Google Kenalkan API Baru Untuk Platform ARCore


[Ilustrasi oleh Flickr]

Google kembali mengumumkan ketersediaan API (Application Programming Interface) atau antarmuka pemrograman aplikasi baru yang bisa digunakan untuk meningkatkan kemampuan pengembangan Augmented Reality (AR) pada platform ARCore miliknya.

Sebagaimana yang telah kita ketahui bersama, Google memiliki sebuah platform yang disebut dengan ARCore. Platform ini adalah platform yang berguna untuk membangun pengalaman AR, yang dilengkapi dengan 3D Rendering Library (Sceneform) untuk mengembangkan aplikasi AR di Android.

Melalui update terbarunya ini, Google mengumumkan beberapa peningkatan dalam platform tersebut, termasuk peningkatan algoritma yang akan membuat aplikasi yang dibangun menggunakan platform ini menggunakan RAM dan CPU yang lebih sedikit dalam sesi waktu yang lama.

Selain itu pun, Google menyematkan beberapa fitur dengan fungsi yang baru dalam platform tersebut, yang akan membuat para pengembang lebih fleksibel dalam mengelola konten-kontennya.

Salah satu fitur baru ini adalah dukungan pemuatan gITF dalam Sceneform. Sehingga sekarang ini, dengan antarmuka baru ini, para pengembang tidak perlu lagi mengonversi gITF ke SFB saat akan melakukan rendering.

Hal ini tentunya akan sangat berguna, bagi pengembang yang mengembangkan aplikasi dengan jumlah model gITF yang cukup banyak, seperti aplikasi-aplikasi yang menawarkan pengalaman belanja.

Sementara itu, Google pun telah memiliki UX (User Experience) library di dalam library Sceneform, yang berisi elemen-elemen umum, seperti transformasi obyek dan plane detection. Dengan library ini, pengembang pun tidak perlu menghabiskan waktunya untuk membuat ulang obyek setiap kali mereka membangun aplikasi baru.

Dan guna memudahkan para pengembang dalam melakukan kostumisasi terhadap elemen-elemen dari obyek untuk disesuaikan dengan aplikasi, Google pun telah merilis kode sumber dari elemen-elemen dalam UX Library Sceneform bersama dengan pembaruan ini.

Google juga menambahkan sistem identitas (ID) untuk setiap titik dalam cloud melalui pembaruan ini. Dengan menggunakan sistem ID ini,  setiap titik dalam cloud akan memiliki ID unik, yang setiap titiknya akan berbeda, sehingga akan membuatnya terlihat lebih stabil dan kokoh dari pada sebagai obyek yang bergerak.

Selain menambahkan beberapa fitur yang telah dijelaskan, Google juga menambahkan dukungan ARCore ke beberapa perangkat baru, sehingga pengalaman AR yang dibangun oleh para pengembang dapat tersebar ke pengguna yang lebih luas.

Bagi para pengembang yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang API baru untuk ARCore ini, dapat mengunjungi halaman GoogleDeveloperBlog, atau secara langsung menuju halaman pengembangan dari ARCore.