Google Ajak Pendidik, Orang Tua, Developer, dan Peneliti dalam Project Bloks untuk Pemrograman Anak-anak yang Lebih Baik


Google Project Bloks Banner

[Sumber: Pixabay]

Google percaya bahwa jika anak kecil belajar untuk melakukan pemrograman, mereka tidak hanya akan belajar bagaimana pemrograman tetapi juga mereka akan mempelajari bahasa baru untuk ekspresi kreatif dan mengembangkan pemikiran komputasi yang dapat digunakan untuk menyelesaikan berbagai macam permasalahan. Oleh karena itu, Google mengenalkan sebuah program baru dengan nama Project Bloks.

Program ini merupakan hasil kerja sama antara Google, Paulo Blikstein dari Stanford University, dan IDEO. Project Blok merupakan sebuah program penelitian yang memiliki tujuan untuk mengembangkan sebuah platform perangkat lunak yang di mana peneliti, developer, dan desainer dapat menggunakannya untuk membangun pengalaman pemrograman dalam bentuk fisik.

Google mengenalkan cara unik yang memadukan bawaan anak-anak yang senang bermain dan belajar dengan cara berpikir komputasi melalui pemrograman dalam bentuk nyata. Pemrograman nyata ini didasarkan pada beberapa teori tentang pendidikan dan penelitian tentang proses belajar anak .

Dengan proyek ini, Google menawarkan sebuah visi untuk mengembangkan cara baru untuk membantu anak-anak dalam mengembangkan pemikiran komputasi dengan menjadikan pemrograman Blockly menjadi kenyataan untuk pemrograman untuk layar.

Selain itu, Google juga mengenalkan sebuah sistem yang dapat dikostumisasi, diatur ulang, dan disusun ulang oleh para developer untuk menciptakan pengalaman yang berbeda. Sistem Project Bloks meupakan sistem yang dikenalkan tersebut, yang dibuat dalam tiga komponen, yaitu Brain Board, Base Board, dan Pucks.

Brain Board merupakan unit pemrosesan pada sistem yang dapat digunakan untuk mengendalikan berbagai macam perangkat yang memiliki API melalui WiFi maupun Bluetooth. Google mengembangkan unit ini dengan menggunakan Raspberry Pi Zero.

Base Board merupakan sebuah unit yang digunakan untuk mebaca intruksi dari Puck melalui sensor kapsitif dan menyalurkannya ke Brain Board. Base Board dirancang oleh Google dengan bentuk modular yang dapat disesuaikan untuk berbagai macam pengalaman pemrograman nyata.

Sedangkan Pucks merupakan unit yang membawa intruksi pemrograman perangkat lunak yang memiliki fleksibilitas tak terbatas untuk menciptakan pengalaman pemrograman yang nyata. Pucks dapat digunakan sebagai output program maupun input untuk program yang dikembangkan.

Selain itu, Google juga mengenalkan Coding Kit yang menunjukan bagaimana desainer, developer dan peneliti harus menggunakan sistem tersebut. Di dalam kit ini, IDEO membuat referensi yang dapat digunakan anak-anak dalam mempelajari konsep dasar pemrograman dengan susunan kepingan kode untuk menciptakan set intruksi yang dapat digunakan untuk mengendalikan mainan atau perangkat  yang terhubung.

Untuk mengembangkan sistem ini lebih baik, Google mengajak pendidik, developer, orang tua, dan peneliti untuk masuk ke dalam proyek penelitian ini. Dan untuk mengetahui lebih banyak tentang proyek ini, pembaca dapat melihatnya di sini.

[Via Google Developer Blog]