Google Kenalkan Berbagai Pembaruan di Android Developer Summit


Google Kenalkan Berbagai Pembaruan di Android Developer Summit Header[Ilustrasi Oleh Flickr]

Dalam acara Android Developer Summit yang diselenggarakan minggu ini di Computer History Museum, Mountain View, Google mengumumkan beberapa pembaruan terbaru yang ada dalam ekosistem pengembangan Android.

Dimulai dengan menjelaskan dukungannya terhadap perangkat foldable yang tampaknya akan menjadi tren di masa mendatang, Google mengumumkan fitur terbaru dari Kotlin 1.3, pembaruan Jetpack dan Android X, pengembang Android Studio 3.3, dukungan instant apps, dan lebih banyak lagi.

Sebagaimana kita tahu, Kotlin menjadi bahasa pemrograman baru yang dikembangkan Google untuk mempermudah pengembangan aplikasi Android. Bahasa ini dikembangkan berdasarkan JetBrains yang berjalan di dalam mesin virtual Java (JVM).

Pada pembaruannya yang terakhir, yakni pada versi 1.3, Kotlin menawarkan beberapa fitur baru, termasuk Inline Classes, yakni fitur untuk membuat tipe data yang tidak dialokasikan kecuali dalam kotak.

Selain itu, sekarang terdapat sebuah tipe baru dalam pustaka standar Kotlin, bernama Unsigned Numbers, yang bisa dibangun dengan menggunakan Inline Classes. Tipe baru ini mencakup UInt, UByte, dan ULong.

Versi terbaru dari Kotlin ini juga sekarang mendukung pengembangan untuk native Javascript, padahal semula hanya mendukung pengembangan yang ada pada ekosistem Android atau JVM.

Google juga menjelaskan bahwa dukungan Coroutines pun kini semakin stabil pada Kotlin 1.3 dan semua fitur barunya telah terintegrasi ke dalam antarmuka pemrograman aplikasi (API) spesifik Kotlin Android.

Sementara itu, Jetpack yang diklaim telah diadopsi hingga 80 persen dari 1000 aplikasi dan game terbaik Android, juga mendapat beberapa tambahan, termasuk Navigation, Work Manager, dan Android Slice.

Secara spesifik, Navigation dan Work Manager menawarkan kemudahan implementasi prinsip transisi dengan animasi, membuat dan mengedit alur navigasi, serta membuat proses di latar belakang menjadi lebih efisien.

Sedangkan Android Slice bisa dimanfaatkan untuk menampilkan cuplikan aplikasi mini yang berisi berbagai macam konten dan tindakan, seperti memutar video atau memesan penerbangan.

Tidak ketinggalan juga, Google mengenalkan ekosistem pengembangan Android Studio Beta 3.3 yang difokuskan pada stabilitas, terutama pada bug yang mempengaruhi pengguna aplikasi.

Berdasarkan penjelasan dari Google, Android Studio Beta 3.3 kini dilengkapi dengan alat pengembang yang akan membantu para pengembang dalam memahami apa yang memperlambat pembangunan aplikasi dengan lebih mudah.

Melalui IDE terbaru ini juga, para pengembang juga dapat menerapkan dan membuat aplikasi instan, menginstal aplikasi dari satu proyek Android Studio, serta memasukkannya dalam satu bundel Aplikasi Android.

[Sumber: Venturebeat]