[Ilustrasi Oleh Pixabay]
Seiring berjalannya konferensi Flutter Interact, Google membawa segudang pengumuman untuk platform Flutter maupun Dart yang didukungnya. Dalam pengumumannya, kedua platform pengembangan tersebut mendapatkan banyak hal baru yang bisa cukup membantu para pengembang.
Versi terbaru dari kedua platform pengembangan ini membawa peningkatan kinerja dan fitur baru, integrasi dengan platform pengembangan populer lain, serta program baru untuk mendukung komunitas penggunanya.
Flutter yang kini telah menginjak versi 1.12 sudah diluncurkan secara stabil. Versi baru ini hadir dengan dukungan untuk plugin web, aplikasi untuk macOS (masih dalam versi alpha), serta navigasi keyboard dan sejumlah kontrol untuk desktop yang lebih baik sebagai peningkatan utamanya.
Tak ketinggalan juga dalam hal ini, mereka juga membawa dukungan yang lebih baik untuk plugin IntelliJ and Android Studio. Mereka juga memiliki Layout Explorer baru untuk melacak masalah tata letak dan fitur debugging multi-perangkat.
Beberapa perubahan di antaranya juga mengubah proses pembuatan aplikasi Android dengan menghilangkan permasalahan yang ada sebelumnya. Pengembang kini juga bisa mencobanya tanpa perlu memasang perlengkapan ke komputer melalui https://dartpad.dev/.
Sementara Dart yang menginjak versi 2.7 juga tak kalah menarik dalam pengumumannya. Pembaruannya kini telah menambahkan dukungan untuk metode ekstensi, penyempurnaan untuk menangani string dengan karakter khusus, serta penyempurnaan seputar tipe nullable dan non-nullable.
Pemutakhiran ini pun dilengkapi dengan integrasi baru ke beberapa platform pengembangan populer, seperti Supernova, Adobe Creative Cloud dan Rive. Ini jadi pintu baru, mengingat pengembang tidak selalu menggunakan perlengkapan murni dari Google.
Supernova merupakan perlengkapan untuk merancang dan membuat prototipe. Integrasi dengan platform ini sangat spesial, karena platform pengembangan ini baru saja meluncurkan Supernova Cloud.
Apa yang spesial dari Supernova Cloud ini adalah perlengkapan ini bisa digunakan melalui peramban tanpa perlu memasangnya secara lokal. Kebetulan juga, Supernova Cloud dibangun juga menggunakan dukungan web dari Flutter.
Sementara di Adobe Creative Cloud, Flutter hadir sebagai plugin. Melalui plugin ini, pengembang bisa memformat rancangan Adobe XD miliknya agar mendukung Flutter. Plugin ini juga akan memasangkannya dengan kode secara langsung sehingga rancangan segera siap untuk dijalankan.
Plugin baru ini rencananya akan diluncurkan secara terbuka pada awal Tahun 2020 mendatang. Namun, para pengembang yang tertarik untuk mencobanya sudah bisa segera mendaftar supaya mendapat akses awalnya.
Flutter akhirnya juga hadir untuk para pengguna Rive, platform yang dulunya bernama Flare by 2Dimensions. Rive kini mendukung proses impor berkas data Lottie (dari After Effects) untuk digunakan dalam Flutter dalam membuat konten animasi.
Dukungan untuk komunitas Flutter kini juga tak kalah menariknya. Komunitas kini memiliki program baru bernama Flutter Favorite, yakni sebuah program yang secara khusus dirancang untuk menyoroti paket yang direkomendasikan.
Program ini bakal membantu pengembang untuk lebih mudah menemukan petunjuk dan paket-paket yang benar-benar bisa digunakan. Secara khusus, program ini akan dijalankan secara langsung melalui https://pub.dev/.
[Sumber: AndroidPolice]