Cloud Computing di Negara Berkembang


Cloud Computing memang sedang merangkak maju untuk menjadi hal yang mainstream. Seperti yang terjadi di Amerika Serikat, Inggris, Jerman, dan Kanada. Negara terakhir yang disebutkan malah cendurung pelan untuk perkembangan cloud computingnya. Tetapi jika kita lihat di negara-negara berkembang seperti Brazil, Cina dan juga India, cloud computing maju dengan pesat melebihi pertumbuhan di negara maju.

Menurut sebuah studi oleh Gfk Custom Research dan diterbitkan oleh FineChannel, cloud computing tingkat penetrasinya meningkat di negara-negara berkembang terlepas dari ukuran perusahaannya.

Menurut GfK, di negara-negara berkembang, biasanya respon yang diberikan oleh pemerintah dan masyarakat IT nya lebih positif. Biasanya mereka menilai cloud computing itu efektif dari segi biaya, merupakan sesuatu yang fleksibel, implementasi yang mudah, serta memberikan keamanan yang terjamin. Berbeda dengan respon pasar di Amerika Serikat ataupun Inggris, yang cenderung menilai cloud computing lemah dalam hal keamanan data, dan dirasa kurang praktis dalam penerapan nyatanya.

Yang cukup unik adalah, walupun keamanan masih belum di anggap 100% sempurna di cloud computing, Fine Channel mencatat bahwa faktor keamanan data merupakan sumber keuntungan dan komponen “jualan” yang paling menguntungkan bagi perusahaan cloud computing. Berikut adalah link survey mengenai Cloud Computing yang dirilis oleh Bitnami, Cloud.com dan Zenoss: cloud.com/cloud-computing-outlook/survey.pdf . Survey ini menggambarkan bagaimana trend cloud computing dunia saat ini.

Disamping dari faktor kemanan, faktor lainnya seperti biaya (meliputi biaya migrasi dan subscription) bisa menjadi halangan dalam pengadopsian cloud computing. Cloud computing akan menjadi murah jika dikonfigurasikan dengan tepat dan digunakan sesuai kebutuhan. Tetapi jika salah implementasi maka harga yang dikeluarkan akan menggila. Pertimbangan lainya juga dari faktor keragaman penyedia layanan coud computing yang meskipun banyak jumlahnya tetapi masih sedikit yang tepercaya.

Biasanya penggiat IT di negara berkembang lebih nyaman menggunakan layanan yang sudah memiliki nama besar seperti Amazon Web Service, Google dan juga Microsoft. Selain itu, masih sedikit sekali yang bisa bersaing dengan ketiga nama tersebut.

Nah bagaimana dengan di Indonesia? Apakah anda pengguna cloud computing?