Guna membantu para pengembang aplikasi Android mendapatkan lebih banyak pengguna, perusahaan raksasa teknologi Google mengenalkan sebuah pengurang kode (code shrinker) generasi terbaru dengan nama R8.
Para pengembang aplikasi Android pastinya menyadari bahwa ukuran APK (Application Package File) atau berkas paket aplikasi Android merupakan salah satu faktor yang cukup penting untuk menjangkau lebih banyak pengguna.
Oleh karena itu, biasanya para pengembang akan menggunakan pengurang kode guna mengecilkan ukuran APK, dengan menghilangkan bagian kode atau sumber daya yang tidak terpakai dan membuat kode sebenarnya mengambil ruang yang lebih sedikit.
Agar proses yang juga dikenal dengan minification atau obfuscation tersebut berjalan dengan lebih cepat dan lebih efisien, Google pun senantiasa turut berinvestasi dalam peningkatan tools tersebut.
Didukung dengan adanya upaya tersebut, Google pun berhasil mengembangkan R8, yang sekarang telah bisa dicoba dalam versi pratinjau sebagai bagian dari ekosistem pengembangan aplikasi miliknya, yakni Android Studio Beta 3.3.
Secara teknis, R8 akan melakukan semua proses dalam satu langkah. Dalam hal ini, proses-proses yang dilakukan oleh R8 tersebut di atas di antaranya adalah shrinking, desugaring, dan dexing.
Selain itu, berbeda dengan pengurang kode yang telah ada sebelumnya, yakni ProGuard, pengurang kode yang masih mampir di versi pratinjau ini mampu mengecilkan ukuran kode dengan lebih baik namun memiliki proses yang lebih cepat.
Namun meski demikian, tools terbaru dari Google ini juga bekerja sesuai dengan aturan ProGuard, dan bisa digunakan dengan menambahkan android.enableR8=true pada gradle.properties dalam proyek yang sedang dikembangkan.
Bagi pengembang yang suka tantangan, R8 juga bisa digunakan dalam mode penuh, yang mana dapat memberikan kinerja yang lebih baik dengan menambahkan pengaturan android.enableR8.fullMode=true pada gradle.properties.
Dengan mengaktifkan mode ini, pengembang dapat lebih leluasa untuk menambahkan lebih banyak optimasi. Namun perlu diperhatikan, pengembang juga perlu menggunakan beberapa aturan ekstra agar optimasi dapat digunakan, karena mode penuh R8 ini tidak akan secara langsung sesuai dengan aturan ProGuard.
Menariknya, karena hasil uji coba ketepatan dan kinerja R8 yang dilakukan tim Google pada beberapa aplikasi dapat memberikan hasil yang sangat menjanjikan, R8 direncanakan akan menggantikan ProGuard sebagai tools dasar pada Android Studio.
[Sumber: AndroidDeveloperBlog]
Cisco mengungkapkan tiga kerentanan dalam layanannya. Ini dia penanganannya!
Ini ulasan mengenai keuntungan OptimalCloud Partner Platform, platform baru milik Optimal idM!
Google kenalkan dua koleksi baru dari Coral. Dua koleksi baru ini bakal menambah kemampuan pengembangan…
Raksasa Google baru saja mengembangkan sistem pemindaian kanker payudara berbasis kecerdasan buatan. Bagaimana hasilnya, berikut…
Meski dikenalkan bersamaan dengan Android 10 Beta, sampai kini Bubbles Notifications masih dalam tahap pengembangan.…
Samsung akan kembali memamerkan hasil program C-Lab ke ajang CES 2020. Ini dia proyek dan…