Google Android – Apakah Akan Menjadi Tren di Indonesia?


Google AndroidSaya beberapa hari lalu kembali melemparkan pertanyaan di Facebook mengenai apakah Android bisa menjadi tren di Indonesia dan apa yang developer mobile lokal bisa lakukan dengan Android di Indonesia. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, saya mengundang Batista Harahap dari Media Fusion dan Kristiono Setyadi dari United Coders untuk memberikan pendapat mereka tentang pertanyaan tersebut. Berikut adalah pendapat yang saya dapat:

Batista Harahap:

Untuk yang pertama apakah Android bisa menjadi tren di Indonesia, kayanya mesti dilihat dari 3 perspektif yaitu consumer, developer dan vendor….

Kalo dari sisi developer, gue rasa kita bisa sama-sama bilang bahwa SDK Android adalah salah satu yang terbaik. Gue rasa tren yang dapat terjadi adalah aplikasi-aplikasi kecil akan bertaburan. Oleh karena sifat Android yang menembus berbagai vendor handset, maka developer akan diuntungkan oleh marketing activities tiap vendor. Disini yang dapat berkembang mungkin monetization dari aplikasi-aplikasi lokal. Namun agar monetization dapat terjadi, developer pun mesti bersatu agar suara kita lebih lantang dibandingkan satu per satu yang pastinya akan menguntungkan. Untuk monetization yg dpt terjadi gue rasa beragam yah. Bisa jadi thread sendiri hehehe.

Sebagai consumer, tanpa mereka sadari, di setiap hp Android yang mereka punya, mereka menggunakan salah satu Mobile OS terbaik di era mobile ini. Secara User Experience (UX), saya rasa tidak kalah dengan platform lainnya. Hal ini kembali lg adalah hasil dari inisiatif Google yang selalu menawarkan best practice kepada user-usernya dan bersifat OPEN. Agar hal-hal tersebut dpt sampai kepada consumer, gue rasa education perannya penting seperti Google educate developer mengenai Android. Hal ini khususnya menjadi signifikan di Indonesia karena Google blm mempunyai presence disini sehingga vendor memainkan peranan yang penting.

Dengan dukungan dari berbagai vendor macam HTC, Samsung, Sony Ericsson, Huawei, LG, Nexian, dll gue rasa hanya tinggal menunggu waktu. Gue sendiri terlibat dalam sebuah projek yang menggunakan Android sebagai platform yang dituju. Rasanya seperti vendor keep quiet dulu sekarang.

Partnership antara Android dan Vendor adalah partnership antara nama-nama besar. Hal ini adalah kekuatan jika dieksekusi dengan baik, tinggal liat aja ke depannya gimana.

Untuk pertanyaan kedua, gue udah menjawab sedikit diatas. Yang perlu ditegaskan lg adalah pentingnya kesatuan agar kita punya leverage lebih untuk monetize aplikasi-aplikasi kita.

Dan berikut adalah respon dari saya dari pendapat Batista Harahap:

Untuk dari sisi developer dan vendor saya sangat setuju tapi dari sisi consumer, hmmmmm kayaknya menurut saya pribadi gak mudah untuk meraup pasar yang luas di Indonesia dalam waktu dekat, tapi untuk pasar geeks/techies saya yakin Android akan cukup bagus penetrasinya.

Hal ini soalnya menurut saya karena … kebanyakan alur user interface aplikasi-aplikasi yang ada di Android agak cukup membingungkan bagi pengguna biasa, gak mungkin kayaknya kita harus buat guide panjang untuk menggunakan aplikasi mobile. Beda dengan apple yang sepertinya alur user interface aplikasi-aplikasinya cukup “natural” untuk pengguna biasa. Dan kayaknya pengguna handphone di Indonesia belum cukup terbiasa dengan model touch-screen.

Kristiono Setyadi:

1. Android bisa jadi tren di Indonesia? Tentu saja. Menurut saya, ini hanyalah masalah waktu. iPhone sudah mulai tren di Indonesia dan Android akan bersaing ketat di belakangnya, disusul BB di belakang Android. Saya melihat ke depan, orang-orang yang pertama kali mengadopsi Android adalah orang-orang technical yang memang memanfaatkan Android sebagai developing platform mereka.

Dengan jumlah early-adopter Android yang tinggi dari orang-orang tech-savvy inilah muncul aplikasi-aplikasi lokal yang betul-betul bisa membuat pasar Android beranjak naik. So, kita tinggal tunggu saja booming Android di Indonesia :)

2. Apa yang para developer mobile lokal bisa lakukan dengan Android di Indonesia? Banyak! Salah satunya, tentu saja, dengan mengembangkan aplikasi yang dapat dimanfaatkan baik lokal maupun global :)

Nah apa para pembaca punya pendapat tersendiri tentang pertanyaan saya tersebut? Silahkan di-share di kolom komentar :D