[Sumber: Flickr]
Pengujian merupakan bagian penting bagi sebuah platform sebelum merilis aplikasi ke masyarakat. Salah satunya untuk mengetahui apakah aplikasi tersebut dapat berjalan baik atau terdapat beberapa permasalahan saat aplikasi tersebut berjalan.
Perusahaan yang mengembangkan aplikasi harus melakukan pengujian terlebih dulu, termasuk di dalamnya LinkedIn. Bahkan bagi LinkedIn, pengujian yang dilakukan harus bersifat otomatis. Bagi perusahaan tersebut, pengujian otomatis merupakan komponen kunci dari strategi baru mereka untuk merilis aplikasi mobile dengan frekuensi yang lebih besar.
Hal ini dilakukan agar para teknisi pada LinkedIn lebih fokus terhadap pencarian permasalahan pada aplikasi yang dikembangkan, bukannya terjebak pada lingkungan pengujian yang dilakukan. Oleh karena itu, sebagai solusi, LinkedIn mengembangkan sebuah lingkungan pengujian yang dapat diandalkan untuk pengujian aplikasi Android, dengan nama Test Butler.
LinkedIn juga merilis Test Butler secara open-source agar dapat digunakan oleh para developer aplikasi Android. LinkedIn percaya bahwa Test Butler akan bermanfaat bagi siapapun yang sedang menjalankan pengujian terhadap aplikasi Android. Kepercayaan ini didasarkan pada jutaan pengujian yang telah dilakukan dengan menggunakan perlengkapan tersebut.
Test Butler juga dirancang untuk melakukan pengujian berdasarkan library Android. Selain itu, berbagai macam fitur juga ditanamkan dalam Test Butler. Fitur-fitur tersebut, antara lain adalah signature-level permission yang dapat mengizinkan permintaan izin akses tanpa perlu menggunakan ADB, dan Disable crash & App Not Responding dialogs yang dapat menekan dialog crash dan app not responding untuk menekan kegagalan tes.
Para developer juga dapat memanfaatkan fitur “Disable Animation” yang dapat digunakan untuk mematikan animasi dengan menggunakan satu baris kode di aplikasi. Selain itu, para developer dapat mengunci Wi-Fi, CPU, dan layar untuk memastikannya tidak mati dan mengganggu proses pengujian.
Dan untuk membantu para developer dalam melakukan pengujian yang membutuhkan izin tambahan, Test Butler juga dilengkapi dengan Enable/disable Wi-Fi, Change device orientation, set location services mode, set application locale.
Dibawah lisensi Apache 2.0, Test Butler dapat diakses melalui laman GitHub. Para developer dapat menggunakan perlengkapan tersebut secara gratis atau ikut berkontribusi dalam pengembangan perlengkapan pengujian tersebut melalui laman yang sama.
[Via Appdevelopermagazine]
Cisco mengungkapkan tiga kerentanan dalam layanannya. Ini dia penanganannya!
Ini ulasan mengenai keuntungan OptimalCloud Partner Platform, platform baru milik Optimal idM!
Google kenalkan dua koleksi baru dari Coral. Dua koleksi baru ini bakal menambah kemampuan pengembangan…
Raksasa Google baru saja mengembangkan sistem pemindaian kanker payudara berbasis kecerdasan buatan. Bagaimana hasilnya, berikut…
Meski dikenalkan bersamaan dengan Android 10 Beta, sampai kini Bubbles Notifications masih dalam tahap pengembangan.…
Samsung akan kembali memamerkan hasil program C-Lab ke ajang CES 2020. Ini dia proyek dan…