Google Dorong Dukungan Aksesibilitas di Ekosistem Android


Google Dorong Dukungan Aksesibilitas di Ekosistem Android Header[Ilustrasi Oleh Pixabay]

Agar semua orang mendapatkan hak yang sama, termasuk dalam teknologi informasi, Google senantiasa meningkatkan dukungan Aksesibilitas – dukungan yang dirancang khusus bagi penyandang disabilitas – di ekosistem Android, dari waktu ke waktu.

Melalui tim Accessibility Developer Infrastructure, mereka mendorong setiap perubahan supaya para pengembang dapat membangun aplikasi mereka tanpa mengesampingkan orang-orang yang memiliki keterbatasan.

Dengan miliaran perangkat Android yang digunakan di seluruh dunia dan jutaan aplikasi yang tersedia di Play Store, mungkin tampaknya sulit untuk mendorong perubahan tersebut di seluruh ekosistem. Namun, tim Accessibility Developer Infrastructure mampu melakukan hal tersebut.

Setiap kali pengembang mengunggah bundel APK atau aplikasi ke trek terbuka atau tertutup, tim Google Play akan menguji unggahan tersebut pada berbagai model perangkat yang menjalankan berbagai versi Android sebelum diterbitkan.

Hasil dari pengujian tersebut, akan disampaikan oleh Google dalam sebuah laporan pra-peluncuran, yang akan memberi tahu para pengembang tentang masalah yang terdapat dalam aplikasinya sebelum diluncurkan.

Memanfaatkan siklus ini, tim Accessibility Developer Infrastructure pun menambahkan pengujian tambahan dengan hasil yang ditampilkan di bagian baru pada laporan pra-peluncuran.

Tepatnya setahun yang lalu, bagian baru tersebut diluncurkan dengan nama Accessibility. Saran-saran di dalam bagian ini, didasarkan pada praktik terbaik di industri dan pengalaman Google sendiri.

Sementara pengujiannya dilakukan dengan memeriksa masalah-masalah umum yang dapat membuat aplikasi lebih sulit digunakan oleh para penyandang disabilitas, seperti apakah tombol cukup besar untuk nyaman untuk ditekan, dan apakah teks cukup kontras dengan latar belakang sehingga lebih mudah dibaca.

Sejak diluncurkan pada bulan Juli 2018 lalu, lebih dari 3,8 juta aplikasi telah diuji oleh tim Accessibility Developer Infrastructure, yang menghasilkan lebih dari 171 juta saran untuk meningkatkan aksesibilitas. Dan dampak nyata pun sudah dirasakan oleh Google.

Berdasarkan keterangan yang disampaikan oleh Program Manager Accessibility Engineering Google, Ian Stoba, jumlah pengembang yang mendaftar untuk konsultasi aksesibilitas di acara Google I/O 2019 meningkat empat kali lipat dari tahun 2018.

Memang tidak bisa dipungkiri, bahwa meningkatkan aksesibilitas bukan hanya hal yang benar untuk dilakukan. Namun, hal tersebut juga berguna bagi bisnis karena dapat meningkatkan pasar potensial untuk aplikasi mereka.

Kabar baiknya, selain laporan Accessibility, Google juga memiliki beberapa pendekatan lain untuk mendorong kesadaran akan aksesibilitas bagi komunitas pengembang. Termasuk di antaranya, kursus daring bersama Udacity, serta peluncuran aplikasi Accessibility Scanner untuk Android dan iOS.

[Sumber: Google]