Final Indosat Ooreedoo Wireless Innovation Contest 2017 Telah Berakhir, Selamat Kepada Para Pemenang!


Pemenang Indosat Ooreedoo Wireless Contest 2017

Teknojurnal – Indosat Ooreedoo Wireless Innovation Contest 2017 telah usai, ditandai dengan berakhirnya penyelenggaraan tahap Grand Final pada tanggal 13 Desember 2017 kemarin di Jakarta.

Indosat Ooreedoo Wireless Innovation Contest atau IWIC merupakan kontes tahunan yang diselenggarakan oleh Indosat Ooreedoo, yang memiliki tujuan menciptakan talenta startup untuk membuktikan bahwa Indonesia tidak hanya menjadi konsumen namun juga sebagai pembuat aplikasi.

Tahun ini merupakan tahun ke-11 penyelenggaraan ajang Indosat Ooreedoo Wireless Innovation Contest, yang membawa “Digital Nation” sebagai tema besar dalam kontes inovasi teknologi tersebut.

Dalam acara puncak IWIC 2017, Deva Rahman, selaku Head of Corporate Communication Indosat Ooredoo, menyatakan finalis terpilih di ajang IWIC 2017 terdiri dari 3042 peserta, yang juga diikuti oleh peserta dari negara lain yaitu Kenya, India, Malaysia, Filipina, Korea Selatan, dan Singapura.

Deva juga menambahkan Indosat Ooreedoo merupakan partner negara Indonesia dalam mewujudkan transformasi digital.

Menurutnya, genarasi muda saat ini  berada di era kompleks dengan tantangan yang lebih berat dibanding generasi sebelumnya, sehingga Indosat Ooreedoo ingin mendorong generasi muda untuk memanfaatkan mobile technology agar membawa dampak positif dan memberi solusi bagi permasalahan yang ada di masyarakat melalui ajang IWIC.

Deva juga memiliki sebuah harapan agar acara IWIC tahun 2018 mendatang diikuti oleh partisipan dengan generasi muda yang lebih banyak.

Acara Puncak Indosat Ooreedoo Wireless Innovation Contest 2017

Acara puncak juga menghadirkan CEO Indosat Ooreedoo, Joy Wahyudi. Dalam acara puncak tersebut, Joy menuturkan bahwa Indosat Ooreedoo turut mendorong generasi muda untuk menghasilkan karya-karya untuk generasi digital Indonesia.

Joy mewakili Indosat Ooreedoo juga berkeinginan untuk berpartisipasi dalam memberikan kontribusi sebesar-besarnya bagi negara Indonesia, seiring umur Indosat yang semakin dewasa, yang saat ini telah mencapai 50 tahun.

Keinginan tersebut ditambah dengan keinginan Indosat Ooreedoo untuk fokus membina bibit-bibit anak bangsa untuk membangun digital nation Indonesia dan menjadi bagian yang membentuk negara digital itu sendiri.

Joy juga menegaskan bahwa ekonomi digital tidak bisa dihindari karena merupakan hal yang sangat penting bagi pertumbuhan sebuah bangsa. Oleh karena itu, proyek-proyek berbasis digital nation Indonesia yang sudah jalan harus didukung oleh semua pihak, termasuk Indosat Ooredo.

Harapan besar juga disampaikan oleh Joy kepada para pemenang, agar pemenang dapat menjadi penopang bisnis digital Indonesia di masa mendatang.

Acara puncak Indosat Ooreedoo Wireless Innovation Contest juga dihadiri oleh Dirjen Aptika Kominfo, Samuel A. Pangerapan. Samuel sangat mengapresiasi ajang kontes inovasi teknologi tersebut.

Samuel menegaskan bahwa IWIC merupakan bentuk kontribusi Indosat dalam membentuk pionir bangsa untuk menciptakan entrepreneur di bidang teknologi digital, yang bernilai sangat positif.

Saat ini, salah satu ancaman terbesar di Indonesia adalah penyebaran konten negatif, seperti hoax, bulliying, hate speech, dan lain sebagainya.

Menurut Samuel, peningkatan penertrasi internet di Indonesia tidak diimbangi dengan literasi digital yang baik. Sekitar 65% persen masyarakat Indonesia mempercayai informasi di internet dan menelan bulat-bulat informasi tersebut sebagai sebuah informasi yang benar. Padahal, pengguna internet dapat mempublikasikan segala macam hal di internet.

Mewakili pemerintah, Samuel menyatakan bahwa pemerintah tidak bisa memblokir semua konten, oleh karenanya akan lebih baik dengan mengedukasi masyarakat agar melek digital.

Dampak dari kurangnya literasi digital menyebabkan banyak sekali penipuan dan kerugian. Semisal organisasi Saracen, yang merupakan industri untuk menciptakan konten negatif.

Pemerintah juga memiliki empat cara dalam mengedukasi masyarakat tentang literasi digital, dengan melakukan pendampingan berkelanjutan oleh komunitas dan penegakan hukum. Empat cara tersebut adalah collaborative engagement, cyber goverment, curriculum development, dan community empowerment.

Samuel juga menambahkan, salah satu kebijakan pemerintah untuk meminimalisir dampak negatif industri digital adalah dengan pendaftaran sim card. Kartu sim operator seluler harus didaftarkan karena sebentar lagi uang tidak lagi berbentuk fisik namun ada di perangkat seluler.

Jadi, untuk meminimalisir kerugian di masyarakat, maka pemerintah mengeluarkan kebijakan agar kartu sim operator seluler harus didaftarkan dulu agar mengetahui siapa pelakunya saat terjadi masalah.

Pemerintah juga telah menyiapkan kurikulum literasi digital untuk pendidikan, yang berisi tentang bagaimana anak-anak bisa bersaing dan menjalani hidup di era digital. Nantinya, kurikulum ini akan diajarkan sebagai mata pelajaran di sekolah.

Di akhir sesinya, Samuel kembali mengapresiasi Indosat. Samuel berterima kasih karena Indosat telah menciptakan pemain-pemain baru di dunia digital melalui ajang IWIC. Samuel juga mengapresiasi para pemenang.

Dari 3042 peserta, terjaring 24 peserta untuk mengikuti tahap penjurian akhir di IWIC 2017. Dan di tahap akhir, terdapat delapan finalis untuk empat kategori yang berhasil memenangkan kompetisi tersebut.

Daftar Pemenang IWIC 2017

Kategori Kids & Teens:

  • Ideas: Smart Cage, Disya Erlina Audya
  • Apps: Quiz Matematika, Muhammad Hafidz Baihaqi

Kategori Women & Girls

  • Ideas: SiMaggie, Lili Nur Indah Sari
  • Apps: GetCrew, Asti Nurafala Sahir

Kategori Beginner

  • Ideas: Zayna.id, Shulhan Fauzi
  • Apps: Urgent.id, Indra Gunawan

Kategori Professional

  • Ideas: Food Sharing, Timothy Geole Kosakoy
  • Apps: Homework Hero, Thomas