GDG Devfest Bandung mengundang pembicara dari Google dan pembicara dari Bandung yang pastinya sudah mumpuni di bidangnya. Mereka menyampaikan pengalaman serta pengetahuannya mengenai teknologi yang berhubungan dengan produk Google. Pengembang aplikasi pun berinteraksi langsung dengan para pembicara untuk menambah pengetahuannya ataupun mengatasi kesulitan yang mereka hadapi saat mengembangkan produk yang menggunakan teknologi Google. Selain menambah ilmu pengetahuan, sesama pengembang aplikasi juga saling berkenalan dan berkumpul.
Acara ini terdiri dari seminar dan pelatihan yang terbagi di 4 sesi dan dihadiri oleh sekitar 140 pengembang aplikasi lokal dan pelajar.
Sesi Pertama
Pada sesi pertama acara ini diawali oleh Tony Chan sebagai developer advocate Android yang telah bergabung dengan Google sejak tahun 2007. Ia menyampaikan materi mengenai Definitive Android Design sehingga pengembang aplikasi diajarkan agar bisa menciptakan sebuah aplikasi yang bagus secara UI/UX akan tetapi secara performa pun bagus sesuai dengan perkembangan Android saat ini.
Sesi Kedua
Untuk sesi kedua dilanjutkan oleh Imaduddin Amin yang mengenalkan teknologi HTML5 khusus untuk platform Android. Ia berbagi tentang seputar teknologi ini baik dari sisi keuntungan maupun kerugian dari membuat aplikasi menggunakan HTML5 dibandingkan menggunakan cara native pada platform Android.
Sesi Ketiga
Sesi ketiga diisi oleh Yohan Totting dari Fowab dan ThinkRooms Studio yang menyampaikan tentang teknologi yang sama dengan yang Imaduddin Amin telah sampaikan akan tetapi bukan untuk platform Android. Yohan memperkenalkan penggunaan HTML5 untuk menciptakan situs web yang interaktif terutama saat menggunakan peramban web andalan Google, Google Chrome. Selain berbagi ilmu dengan pengembang aplikasi lain, Yohan juga mengajak para pengembang aplikasi yang berada di acara ini untuk bergabung dengan komunitas Fowab dan diajak berkunjung ke markas besar Fowab di Hackerspace Bandung.
Sesi Keempat
Sesi keempat dihadiri oleh seorang dosen muda ITB, Peb Ruswono Aryan yang berbagi pengetahuan tentang Artificial Intelligence App/Service melalui AppEngine yang memungkinkan pengembang aplikasi dapat membuat aplikasi seperti ChatBot. Ia juga menyampaikan materi maupun demo tentang Computer Vision yang membuat para pengembang aplikasi di acara ini sangat tertarik.
Sesi Kelima
Sesi terakhir diisi oleh Arie M. Prasetyo dari Inmotion Labs. Ia membawa printer yang otomatis mencetak foto jika ada peserta yang mengunggah gambar langsung ke Instagram dengan tagar #DevFestBdg. Ia juga menyampaikan materi tentang “Hardware Happiness” yaitu open source hardware yang menyenangkan dan dengan mudah dapat dimanfaat oleh para pengembang aplikasi.
~
Menurut saya, acara GDG (Google Developer Group) DevFest yang telah diselenggarakan di Bandung ini memberikan hal positif kepada semua pengembang aplikasi yang telah hadir terutama bagi mereka yang tidak sempat mengikuti GDG DevFest Jakarta. Tidak hanya ilmu pengetahuan dan pengalaman saja yang didapatkan pada acara ini, akan tetapi relasi dan kebersamaan pun dapat terjalin antar sesama pengembang aplikasi di Bandung.
Cisco mengungkapkan tiga kerentanan dalam layanannya. Ini dia penanganannya!
Ini ulasan mengenai keuntungan OptimalCloud Partner Platform, platform baru milik Optimal idM!
Google kenalkan dua koleksi baru dari Coral. Dua koleksi baru ini bakal menambah kemampuan pengembangan…
Raksasa Google baru saja mengembangkan sistem pemindaian kanker payudara berbasis kecerdasan buatan. Bagaimana hasilnya, berikut…
Meski dikenalkan bersamaan dengan Android 10 Beta, sampai kini Bubbles Notifications masih dalam tahap pengembangan.…
Samsung akan kembali memamerkan hasil program C-Lab ke ajang CES 2020. Ini dia proyek dan…