IN.GAME 2016 telah dibuka dengan tiga buah workshop tentang pembuatan game dan pembuatan konsol game berbasis Intel Galileo. Ketiga workshop tersebut adalah workshop 3D Modeling, workshop membuat game tanpa Pemrograman, dan workshop Internet of Things (IoT).

Terlihat ada sesuatu yang unik dari salah satu jenis workshop tersebut, yaitu adanya workshop Internet of Things. Lalu, apa hubungan Internet of Things dengan pembuatan game?

Pada workshop yang diikuti 10 orang tiap satu kelasnya, para peserta di kelas IoT diajak untuk belajar tentang dasar-dasar pengenalan IoT. Tak hanya sebatas itu, setelah selesai mempelajari apa yang dimaksud IoT, para peserta diajak untuk membangun sebuah konsol game berbasis Intel Galileo dengan memanfaatkan teknologi Internet of Things.

Prinsip kerja konsol game berbasis Intel Galileo ini sangat sederhana. Dengan memanfaatkan Galileo sebagai penerima data dari sensor masukan, peserta diajak untuk mengontrol sebuah game yang dibangun dari HTML5 melalui sebuah sistem cloud Agnosthings dari XL Axiata.

Galileo dibangun sebagai perangkat konsol yang menerima intruksi dari sebuah tombol, kemudian mengirimkan data intruksi tersebut ke sistem cloud gratis besutan dari  XL Axiata tersebut. Peserta kemudian diajak untuk mengakses game yang telah dikembangkan dengan memanfaatkan data dari cloud tersebut.

Game tersebut merupakan game yang dikembangkan CEO dari Agate Jogja, yaitu Frida Dwi. Game yang didesain untuk multiplayer ini dapat dimainkan bersama-sama dengan pengguna maksimal sebanyak empat orang.

Setelah konsol game tersebut selesai dibuat, para peserta diajak untuk memainkan game HTML5 tersebut secara multiplayer. Akan tetapi terdapat beberapa kendala saat peserta mencoba, karena sifat real-time tergantung dengan koneksi dan lama waktu looping saat mengirim serta menarik data, game tersebut mengalami jeda yang cukup lama dari saat tombol ditekan sampai reaksi dari game.