Tepat hari Sabtu (16/3) kemarin, Binar Academy bekerja sama dengan Tokopedia dan Sinar Mas Land menyelenggarakan acara Retrospekt! di ICE BSD. Retrospekt! merupakan sebuah acara yang bertujuan untuk membangun ekosistem transformasi digital Indonesia ke arah yang lebih baik.
Membangun ekosistem untuk transformasi digital memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Untuk itu, kita perlu belajar banyak hal, termasuk belajar dari para pakar yang sudah sukses di bidangnya.
Dengan membawa tema #FailForward, Retrospekt! pun hadir dengan mengumpulkan para pakar yang sudah berhasil di masing-masing bidangnya, dari mulai media hingga perbankan, untuk berbagi pengalaman pahit dalam kesuksesannya.
Melalui cerita-cerita kegagalan tersebut kemudian tercipta sebuah dialog awal yang diharapkan bisa menjadi sebuah batu loncatan untuk menjalin berbagai macam kolaborasi dan kerja sama dari berbagai macam pihak.
Kolaborasi adalah salah satu hal yang sangat penting dalam transformasi digital. Dalam riset berjudul “Unlocking Indonesia’s Digital Opportunity”, McKinsey bahkan menegaskan bahwa kolaborasi sangat diperlukan, terutama untuk meningkatkan investasi teknologi informasi.
Dengan meningkatnya nilai investasi tersebut, maka akan memicu terjadinya peningkatan di beberapa hal lain, seperti infrastruktur teknologi, tingkat penetrasi masyarakat, dan produktivitas kerja.
CEO Binar Academy, Alamanda Santika mengungkapkan, “Transformasi digital saat ini sudah menjangkau berbagai bidang dan mendorong lahirnya startup. Akan tetapi kami melihat bahwa potensi besar Indonesia tidak akan dapat dipenuhi secara maksimal tanpa kerja sama antara pemerintah, korporat dan startup.”
Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, yang turut hadir di acara Retrospekt Conference pun menegaskan bahwa agar manfaat transformasi digital bisa dirasakan secara menyeluruh perlu kontribusi dari semua pihak baik melalui kolaborasi maupun peningkatan kualitas pendidikan di bidang teknologi digital.
Kementerian Komunikasi dan Informatika bahkan sudah memiliki beberapa program untuk ini, seperti program Digital Talent Scholarship untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM, serta program Digital Talent Pool yang rencana dibentuk untuk memenuhi kebutuhan talenta dari korporat maupun startup.
Sementara itu, bersamaan dengan konferensi tersebut, Binar Academy, Tokopedia, dan Sinar Mas Land juga menggelar acara Retrospekt! Job Fair untuk menghubungkan korporat atau startup dengan talenta-talenta di bidang digital.
Dalam ajang job fair tersebut, berkesempatan hadir berbagai macam perusahaan dan startup, seperti Tokopedia, Bank BTPN, OVO, Sinar Mas Land, Telkomsigma, Orang Tua Group, dan masih banyak lainnya, yang memiliki lowongan di bidang digital dan kreatif.
Yang cukup unik, acara Retrospekt! Job Fair sendiri dilakukan benar-benar secara digital, dengan sistem yang 100 persen tanpa menggunakan kertas, dan bahkan diselenggarakan untuk umum secara gratis tanpa dipungut biaya apa pun.
“Tidak hanya pemerintah, korporat, dan startup saja, saya berharap talenta digital muda Indonesia semakin terpacu untuk memberikan kontribusinya bagi bangsa ini,” pungkas Alamanda.
Cisco mengungkapkan tiga kerentanan dalam layanannya. Ini dia penanganannya!
Ini ulasan mengenai keuntungan OptimalCloud Partner Platform, platform baru milik Optimal idM!
Google kenalkan dua koleksi baru dari Coral. Dua koleksi baru ini bakal menambah kemampuan pengembangan…
Raksasa Google baru saja mengembangkan sistem pemindaian kanker payudara berbasis kecerdasan buatan. Bagaimana hasilnya, berikut…
Meski dikenalkan bersamaan dengan Android 10 Beta, sampai kini Bubbles Notifications masih dalam tahap pengembangan.…
Samsung akan kembali memamerkan hasil program C-Lab ke ajang CES 2020. Ini dia proyek dan…