Generasi Web Baru – Web 3.0


Web 3.0

WEB 3.0

Ternyata proses penuaan tidak hanya dialami oleh mahkluk hidup saja, dunia internet juga ikut mengalaminya. Terbukti saat ini mulai hangat dibicarakan tentang Web 3.0, apakah web bertambah uzur?

Semakin Tua semakin dewasa, semakin tua semakin bijaksana

Kata-kata tersebut tidak hanya berlaku untuk manusia(seharusnya),begitu juga dengan teknologi(lagi-lagi seharusnya). Untuk teknologi mungkin lebih cocok dengan kata-kata semakin tua semakin canggih. Bukan teknologi kan namanya jika tidak menawarkan kecanggihan???

Istilah web 3.0 mulai sering dibicarakan saat ini,walaupun terkadang masing-masing individu memiliki deskripsi yang berbeda-beda. Tetapi satu hal yang jelas, Web 3.0 tentunya ingin mendeklarasikan diri sebagai generasi selanjutnya dari world wide web. Sebagai sebuah bibit baru, web 3.0 memaparkan berbagai pembaharuan menyangkut penggunaan dan juga interaksi web.

Semantic Web

Sering disebut bahwa web 3.0 mengarah ke semantic web. Istilah semantic web sendiri merupakan pengembangan web dimana konten web ditampilkan tidak hanya dalam format bahasa manusia (natural language), tetapi juga dalam format yang dapat dibaca dan digunakan oleh mesin (baca: software).

Seperti yang kita ketahui website ditujukan untuk memberi informasi. Misal saat menginginkan informasi sebuah buku, anda dapat mencari pada search engine tertentu hingga mendapat info tentang buku tersebut.

Misalkan terdapat pilihan dari beberapa kategori untuk mendapat info buku tersebut, website /aplikasi sendiri tidak dapat memutuskan mana yang paling cocok dengan keinginan pengguna tanpa arahan / input / action dari si pengguna yang menginginkan info buku tersebut.

Kondisi inilah yang ingin dirubah oleh semantic web. Semantic web akan memiliki informasi yang dimengerti oleh web itu sendiri, yang katakanlah memiliki kecerdasan buatan hingga mampu menemukan dan mengintegrasikan informasi dari si pencari (pengguna) dengan mudah. Dengan demikian si semantic web itu sendiri dapat diinstruksikan untuk mengambil informasi sesuai dengan kriteria tertentu dari si pengguna, misal berdasarkan data-data pengguna yang berada di web site lain seperti hobby, topik kegemaran dan lain sebagainya.

Format yang biasa digunakan dalam semantic web adalah RDF (Resource Description Framework).

RDF

Contoh cara kerja RDF dapat diterangkan dengan satu contoh sederhana berikut, untuk mendefinisikan “mawar memiliki warna merah”, maka “mawar” dipresentasikan sebagai subjek, “merah” sebagai objek, dan “memiliki warna” sebagai predikat.

Kemudian RDF menyimpan keyword tersebut secara terpisah dan mulai melakukan sebuah kecerdasan buatan untuk mencari dan bertukar informasi antar-web sehingga info yang dihasilkan lebih sesuai dengan kebutuhan si pencari info tersebut.

RDF digunakan pada aplikasi tertentu,antara lain:

  1. RSS (RDF Site Summary)
    RSS memberikan informasi update sebuah web, tanpa pengunjung perlu mengunjungi website tersebut.
  2. FOAF (Friend of a Friend)
    Didesain untuk mendeskripsikan orang-orang, ketertarikan, dan relasi / hubungan antar mereka.
  3. SIOC (Semantically-Interlinked Online Communities)
    Menerangkan komunitas online dan menciptakan koneksi antara message board, blog, maupun mailing list secara otomatis berbasis dari keyword yang telah disediakan oleh RDF.

Wajah Web 3.0

Dengan adanya perbedaan pandangan tentang web 3.0 akan menyuguhkan apa? berikut adalah kemungkinan dari wajah web 3.0.

  1. Realisasi semantic Web
    Semantic web cukup dipercaya sebagai wajah baru web 3.0. di dukung dengan kecerdasan buatan, web 3.0 diharapkan akan merealisasikan konsep semantic web menjadi generasi selanjutnya dari WWW.
  2. Web Sebagai Database
    Masih sering kita dengar istilah web statik dan dinamis. Web statik lebih memberikan info yang sama untuk diakses pengguna, sedangkan web dinamis memberikan info yang dapat berubah secara interaktif bergantung pada pengguna web itu sendiri. Pada web 3.0 diharapkan website berperan sebagai database. Pengertian database disini adalah menggabungkan informasi yang tesebar di berbagai website, yang kemudian di integrasikan satu dengan yang lainnya dengan metode RDF. Efeknya data semakin banyak dan juga pengguna dapat menerima info secara spesifik dan tepat berdasarkan dari data pengguna itu sendiri yang berada di web-web lain.

Dapat disimpulkan untuk mewujudkan web 3.0, maka harus didukung oleh teknologi yang mengintegrasikan informasi serta memiliki kemampuan interaksi dari web yang terpisah, secara aplikasi dan juga penyimpanan datanya. Interaksi tidak hanya terjadi antara pengunjung web saja, tetapi juga diantara website itu sendiri.