BEKRAF dan AGI Gelar Bekraf Developer Conference (BDC) 2018


BDC 2018 Header[Dokumentasi Oleh BEKRAF]

BEKRAF (Badan Ekonomi Kreatif) Indonesia dan AGI (Asosiasi Game Indonesia) kembali menyelenggarakan acara tahunannya, yakni Bekraf Developer Conference (BDC) 2018, pada Minggu (2 Desember 2018) lalu.

Dalam acara konferensi tahunan yang ketiga ini, hadir para pengembang papan atas aplikasi maupun game Android Tanah Air, yang secara khusus bertujuan untuk merumuskan peta jalan pengembangan industri digital untuk tahun 2019 mendatang.

Deputi Infrastruktur BEKRAF, Hari Sungkari menuturkan, “Indonesia adalah salah satu negara paling berpotensi sebagai negara produsen game bermutu. Penghasilan yang diperoleh Indonesia setiap tahun dari industri game mencapai Rp1 triliun. Itulah mengapa jumlah studio game di Indonesia juga semakin meningkat. Melihat potensi ini, game developer menjadi salah satu profesi yang sangat dicari.”

Untuk itu, Deputi Infrastruktur BEKRAF memfasilitasi para pengembang dalam acara tahunan ini, dengan menghadirkan para pengembang kondang untuk berbagi tips jitu strategi bertahan di industri digital (industri aplikasi, game, web dan IoT) yang masih kurang ramah bagi pengembang pemula namun memiliki potensi bisnis yang luar biasa.

Para pengembang kondang tersebut di antaranya adalah Rachmad Imron (CEO Digital Happiness) yang mengembangkan game DreadOut yang sekarang sedang proses adaptasi ke film layar lebar dan Junia Firdaus yang beralih dari pengemudi ojek online menjadi Android Developer profesional.

Pada tahun ini, konferensi yang menjadi puncak dari rangkaian acara Bekraf Developer Day (BDD) 2018 ini dihadiri oleh 300 peserta pilihan yang berasal dari berbagai elemen, termasuk dari student developer, indie developer, professional developer, top developer Indonesia, media hingga pemerintah.

Mereka hadir untuk bersinergi untuk membangun iklim industri digital yang lebih produktif sehingga dapat meningkatkan kontribusi ekonomi kreatif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, yang dirumuskan ke dalam rekomendasi acuan pengembangan industri digital nasional untuk tahun 2019 mendatang.

Sementara itu pun, pemerintah telah merumuskan cetak biru Ekonomi Kreatif: Kekuatan Baru Indonesia Menuju 2025, dengan harapan ekonomi kreatif dapat menjadi tulang punggung sekaligus menjadi sebuah identitas baru bangsa yang kreatif dan inovatif.

Guna membantu para pengembang lokal, BEKRAF pun menyerahkan bantuan berupa paket sarana Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) kepada AGI dalam acara konferensi BDC 2018 ini, yang difokuskan untuk pengembangan subsektor aplikasi dan game.