Permainan Rubik ini adalah permainan yang sederhana tapi entah mengapa sangat mengasyikan jika kita bermain dengan kubus ini. Padahal konsep dasarnya sangat sederhana, kita susun kotak kecilnya supaya warna di setiap sisi sama, kemudian kita bongkar lagi, terus disusun lagi. Begitulah seterusnya. Nah tau ga sih kalo ada 43.252.003.274.489.856.000 kemungkinan posisi kotak-kotak kecil dalam kubus rubik ini.
Nah saya pernah lihat survei di salah satu media mengenai permainan yang populer di akhir abad ini. Ternyata oh ternyata si Kubus Rubik ini berada di peringkat pertama! posisi kedua ditempati PC generasi pra-IBM. Kemudian diikuti dengan Tamagochi, Game Boy, skateboard dan lain sebagainya. Yang lucu adalah si Playstation dan Xbox justru tidak masuk ke hitungan.
Nah yang mau saya share sebenarnya adalah si Erno Rubik bukanlah pencipta pertama permainan berkonsep kubus ini. Larry Nichols lah yang menciptakan kubus 2x2x2 dan kemudian dipatenkan di Kanada sekitar 1972. Bedanya adalah kubus ciptaan Nichols disatukannya memakai magnet. Kemudian di tahun 1974 kembali paten permainan kubus dikeluarkan untuk si Frank Fox dengan kubus 3x3x3-nya. Kemudian ada lagi si Terutoshi Ishige dari jepang yang membuat konsep permainan kubus. Nah kenapa yang terkenal malah si Erno Rubik? Jawabannya karena kelebihan kubus yang di desain oleh si Erno Rubik ini, disatukan dengan komponen sumbu plastik. Karena tidak menggunakan magnet seperti para pendahulu si kubus kubus ini. Kemudian dengan berfikir lebih berbeda si Erno Rubik ini juga dapat memangkas biaya produksi karena membuat maianannya dari bahan plastik yang lebih murah dari besi. Dan dengan sedikit pengembangannya inilah si permainan kubus Rubik jadi melegenda hingga saat ini.
Saat ini banyak sekali situs yang membahas cara bermain rubik dan juga tips-n-trick nya. Selain tetap populer hingga saat ini, bisnis Kubus Rubik tidak berhenti pada penjualan permainannya saja, tapi juga menciptakan bisnis baru seperti buku, majalah, film aksesoris dan lain-lain.
Nah, kita lihat sekarang dalam dunia teknologi, ada banyak kisah sukses yang bermula dari penyempurnaan apa yang sudah ada (mirip dengan kisah permainan rubik). Anda tentunya ingat bahwa Ericsson, perusahaan jaringan komunikasi nirkabel besar di dunia, juga menjadi besar karena kemampuan si Lars Magnus Ericsson MENYEMPURNAKAN peralatan telegrafi dan pesawat telepon buatan si Alexander Graham Bell yang dia beli dari amerika lalu di bawa ke swedia untuk di otak-atik.
Transformasi dari kebiasaan hanya memperbaiki yang sudah ada ke kebiasaan mengembangkan sesuatu yang baru dan benar-benar inovatif sering kali terganjal oleh “Mental-Block” “Gengsi”. Namun ada baiknya kita berkaca ke Jepang yang memulai kejayaan dunia industrinya dengan menyempurnakan produk yang sudah ada hingga sekarang menjadi besar karena dapat menciptakan inovasi dan produk yang totally new. Kemudian ada juga si Ericsson yang sudah saya ceritakan tadi. Lalu tidak ketinggalan Cina yang saat ini sedang maju dengan konsep meniru teknologi yang sudah ada malah bisa dibilang mirip dengan aslinya, tetapi bisa booming di pasaran karena harganya yang murah.
So.. Bagaimana? apakah anda juga berniat mengikuti jejak si Erno Rubik? atau si Lans Magnus Ericsson? Karena kalau kita lihat dari sudut pandang bisnis TI, banyak sekali produk dari luar negri yang sukses di lokal, kadang untuk menjadi sekedar pengikutnya kita agak malu, karena takut dibilang niru dan lain sebagainya. Padahal hal ini sah saja, karena dimulai dengan mencoba meniru anda bisa faham dengan konsep utama dari produk tersebut, di tambah lagi anda bisa belajar teknologi baru dalam membuat sebuah produk TI, yang kemungkinan besarnya bisa anda kembangkan sendiri menjadi hal yang lebih innovatif dan baru. So.. perlu diingat, dalam dunia teknologi, ada banyak kisah sukses yang bermula dari penyempurnaan yang sudah ada. Happy Friday all!!
Cisco mengungkapkan tiga kerentanan dalam layanannya. Ini dia penanganannya!
Ini ulasan mengenai keuntungan OptimalCloud Partner Platform, platform baru milik Optimal idM!
Google kenalkan dua koleksi baru dari Coral. Dua koleksi baru ini bakal menambah kemampuan pengembangan…
Raksasa Google baru saja mengembangkan sistem pemindaian kanker payudara berbasis kecerdasan buatan. Bagaimana hasilnya, berikut…
Meski dikenalkan bersamaan dengan Android 10 Beta, sampai kini Bubbles Notifications masih dalam tahap pengembangan.…
Samsung akan kembali memamerkan hasil program C-Lab ke ajang CES 2020. Ini dia proyek dan…