Fauzil Hamdi merupakan CEO dari The Wali Studio. Bisa dibilang pria asal padang dan kelahiran 27 Mei 1985 merupakan salah satu ujung tombak yang ikut mengantarkan The Wali Studio hingga sukses seperti sekarang ini.
Beberapa produk The Wali Studio yang telah terkenal dan diunduh oleh orang banyak mulai dari Tales of Marble, Congklak Machine, Rabbot Escape, Hijab Dress Up, Baby Dress Up, Faith Runner, hingga MyQuran. Dengan produk-produk yang dikembangkan oleh The Wali Studio ini membawa manfaat dan keceriaan kepada orang lain baik di Indonesia maupun dunia.
Fauzil telah mengenal dunia TI sejak tahun 1997 tepatnya ketika masih duduk di bangku SMP. Pada saat itu, dirinya baru diperkenalkan dengan komputer yang masih menggunakan sistem operasi DOS. Menurut Fauzil, dahulu aplikasi untuk membuat dokumen masih menggunakan Word Star dan penyimpanannya menggunakan disket yang besar berbeda dengan zaman sekarang yang sudah bisa menggunakan DVD, flashdrive, harddisk eksternal, bahkan penyimpanan awan yang berukuran besar.
Ketika pertama kali melihat komputer, timbul banyak rasa penasaran pada diri Fauzil apalagi setelah melihat banyak game menarik yang dapat dimainkan pada perangkat tersebut. Dirinya pertama kali memainkan game komputer yang berjudul Mortal Kombat.
Awalnya Fauzil tidak mengetahui mengenai pemrograman dan dirinya hanya mengetahui bahwa komputer bisa dimanfaatkan untuk berbagai hal. Dengan komputer ini Fauzil banyak mengulik dengan mencoba berbagai macam perangkat lunak hingga bongkar pasang perangkat keras.
Pada saat melanjutkan pendidikan di bangku kuliah, Fauzil mengambil jurusan TI. Namun dirinya cukup terkejut ketika mengetahui bahwa pada jurusan ini yang diajarkan adalah algoritma bukan logaritma yang seperti dibayangkannya selama ini.
Seiring berjalanya waktu, Fauzil semakin mengenal dunia pemrograman dan semakin jatuh cinta. Hal ini disebabkan oleh algoritma yang menurutnya dapat mewujudkan sesuatu yang berada dipikirannya menjadi kenyataan seperti dahulu dirinya hanya memainkan game saja namun sekarang dapat memainkan sekaligus membuat game.
Game pertama yang dikembangkan oleh Fauzil pada saat masa kuliah adalah Poker Jawa. Namun game pertama yang berbasis mobile, dirinya mengembangkan game yang berjudul Diponegoro Story. Game ini sendiri dikembangkan menggunakan J2ME dan berjenis turn base strategy dengan 10 level yang mengisahkan mengenai perjuangan Pangeran Diponegoro melawan penjajah.
Sedangkan untuk aplikasi mobile yang pertama kali dikembangkan olehnya adalah twitblack yang merupakan aplikasi twitter client menggunakan J2ME. Awalnya Fauzil ingin membangun aplikasi tersebut untuk Blackberry karena pada saat itu Blackbbery sedang Berjaya, namun Fauzil hanya mempublikasikannya di getjar.com karena pendaftaran akun developer Blackberry berbayar dan membutuhkan kartu kredit.
Sebelum mendirikan The Wali Studio, Fauzil sempat menjadi karyawan. Namun dirinya bukanlah orang yang betah berdiam lama di satu perusahaan. Fauzil pernah bekerja di perusahaan TI sistem informasi rumah sakit, pernah di perusahaan partner salah satu provider Indonesia, bahkan pernah juga di perusahaan TI Perbankan. Menariknya, Fauzil pernah membantu Agate studio untuk mengembangkan game J2ME pertama mereka.
Saat Fauzil meninggalkan perusahaan tepatnya pada awal tahun 2011, dirinya mengajak 2 orang teman untuk membangun perusahaan sendiri. Perusahaan inilah yang menjadi The Wali Studio dengan dirintis oleh 3 orang yang terdiri dari Fauzil, Agung Syarifudin dan Pipin Indrawan. The Wali Studio sendiri diresmikan secara legal berbadan hukum pada 24 Januari 2012.
Pada awal berdiri, Fauzil dan rekan di The Wali Studio memiliki cita-cita untuk menjadikan setiap orang merasa bahwa melakukan ibadah adalah hal yang menyenangkan. Untuk itu, dirinya dan rekan di The Wali Studio membangun aplikasi MyQuran dengan tampilan yang menarik yang membuat pengguna betah berlama-lama dalam membaca Al Quran.
Di akhir tahun 2013, Fauzil beserta rekan-rekan di The Wali Studio mengikuti kompetisi MGDW 5 dengan menyertakan game kelereng yang berjudul Tales of Marble dan berhasil menjadi pemenang kategori puzzle dan trivia.
Hal ini merupakan awal terbentuknya divisi game yang juga melahirkan banyak produk diantaranya Congklak Machine, Rabbot Escape, Hijab Dress Up, Baby Dress Up, Faith Runner dan lainnya. Selanjutnya, awal tahun 2014 Fauzil beserta rekan-rekan di The Wali Studio mendapatkan pendanaan dari program AppCampus melalui game Faith Runner dan game Tales of Marble berhasil masuk mendapatkan penghargaan Top 10 Lokal Apps dari mobomarket.
Dari pertengahan 2014 hingga sekarang Fauzil beserta tim The Wali Studio tidak lagi mengerjakan proyek dan hanya fokus pada pengembangan produk hingga aplikasi MyQuran mendapatkan sertifikat Tashih.
Selain itu, The Wali Studio juga membangun aplikasi muslim all in one yang bernama Muslim Daily. Aplikasi ini diharapkan yang menjadi alternatif untuk aplikasi ibadah karena fiturnya yang cukup lengkap. Kedepannya The Wali Studio merencanakan untuk tetap fokus pada aplikasi Islami dan juga game Islami.
Kini The Wali Studio telah fokus pada pengembangan aplikasi islami dan game. Beberapa aplikasi islam dan game dari The Wali Studio ini telah berhasil memenangkan penghargaan atau diunduh oleh banyak orang yang diantaranya adalah Tales of Marble, Faith Runner, dan MyQur’an.
Tales of Marble merupakan game dari The Wali Studio yang berhasil memenangkan Top 10 Lokal Apps dari Mobomarket dan kompetisi MGDW 5 di kategori puzzle & Trivia. Game ini sendiri menceritakan tentang Jack sebuah kelereng pahlawan yang berusaha menyelamatkan teman-teman kelerengnya yang terjatuh ke dalam sebuah lingkaran tanah yang memiliki pusaran hisap ke bawah.
Sedangkan game Faith Runner mengisahkan tentang sepasang makhluk kayu ajaib, Sengon dan Senna, yang berasal dari pohon keramat. Selama hidupnya kedua makhluk ini tidak dapat terpisah oleh jarak karena apabila terpisah terlalu jauh maka keduanya akan mati.
Untuk aplikasi, The Wali Studio mengembangkan yang salah satunya adalah MyQuran. Aplikasi ini merupakan Al Quran berbentuk digital dengan tampilan yang menarik agar membuat pengguna betah berlama-lama dalam membaca Al Quran. Selain itu, aplikasi ini telah mendapatkan setifikat tashih.
Hingga saat ini The Wali Studio telah melakukan berbagai cara yang memungkinkan dan sah untuk mendapatkan keuntungan dari aplikasi maupun game baik itu iklan, in app billing, maupun sponsorship.
Bagi Fauzil, game dapat menjadi sebuah alat yang mudah dan menarik untuk menyampaikan suatu pesan. Dengan game, pemain bisa mendapatkan berbagai informasi dan ilmu baru yang disampaikan oleh developer game tersebut dengan cepat dan mungkin tanpa disadari.
Hal ini dapat digunakan untuk sesuatu yang baik maupun tidak tergantung dari developer game tersebut. Sedangkan untuk aplikasi sendiri, Fauzil dan rekannya di The Wali Studio berfokus pada aplikasi Islami. Tujuan Fauzil bersama The Wali Studio adalah untuk mempermudah umat Islam dalam menjalankan ibadah sehari-hari.
Fauzil berharap agar The Wali Studio kedepannya menjadi pengembang aplikasi islam dan game terbaik baik itu lokal maupun internasional. Selain itu, dirinya juga ingin agar developer jangan pernah menyerah maupun berpuas diri dengan karya yang telah dimiliki. Terus asah kemampuan berulang agar dapat menghasilkan karya yang lebih baik lagi.
Kini developer asal Indonesia telah menghasilkan berbagai karya yang menarik dan keren sehingga perlunya dukungan dari masyarakan Indnesia dalam mencintai dan menggunakan produk buatan lokal tersebut.
Cisco mengungkapkan tiga kerentanan dalam layanannya. Ini dia penanganannya!
Ini ulasan mengenai keuntungan OptimalCloud Partner Platform, platform baru milik Optimal idM!
Google kenalkan dua koleksi baru dari Coral. Dua koleksi baru ini bakal menambah kemampuan pengembangan…
Raksasa Google baru saja mengembangkan sistem pemindaian kanker payudara berbasis kecerdasan buatan. Bagaimana hasilnya, berikut…
Meski dikenalkan bersamaan dengan Android 10 Beta, sampai kini Bubbles Notifications masih dalam tahap pengembangan.…
Samsung akan kembali memamerkan hasil program C-Lab ke ajang CES 2020. Ini dia proyek dan…