Game Mobile Freemium : Siapa Pasar Potensialnya?


Aplikasi mobile game merupakan aplikasi yang cukup digemari saat ini. Dari muda hinga yang tua, dari game yang gratis, berbayar, hingga yang freemium jadi bahan hiburan baru bagi para pengguna handphone. Ada game yang sangat sukses ada juga game yang gagal sukses dipasaran. Akan menjadi bahan yang cukup menarik ketika kita berbicara mengenai data pemain aplikasi mobile game ini dipasaran. Apakah lebih banyak yang tua? Yang muda? Yang pria? Ataukan yang wanita? Dan seberapa menguntungkan tiap-tiap kategori pengguna tersebut bagi si pembuat game?

Berdasarkan data dari Flurry, didapatkan bahwa pengguna yang berumur muda / masuk dalam kategori muda, menjadi yang terbanyak memainkan game freemium. Sedangkan generasi yang lebih tua, memiliki jumlah yang lebih sedikit dalam memainkan game freemium, hanya saja mereka unggul dalam masalah mengeluarkan uang untuk aplikasi game mobile yang bersifat freemium.

Data dari Flurry ini sendiri merupakan hasil pengamatan dari 20 juta pemain mobile game dan 1.4 miliar sesi permainan mobile game tersebut. Untuk lebih lengkapnya ditemukan bahwa pengguna di usia 13 – 17 tahun menghabiskan 22% waktunya untuk bermain game freemium dan mencapai persentase sebesar 5% untuk “mengeluarkan” uang saat bermain game freemium.

Sedangkan untuk kategori umur 18-24 tahun, mereka menghabiskan 32% waktunya untuk bermain game freemium dan ternyata dengan persentase yang begitu besar mereka hanya menghabiskan 16% uang mereka di game freemium. Dan ternyata yang menjadi penyumbang terbesar dalam urusan menghabiskan uang di game freemium adalah kategori umur 25-34 dan 34-35. Masing masing menghabiskan waktu bermain sebanyak 29% dan 14%, dan menyumbang masing masing 49% dan 28% dalam urusan menghabiskan uang di game freemium.

Mobile Freemium Games

Mobile Freemium Games

Mobile Freemium Games

Statistik di atas menunjukan hal yang cukup logis menurut pandangan saya. Jika seseorang bermain game freemium dengan skala “sering” maka si pengguna itu biasanya akan jarang membeli barang virtual untuk membantu mereka dalam bermain. Biasanya game freemium yang sering dimainkan penggunanya akan memberikan reward spesial kepada si pemain sebagai tanda terima kasih telah “sering” bermain game tersebut. Jadi golongan muda yang notabene memiliki waktu bermain yang lebih banyak akan menjadi pengguna yang loyal dan media promosi gratis yang potensial. Tetapi untuk urusan membelanjakan uang mereka di game freemium, bukanlah potensi yang mereka tawarkan.

Kebalikannya bagi yang berumur 24 – 35 tahun yang notabene biasanya memiliki penghasilan lebih besar dari kategori umur di bawah mereka, tetapi hanya memiliki waktu bermain yang sebentar (dikarenakan pekerjaan), akan dengan mudah membelanjakan uang mereka untuk membantu mereka dalam bermain game freemium. Kalangan umur ini tidak memiliki banyak waktu bermain game tetapi juga tidak ingin kalah dari tren bermain game yang diciptakan oleh kategori umur dibawah mereka. Oleh karena itu mereka membutuhkan bantuan dari benda virtual yang biasanya ada di game freemium. Hal tersebutlah yang menjadi faktor tingginya tingkat “belanja” mereka di game freemium.