Hari ini secara resmi CHIuXiD resmi digelar di Indonesia. CHIuXiD ini merupakan konferensi yang mempelajari mengenai Interaksi Komputer Manusia atau Human Computer Interaction (HCI) dan User Experience (UX). Dalam konferensi ini sendiri terdapat berbagai rangkaian acara yang terdiri dari Keynote, Business Story, Parallel Sessions, Parallel Workshop, hingga Cultural Tour.
Parallel Sessions yang diselenggarakan dalam acara ini cukup menarik karena menampilkan paper yang telah dikembangkan oleh beberapa akademisi maupun mahasiswa dalam bidang Interaksi Komputer Manusia maupun User Experience.
Pada hari pertama ini Parallel Sessions dibagi menjadi dua kelas, yakni Mobile Technology and Usability dan Play and Learn. Dalam kesempatan ini saya menghadiri kelas Parallel Sessions yang membahas mengenai Mobile Technology and Usability dan dipandu oleh Nor Laila Md Noor.
Selanjutnya, pada sesi pertama Parallel Sesions diawali oleh Lin Chou Cheng yang membahas mengenai Mobile App Usability Inspection (MAUi) Framework yang dapat digunakan sebagai panduan untuk pengujian Minimal Viable Product (MVP) dalam prinsip siklus pengembangan.
Dalam perspektif Makerpreneur, Lin memberikan tiga siklus yang penting terdiri dari Build, Learn, dan Measure. Setelah mengembangkan sebuah produk, kita dapat mempelajari dan mengukur UX, penggunaan, dan dampak dari produk yang dikembangkan ketika digunakan oleh penggunannya.
Developer dapat terus mengevaluasi setiap produknya dan memperbaiki menjadi lebih baik. Setelah menjadi lebih baik maka developer akan terus memperbaikinya hingga menjadi sangat baik.
Biasanya hal yang paling mendasar dalam pengujian produk adalah Usabilitas atau penggunaan. Dalam Usabilitas ini terdiri dari Metode pengujian nyata pengguna dan Teknik Inspeksi.
Dalam Metode Pengujian Nyata Pengguna ini akan dihasilkan nilai kuantitatif dari sebuah produk karena diuji berdasarkan penggunaan kinerja tugas. Sedangkan Teknik Inspeksi akan menghasilkan nilai kualitatif karena diuji berdasarkan tingkat masalah yang dievaluasi oleh evaluator.
Namun biasanya Teknik Inspeksi ini terbilang mahal, untuk itu MAUi Framework dapat menanganinya dengan harga yang terjangkau dan lebih cepat. MAUi Framework sendiri merupakan pengembang teknik audit dari Heuristic Evaluation.
Dalam hal ini MAUi Framework akan menguji sejauh mana suatu produk dapat digunakan oleh pengguna tertentu untuk mencapai tujuan tertentu dengan efisiensi, efektivitas, dan kepuasan berdasarkan konteks spesifik yang digunakan.
Bisa dibilang MAUi Framework dihadirkan untuk dapat mengatasi masalah umum dalam pengujian yang selama ini ada, mempercepat pengujian, dan menghemat biaya dalam sebuah produk.
*disclosure : TeknoJurnal merupakan media partner dari CHIuXiD 2016