Setelah beberapa waktu lalu merilis kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) khusus untuk memahami teks dalam gambar, kini perusahaan raksasa teknologi yang besar karena media sosialnya, yakni Facebook, merilis sistem AI baru khusus untuk membantu para pengembang dalam membangun perangkat lunak.
AI baru yang diberi nama SapFix ini memiliki kemampuan untuk melakukan pemindaian baris-baris kode, mengidentifikasi bug secara otomatis, serta dapat menguji beberapa patch yang berbeda dan menyarankan pilihan terbaik yang bisa diimplementasikan oleh pengembang.
AI ini memang dikembangkan secara diam-diam oleh perusahaan yang dibangun Mark Zuckerberg ini, tetapi berdasarkan pernyataan Facebook di konferensi @Scales, saat ini telah berjalan di basis kode raksasa dan pada akhirnya akan dibagikan bagi komunitas pengembang.
Dengan demikian, kelompok-kelompok pengembang yang memiliki anggota yang sedikit dapat membangun produk yang lebih bertenaga, atau bisnis-bisnis besar dapat lebih menghemat banyak waktu rekayasa yang biasanya terbuang percuma.
Bagi Facebook, hal ini cukup penting karena sebenarnya ada begitu banyak masalah lain yang perlu lebih dikhawatirkan oleh suatu tim pengembang atau bisnis, dari pada memikirkan permasalahan QA (Quality Assurance).
SapFix memang dirancang sebagai perlengkapan independen. Namun dalam pemanfaatannya, dapat juga digunakan bersama dengan Sapienz, perlengkapan lama Facebook yang diandalkan sebagai pemindai bug otomatis sebelumnya, di mana AI ini dapat memberikan solusi bagi permasalahan-permasalahan yang ditemukan oleh Sapienz.
Tim alat pengembang Facebook mengungkapkan, hal ini merupakan hal baru bagi mereka, di mana suatu mesin yang didedikasikan untuk memperbaiki, melalui pengujian dan perbaikan end-to-end yang berjalan secara otomatis, telah disebarkan ke basis kode dari scale di Facebook.
Mereka juga menambahkan bahwa hal tersebut adalah tonggak sejarah penting untuk AI hibrida dan memberikan bukti lanjutan bahwa rekayasa perangkat lunak berbasis pencarian dapat mengurangi gesekan dalam pengembangan perangkat lunak.
Bagi yang penasaran bagaimana cara kerja kecerdasan buatan untuk membantu pengembangan perangkat lunak ini, tim perlengkapan pengembang dari Facebook telah mengulasnya secara lebih rinci pada halaman blognya berikut ini.
[Sumber: TechCrunch]
Cisco mengungkapkan tiga kerentanan dalam layanannya. Ini dia penanganannya!
Ini ulasan mengenai keuntungan OptimalCloud Partner Platform, platform baru milik Optimal idM!
Google kenalkan dua koleksi baru dari Coral. Dua koleksi baru ini bakal menambah kemampuan pengembangan…
Raksasa Google baru saja mengembangkan sistem pemindaian kanker payudara berbasis kecerdasan buatan. Bagaimana hasilnya, berikut…
Meski dikenalkan bersamaan dengan Android 10 Beta, sampai kini Bubbles Notifications masih dalam tahap pengembangan.…
Samsung akan kembali memamerkan hasil program C-Lab ke ajang CES 2020. Ini dia proyek dan…