Tingkatkan Kinerja Laptop, Opera Besutkan Mode Hemat Energi Pada Perambannya

Load more

Bantu Penguraian Bahasa, Google Rilis SyntaxNet secara Open Source

Berita
Developer
By Sukindar / May 13, 2016
next
Use ← → keys to navigate
  • A+ A-

Google SyntaxNet banner

[Sumber: Flickr]

Google merilis SyntaxNet secara open source. SyntaxNet merupakan perangkat lunak Natural-Language Understanding (NLU) yang memudahkan pengguna untuk mengurai kalimat secara otomatis. SyntexNet merupakan bagian dari library machine learning TensorFlow yang bersifat open source.

Dalam perilisan SyntaxNet, Google juga memasukan kode untuk mencoba model baru seperti model pre-trained untuk mengurai teks berbahasa Inggris. Meskipun, menurut Google, cara untuk menguji teknologi internal Google sebenarnya cukup berbeda.

SyntaxNet dapat digunakan dengan menggunakan bahasa C++, seperti yang dapat digunakan pada TensorFlow. Dan sekarang, SyntaxNet dapat digunakan orang-orang di luar komunitas sehingga orang-orang tersebut dapat ikut membantu perusahaan mencari talenta baru untuk meningkatkan produk-produk Google.

Secara umum, Penguraian bahasa relevan dengan ulasan produk, seperti ulasan aplikasi, ulasan restoran, dan ulasan belanja. Selain itu, penguraian bahasa juga relevan terhadap pencarian internet dan fitue Google Now On Tap yang tersedia pada Android Marshmallow.

Baca Juga:

  • Google Rilis Cartographer secara Open Source
  • Google Open Source - Situs Web yang Mengumpulkan Seluruh Proyek Open Source dari Google
  • Apple Open Source-kan Bahasa Pemrograman Swift

Apabila dibandingkan dengan metode machine learning tradisional, kecerdasan buatan berjenis pembelajaran mendalam telah terbukti lebih berguna untuk pemahaman bahasa pada teknologi-teknolgi Google.

Dengan pendekatan tersebut, Google seolah membuat jaringan syaraf buatan dengan data yang sangat banyak, kemudian mengumpulkannya untuk membuat kesimpulan dan menemukan data-data baru melalui data-data yang lama tersebut. Hal tersebut seperti yang terdapat pada mesin pencari Google.

Hal tersebut juga berlaku untuk dalam teknologi SyntaxNet. Google membawa jaringan syaraf dengan nama kode “neurosis” sebagai kunci dalam SyntaxNet. Saat ini, Google telah melakukan pembelajaran mendalam untuk pengenalan gambar dan pengenalan suara yang memberikan keuntungan dalam bidang pemahaman bahasa.

Untuk mempelajari lebih lanjut tentang SyntaxNet, pembaca dapat mengakses laman GitHub serta membaca laman Penelitian Google yang sesuai.

[via Venturebeat]

TwitterFacebookWhatsAppGoogle+LinkedIn
Tags: google, NLU, SyntaxNet, TensorFlow
Powered by Ziliun

You may also like

Berita By Sukindar / January 3, 2020

Google Siapkan Coral Accelerator Module dan Coral Dev Board Mini untuk Tahun 2020

Berita By Sukindar / January 3, 2020

Google Kembangkan Model Kecerdasan Buatan Untuk Deteksi Kanker Payudara

Berita By Sukindar / December 31, 2019

Google Dorong Fitur Bubbles Notifications Ke Versi Stabil

Copyright © 2021 by TeknoJurnal.
Proudly powered by WordPress. Theme by DesignWall.
Tutup Iklan X