Google HackFair Indonesia : Kembangkan Solusi Untuk Masalah Bangsa dengan Teknologi Internet of Things


Google HackFair header
Kemarin secara resmi Google mengadakan acara yang bertajuk Google HackFair Indonesia. Acara ini sendiri bertujuan untuk berbagai dan memperkenalkan berbagai proyek yang diproduksi menggunakan teknologi Google.

Tentunya, pihak penyelenggara dalam acara Google HackFair Indonesia ini mempertemukan pengembang, engineer, dan penggemar teknologi untuk memperlihatkan produk yang telah dibuat dengan menggunakan teknologi Google.

Google HackFair Indonesia sendiri diadakan selama dua hari mulai dari tanggal 5 Desember hingga 6 Desember 2015. Dalam ajang ini terdapat beberapa 3 acara menarik yang terdiri dari pameran, seminar, dan workshop codelab untuk mempelajari teknologi baru dari Google.

Salah satu acara menarik yang saya hadiri adalah seminar yang bertajuk “Hardware And Iot As A Tool To Solve Problem”. Dalam seminar ini menghadirkan beberapa pembicara yang telah berpengalaman dibidangnya Internet of Things.

Pembicara Google HackFair IoT

Pembicara yang diundang dalam seminar ini terdiri dari Martin Kurnadi sekalu CEO dari Geeknesia, Sofian Hadiwijaya selaku Intel IoT Innovator, dan Muhammad Ihsan Akhirulsyah selaku CFO dan Co-Founder dari eFishery. Untuk yang ditunjuk menjadi moderator dalam seminar ini adalah Wiku Baskoro selaku Chief Editor dari DailySocial ID.

Awalnya, Martin menjelaskan bahwa Internet of Things ini pada dasarnya merupakan perangkat apapun yang tersambung melalui internet dan selanjutnya data dari perangkat tersebut dapat diambil melalui aplikasi. Setelah data terambil maka datanya dapat dianalisis sehingga dapat membantu kebutuhan dalam mengatasi masalah suatu instansi, masyakarat, bahkan negara.

Nantinya Things atau benda ini bisa berinteraksi satu sama lainnya melalui internet. Misalnya seseorang menggunakan gelang pintar yang datanya dapat diambil melalui aplikasi dan selanjutnya data-data tersebut dapat terhubung dengan internet untuk dianalisis lebih lanjut yang dapat menghasilkan informasi kebugaran yang dibutuhkan oleh penggunanya.

Tak ketinggalan, Sofian Hadiwijaya bahwa di kantor lamanya, Crackerz, pernah diadakan kompetisi mengenai Internet of Things yang dibarengi dengan diselenggarakannya acara Big Data. Menurut Sofian, kedepannya dengan menggunakan teknologi Internet of Things ini perangkatnya dapat mengambil data-data yang besar dengan mudah dari perangkat IoT karena komputer mini pengembangan, sensor, ponsel pintar, wearable, dan lainnya semakin lama akan semakin murah dan lengkap.

Muhammad Ihsan mengatakan bahwa Internet of Things ini bisa dibilang teknologi masa depan. Menurutnya, Ihsan bersama dengan 2 temannya mengembangkan perangkat Internet of Things dibidang Agriculture dan Aquaculture karena petani maupun peternak ikan sangat penting untuk mendukung suatu pangan negara sehingga petani ini tidak boleh hilang dan harus dapat bekerja.

Terlihat bahwa mulai dari tahun 1960 kemampuan produktivitas pertanian dan perikanan di Indonesia semakin menurut. Untuk itu, perlu dikembangkan solusi untuk meningkatkan produktivitas secara efisien dan eksponensial. Bisa dikatakan IoT menjadi salah satu solusi untuk membantu petani dalam meningkatkan produktivitasnya.

Efishery yang dikembangkan Ihsan dan teman-temannya menghasilkan produk-produk Internet of Things yang dapat membantu peternak ikan yang bergerak dibidang perikanan agar dapat melakukan ternak ikan yang efisien, tepat, dan lebih membuat hemat biaya perawatan dan produksinya.

Menurut Martin, Internet of Things merupakan bidang yang menarik karena melibatkan software dan hardware menjadi satu bagian dalam produk-produk yang dikembangkan. Kini orang yang berkecimpung dalam pengembangan software, banyak juga yang dapat mengembangkan hardware.

Terutama pada kampus – kampus di Indonesia, teknologi Internet of Things ini dapat meningkatkan semangat bagi mahasiswa utnuk membuat inovasi yang lebih unik dan menarik lagi. Namun sayangnya, pemerintah Indonesia masih kurang mendukung inovas-inovasi teknologi yang telah dilakukan mahasiswa, peneliti, maupun dosen.

Dalam hal ini Martin berharap dukungan pemerintah Indonesia ini telah dimulai sejak dini di sekolah-sekolah agar masyarakat Indonesia dapat membuat inovasi yang menarik dan efisien dalam membantu permasalahan sehari-hari dari negara ini.

Beberapa bidang yang saat ini berpotensi dalam pengembangan Internet of Things di Indonesia adalah keamanan, agriculture, manufacture, dan aquaculture. Namun agar perangkat Internet of Things ini dapat bermanfaat bagi orang banyak harus diproduksi dalam skala besar dan mendapatkan dukungan yang baik dari berbagai pihak baik pendidikan, pemerintah, maupun industri.

Kalau menurut Sofian, saat ini teknologi Internet of Things memiliki peluang di beberapa bidanng seperti hiburan, manufacture, retail, dan paling besar adalah health care. Tentu saja, bidang health care ini menjadi peluang besar karena dengan data-data kesehatan serta kebugaran yang dapat dianalisis maka masyarakat dapat menjadi lebih baik dan sehat lagi.

Diharapkan dengan pengembangan teknologi Internet of Things ini di Indonesia ini dapat memecahkan permasalahan sehari-hari di negara Indonesia dan membuat produktivitas masyarakatnya dalam bekerja semakin efektif serta efisien.

*Disclosure : TeknoJurnal merupakan salah satu media partner dari Google HackFair Indonesia