Bantu Penguraian Bahasa, Google Rilis SyntaxNet secara Open Source


Google SyntaxNet banner

[Sumber: Flickr]

Google merilis SyntaxNet secara open source. SyntaxNet merupakan perangkat lunak Natural-Language Understanding (NLU) yang memudahkan pengguna untuk mengurai kalimat secara otomatis. SyntexNet merupakan bagian dari library machine learning TensorFlow yang bersifat open source.

Dalam perilisan SyntaxNet, Google juga memasukan kode untuk mencoba model baru seperti model pre-trained untuk mengurai teks berbahasa Inggris. Meskipun, menurut Google, cara untuk menguji teknologi internal Google sebenarnya cukup berbeda.

SyntaxNet dapat digunakan dengan menggunakan bahasa C++, seperti yang dapat digunakan pada TensorFlow. Dan sekarang, SyntaxNet dapat digunakan orang-orang di luar komunitas sehingga orang-orang tersebut dapat ikut membantu perusahaan mencari talenta baru untuk meningkatkan produk-produk Google.

Secara umum, Penguraian bahasa relevan dengan ulasan produk, seperti ulasan aplikasi, ulasan restoran, dan ulasan belanja. Selain itu, penguraian bahasa juga relevan terhadap pencarian internet dan fitue Google Now On Tap yang tersedia pada Android Marshmallow.

Apabila dibandingkan dengan metode machine learning tradisional, kecerdasan buatan berjenis pembelajaran mendalam telah terbukti lebih berguna untuk pemahaman bahasa pada teknologi-teknolgi Google.

Dengan pendekatan tersebut, Google seolah membuat jaringan syaraf buatan dengan data yang sangat banyak, kemudian mengumpulkannya untuk membuat kesimpulan dan menemukan data-data baru melalui data-data yang lama tersebut. Hal tersebut seperti yang terdapat pada mesin pencari Google.

Hal tersebut juga berlaku untuk dalam teknologi SyntaxNet. Google membawa jaringan syaraf dengan nama kode “neurosis” sebagai kunci dalam SyntaxNet. Saat ini, Google telah melakukan pembelajaran mendalam untuk pengenalan gambar dan pengenalan suara yang memberikan keuntungan dalam bidang pemahaman bahasa.

Untuk mempelajari lebih lanjut tentang SyntaxNet, pembaca dapat mengakses laman GitHub serta membaca laman Penelitian Google yang sesuai.

[via Venturebeat]

, ,