Cara Monetasi Aplikasi Mobile: Affiliate Marketing


Affiliate Marketing

Menjual produk orang lain melalui aplikasi mobile kita dan mendapatkan komisi? Kenapa tidak. Banyak pengembang aplikasi mobile di Indonesia yang saya lihat menggunakan model monetasi aplikasi berbayar, in-app-purchase, dan lainnya namun tidak banyak yang menggunakan model affiliate marketing setahu saya.

Err… Affiliate Marketing?

[two_third padding=”0 20px 0 0″]

Mungkin salah satu alasan kenapa affiliate marketing tidak banyak diimplementasikan oleh pengembang aplikasi mobile di Indonesia adalah namanya yang cukup “mengerikan” terutama bagi pengembang aplikasi baru :) Tidak seperti model aplikasi berbayar atau freemium yang sudah umum dimengerti oleh banyak pengembang aplikasi mobile.

Affiliate marketing secara sederhana adalah model bisnis di mana seseorang pengembang aplikasi akan mendapatkan komisi jika pengguna aplikasinya membeli sebuah produk atau layanan dari pihak ketiga di aplikasi yang dibuat pengembang aplikasi tersebut.

Affiliate marketing sebetulnya sudah ada sejak dahulu dan terkenal di kalangan pengembang aplikasi web namun di kalangan pengembang aplikasi mobile nampaknya belum banyak yang mengimplementasikannya. Affiliate marketing di dunia aplikasi mobile menurut saya terbagi menjadi 2 yang mencolok yaitu affiliate marketing melalui banner iklan tradisional atau iklan “terselubung” melalui tautan di aplikasi.

[/two_third]

Konsep Affiliate Marketing

Gambaran konsep affiliate marketing. Advertiser adalah penyedia affiliate marketing, publisher adalah pengembang aplikasinya, customer adalah pengguna aplikasi mobile-nya. [sumber gambar]

Contoh Aplikasi: Shazam

Shazam

Salah satu aplikasi yang berhasil memanfaatkan model bisnis affiliate marketing adalah Shazam. Saya yakin sebagian besar pembaca pernah mencoba aplikasi ini apalagi bagi yang hobi mendengar musik. Fitur paling terknal dari Shazam adalah fitur identifikasi musik dimana penggunanya dapat melihat informasi detail tentang musik yang sedang ia dengar baik itu musik yang dimainkan di cafe hingga radio.

Ketika menggunakan fitur identifikasi musik di Shazam, salah satu info yang ditampilkan ke pengguna adalah di mana pengguna dapat membeli musiknya. Jika pengguna tersebut ingin membeli musiknya, maka akan diarahkan oleh Shazam ke layanan penyedia musik digital yang sudah bekerja sama dengan Shazam. Ketika pengguna sudah membeli musiknya, maka Shazam akan mendapatkan komisi dari harga pembelian musik tersebut.

Per tahunnya, Shazam dikabarkan berhasil menjual konten digital dengan nilai total sekitar US$300 juta. Jika dikalkulasikan dengan persentasi komisi affiliate marketing secara kasar (sebesar 5% dari harga konten), Shazam diperkirakan mendapat komisi sebesar US$15 juta dari total penjualan tersebut. Angka yang cukup besar bukan?

Penyedia Layanan Affiliate Marketing

Saat ini sudah banyak yang menyediakan layanan affiliate marketing untuk para pengembang aplikasi mobile. Di Indonesia sendiri juga sudah ada yang menawarkan ini ke para pengembang aplikasi.

Beberapa contohnya adalah

Tiket

Bagi masyarakat Indonesia yang senang bepergian kemungkinan besar sudah tidak asing lagi dengan Tiket. Tiket adalah salah satu produk buatan Indonesia yang menyediakan layanan pembelian pembelian tiket pesawat, hotel, kereta api, dan acara / konser.

Bagi pengembang aplikasi, Tiket menyediakan API yang dapat diimplementasikan di aplikasi sedang dibuat. Misal jika aplikasi yang dibuat adalah tentang wisata Indonesia, pengembang aplikasi dapat menyajikan fitur pembelian tiket perjalan kepada penggunanya menggunakan layanan dari Tiket ketika si pengguna sedang melihat informasi wisata Indonesia di aplikasinya. [tautan detail]

eBay

Sama dengan Tiket, eBay menyediakan API yang memberikan akses kepada pengembang aplikasi untuk mengakses data barang-barang yang dijual di eBay. Misal jika aplikasinya tentang daftar barang-barang unik di eBay, pengguna aplikasi dapat langsung membeli barang yang ditampilkan melalui aplikasi tersebut. [tautan detail]

iTunes

Tidak berbeda jauh dengan eBay dan Tiket, iTunes juga menyediakan hal yang mirip hanya saja dengan jenis barang yang berbeda. Melalui fitur affiliate marketing di iTunes ini, misal jika aplikasi yang dibuat oleh pengembang aplikasi adalah tentang musik maka pengguna aplikasi tersebut dapat juga membeli musiksnya secara legal melalui iTunes. [tautan detail]

Ketiga layanan di atas sama-sama memberikan komisi ke pengembang aplikasi ketika pengguna aplikasinya membeli produk dari layanan tersebut melalui aplikasi aplikasinya. Persentasi komisi dan aturan affiliate marketing dari masing-masing layanan tersebut berbeda-beda tergantung kebijakan masing-masing.

Sebetulnya masih banyak layanan yang menyediakan affiliate marketing untuk pengembang aplikasi. Situs ProgrammableWeb pernah membuat artikel yang membuat daftar 39 layanan affiliate marketing yang mungkin menarik untuk dipelajari.

Ide Aplikasi

Menggunakan affiliate marketing sebagai model bisnis sebuah aplikasi, banyak yang bisa dikreasikan oleh para pengembang aplikasi. Salah satu ide aplikasi yang saya dapat adalah aplikasi seputar rekomendasi musik Indonesia harian yang menyajikan 10 musik Indonesia yang paling direkomendasikan tiap harinya dari berbagai kategori musik.

Pengguna dapat mendengar demo lagu musiknya dari aplikasi tersebut dan jika suka maka dapat membelinya via Amazon atau iTunes melalui tautan yang disediakan di aplikasi tersebut. Namun, melihat model umum pengguna ponsel (apalagi di Indonesia) sepertinya aplikasi semacam ini akan lebih laku jika dibuat untuk platform iOS.

MockupMockup ide aplikasi

Ini hanya ide sederhana dari saya dan saya yakin pengembang aplikasi dapat membuat ide-ide lainnya yang lebih menarik dan lebih berpotensi untuk mengeruk untuk melalui affiliate marketing.

* artikel ini adalah hasil kolaborasi dengan Putra Setia Utama

[foto ilustrasi oleh Shutterstock]