Cara Alternatif Menjual Aplikasi Android di Google Play


Hingga sekarang, pengembang aplikasi Android yang berdomisili di Indonesia belum bisa merilis aplikasi berbayar di Google Play. Hal ini tentu membuat pengembang aplikasi Android di Indonesia kesulitan dalam memonetasikan aplikasi Android mereka di Google Play. Untuk menyiasati hal ini, ada salah satu cara yang bisa dicoba untuk pengembang aplikasi Android di Indonesia, yaitu menggunakan sistem pembayaran dari pihak ketiga seperti PayPal atau transfer antar bank.

Salah satu pengembang aplikasi yang menggunakan cara ini adalah Badr Interactive di aplikasi Complete Quran mereka. Mereka mempunyai fitur donasi di mana jika pengguna aplikasi mereka suka dengan aplikasinya bisa mendonasikan uang mereka untuk pengembangan aplikasinya lebih lanjut melalui PayPal (dulu menggunakan transfer antar bank namun sekarang sepertinya sudah diganti dengan PayPal). Jika pengguna mendonasikan uangnya maka mereka akan mendapatkan fitur-fitur tambahan di aplikasi Complete Quran.

Walaupun menggunakan sistem pembayaran pihak ketiga, pengguna Complete Quran ternyata ada beberapa yang mendonasikan uangnya walaupun relatif tidak begitu banyak dari total penggunanya. Namun begitu memang biasanya konversi dari pengguna yang menggunakan aplikasi versi gratis ke versi berbayar memang kecil walaupun sudah menggunakan sistem pembayaran resmi. Dari yang saya tahu biasanya sekitar 1% dari total pengguna aplikasi versi gratis yang mau menggunakan versi berbayar dari aplikasi tersebut.

Untuk pengembang aplikasi di Indonesia jika ternyata menggunakan sistem pembayaran sejenis PayPal masih juga sulit, bisa menggunakan model yang lebih tradisional yaitu transfer bank. Namun tentu ini akan lebih membuat rumit proses pembayaran dibanding menggunakan layanan sejenis PayPal, misal bagi si pengguna jika tidak punya akses ke transaksi via e-banking maka harus ke ATM atau bank terlebih dahulu untuk membuat pembayaran dan tentu ini membuat pengguna repot untuk membayar.

Menggunakan sistem pembayaran pihak ketiga tentu akan sedikit lebih repot bagi pengembang aplikasi dan si penggunanya dibandingkan dengan menggunakan sistem pembayaran resmi dari Google. Perwakilan Google pun pernah berkata bahwa mereka menyarankan pengembang aplikasi Android untuk menggunakan sistem pembayaran resmi mereka jika aplikasinya ingin masuk di kategori “Featured App”. Namun apa daya berhubung saat ini pengembang aplikasi di Indonesia belum didukung penuh oleh Google maka menggunakan sistem pembayaran pihak ketiga bisa menjadi pilihan untuk memonetasikan aplikasi Android yang dirilis di Google Play setidaknya hingga Google mendukung penuh pengembang aplikasi di Indonesia.