Categories: Panduan

Bermodalkan Ide Bisa Membuat Aplikasi? Masa?

Modal utama dalam membuat sebuah aplikasi baik itu aplikasi desktop, aplikasi web, atau pun aplikasi mobile adalah IDE, bukan Integrated Development Environtment tapi IDE a.k.a buah pikir kita. Dengan memiliki ide yang kreatif, innovatif, serta unik, kita sebenarnya sudah bisa lho membuat sebuah aplikasi dan menjualnya ke pasaran. Terus kodingnya gimana dong? Nah kalau sudah punya ide tapi ga bisa koding itu bukan jadi masalah yang besar lho. Gimana caranya? Nah berikut TeknoJurnal akan coba memberi tips menjadi pengembang aplikasi dengan cara yang cukup cepat dan relatif mudah.

Pertama seperti yang telah dikatakan sebelumnya anda harus punya IDE. IDE yang akan anda tuangkan jangan sampai terhambat oleh keraguan anda dalam membuat kodingnya atau konsep teknis dan lain lain( TETAPI harus tetap realistis ya…. ). Cukup dengan IDE yang bagus dan anda yakin dengan ide tersebut maka anda bisa meluncur ke step berikutnya. Nah kalo tidak punya ide gimana? Tips nya kalo tidak punya ide, coba deh anda cari ide dari kehidupan sehari-hari anda. Ide mengenai aplikasi yang anda butuhkan untuk menunjang hidup anda sehari-hari, yang dapat digunakan secara harian yang tentunya belum dibuat dan bila sudah ada pun menurut anda masih belum sempurna. Jika sudah ketemu sama Mr. IDE kita bisa ikut meluncur ke step berikutnya.

Setelah anda bertemu sama si IDE, cobalah untuk menuliskannya di kertas. Membuat grafik pemetaannya atau lebih baik lagi, sketsa tentang bagaimana sih aplikasi yang anda buat bisa berjalan. Anda bisa menggambarkan tampilannya seperti apa? Akan ada tombol apa saja nanti? Menu apa saja nanti? Dan masih banyak lagi. Intinya anda perlu menuangkan imaginasi anda ke bentuk nyata. Dari bentuk nyata anda ubah lagi ke bentuk nyata yang lebih sistematis, sehingga saat orang lain membaca hasil gambaran ide anda mereka paling tidak bisa mengerti apa yang akan anda buat, apa yang bisa dilakukan dari aplikasi bayangan dari IDE anda tadi. Dari step yang ini, selanjutnya kita bisa melihat apakah aplikasi yang akan kita buat termasuk masuk akal dan bisa diwujudkan dalam bentuk aplikasi? Dan apakah kita cukup mempunyai waktu dan dana untuk membuatnya? Dan apakah benar seuai dengan kebutuhan orang banyak? Nah, di step ini kita sudah mulai meninggalkan si IDE dan berlanjut menyerang IDE kita sendiri dengan pertanyaan-pertanyaan dari kita sendiri. Jika sudah yakin dan menurut anda bisa direalisasikan maka silakan baca paragraf berikutnya.

Langkah berikutnya anda perlu merealisasikan semuanya. Jika anda tidak tahu tentang bagaimana mengkoding. Anda tidak perlu repot mempelajari bagaimana aplikasi dibuat. Ada banyak tempat di  mana anda dapat menemukan orang-orang yang spesialis mengembangkan aplikasi dan membutuhkan ide-ide dari anda. Untuk itu, coba kunjungi situs freelancer seperti :

Nah link link di atas dapat membantu anda mengembangkan macam-macam aplikasi. mulai dari desktop, web, hingga mobile. Dari situs tersebut, anda bisa mencari developer yang tepat tentu dengan skill, portofolio dan juga biaya yang tepat, untuk mewujudkan IDE anda tadi kedalam bentuk real application.

Untuk menghindari pencurian ide, jangan berikan ide-ide anda secara detail sebelum ada penandatanganan perjanjian non-disclosure yang menyatakan bahwa pihak developer setuju untuk tidak mencuri ide dan juga anda akan memiliki dokumen hukum yang akan membatu anda jika saja ide anda dicuri.

Sebuah aplikasi yang akan di dikembangkan, jika di buat oleh pihak ke tiga maka biasanya memerlukan biaya di kisaran 4 juta hingga 10 juta atau lebih tergantung dari tingkat kompleks nya. Kesepakatan harga dan cara pembayarannya  harus dalam bentuk tertulis untuk berjaga jaga jika anda nantinya ditipu, sehingga anda sudah punya bukti hukum yang legal. Jika anda menemukan seorang programmer dari website atau dengan cara online, biasanya mereka telah menyiapkan surat-surat yang anda butuhkan untuk dasar hukum perjalananku kedua belah pihak.

Meskipun anda sangat buta terhadap pemrograman dan juga koding meng-koding, pastikan anda menguji aplikasi yang telah selesai dikembangkan sebelum melakukan final payment, atau jika anda mengembangkan aplikasi mobile maka anda harus melakukan testing dan juga close beta test sebelum di kirimkan ke application store seperti AppStore atau BlackBerry App World. So sekian deh tips dari TeknoJurnal semoga bisa bermanfaat bagi yang mau memulai mengembangkan aplikasi tapi terbentur dengan kendala kendala seperti coding dan lain lain. Good luck…

Share
Published by
Putra Setia Utama

Recent Posts

Cisco Peringkatkan Kerentanan Kritis Dalam Cisco Data Center Network Manager

Cisco mengungkapkan tiga kerentanan dalam layanannya. Ini dia penanganannya!

January 7, 2020

Optimal idM Meluncurkan OptimalCloud Partner Platform

Ini ulasan mengenai keuntungan OptimalCloud Partner Platform, platform baru milik Optimal idM!

January 6, 2020

Google Siapkan Coral Accelerator Module dan Coral Dev Board Mini untuk Tahun 2020

Google kenalkan dua koleksi baru dari Coral. Dua koleksi baru ini bakal menambah kemampuan pengembangan…

January 3, 2020

Google Kembangkan Model Kecerdasan Buatan Untuk Deteksi Kanker Payudara

Raksasa Google baru saja mengembangkan sistem pemindaian kanker payudara berbasis kecerdasan buatan. Bagaimana hasilnya, berikut…

January 3, 2020

Google Dorong Fitur Bubbles Notifications Ke Versi Stabil

Meski dikenalkan bersamaan dengan Android 10 Beta, sampai kini Bubbles Notifications masih dalam tahap pengembangan.…

December 31, 2019

Samsung Siapkan Lima Proyek dan Empat Startup C-Lab Untuk CES 2020

Samsung akan kembali memamerkan hasil program C-Lab ke ajang CES 2020. Ini dia proyek dan…

December 30, 2019