Google Kenalkan Kelas Ke-5 Program Launchpad Accelerator


Google Launchpad Accelerator ke 5 Featured[Sumber: Pexels]

Teknojurnal – Google akan segera memulai kembali acara tahunannya Launchpad Accelerator yang saat ini telah menginjak seri kelima. Dalam acara ini banyak startup yang akan belajar di kelas tersebut.

Launchpad Accelerator adalah program tahunan Google, dimana startup dari seluruh penjuru dunia akan belajar selama enam bulan bersama perusahaan raksasa tersebut. Dalam program ini, startup terpilih akan dibimbing secara mendalam oleh lebih dari 30 tim dari Google, serta beberapa mentor ahli yang dihadirkan dari perusahaan teknologi ternama dunia dan Silicon Valley.

Startup yang mengikuti program Launchpad Accelerator akan dibimbing selama enam bulan lamanya. Namun, pembimbingan ini dilakukan secara jarak jauh, dengan pembimbingan secara intensif selama dua minggu melalui acara bootcamp di San Francisco.

Dalam mengikuti acara ini, startup terpilih yang ikut berpartisipasi akan mendapatkan beberapa keuntungan dari Google. Beberapa keuntungan tersebut antara lain adalah

  • Dukungan penuh tanpa equitas dari Google
  • Beberapa kredit untu produk-produk Google dan pelatihan media
  • Dapat terus bekerja sama dengan Google saat kembali ke negara asalnya.

Kelas ke 5 dari program Launchpad Accelerator akan diselenggarakan mulai pada akhir bulan Januari 2018, tepatnya pada tanggal 29 Januari, di Google Developers Launchpad Space di San Francisco. Program ini akan diawali dengan acara bootcamp selama dua minggu seperti yang telah diulas pada paparan sebelumnya.

Acara pembimbingan startup ini diikuti oleh 24 startup dari empat wilayah, yaitu Afrika, Asia, Eropa, dan Amerika latin. Berikut daftar partisipan acara Launchpad Accelerator berdasarkan pembagian wilayah di atas:

Afrika

Dari afrika terdapat tiga startup yang terpilih untuk mengikuti acara ini. Dua startup berasal dari Nigeria, yaitu Helium Health yang bergerak di bidang teknologi kesehatan dan Paylater yang bergerak di bidang finansial. Satu lagi startup berasal dari Afrika Selatan, yaitu Aerobotics yang bergerak di bidang analisis data untuk membantu petani mengurangi biaya.

Asia

Sedangkan dari wilayah Asia terdapat sepuluh startup terpilih,termasuk dari Indonesia dengan Kulina yang bergerak di bidang rantai logistik. Selain dari Indonesia, startup lain juga berasal dari Bangladesh dengan Maya Apa yang bergerak di bidang kesehatan, Pakistan dengan ViviTech yang mengembangkan teknologi layanan konsumen digital, Filipina dengan Ayananh yang berkecimpung di teknologi finansial, Thailand dengan Priceza yang masuk ke teknologi untuk jual-beli, dan Vietnam dengan Monkey Junior yang bergerak di bidang edukasi.

Empat lainnya berasal dari India, yaitu BabyChakra yang masuk ke dalam bidang parenting dan kehamilan, m.Paani yang bergerak di bidang bisnis, Niramai yang bergerak di teknologi kesehatan, dan SocialCops yang menggeluti bidang analisi data.

Eropa

Dari eropa, terdapat empat startup terpilih. Dua diantaranya berasal dari Rusia, yaitu App in The Air yang bergerak di bidang travel dan Voximplant yang menawarkan platform komunikasi cloud. Dua lainya berasal dari Hungaria dan Polandia, yaitu Synetic yang bergerak di teknologi machine learning untuk video iklan dan Szopi yang bergerak di bidang pengiriman.

Amerika Latin

Tujuh startup lainya berasal dari wilayah Amerika Latin. Termasuk di dalamnya Etermax yang bergerak di industri game dan Restorando yang industri makanan yang berasal dari Argentina, Clip yang bergerak di bidang financial dan Kubo.financiero yang juga bergerak di regulasi keuangan yang berasal dari Meksiko, serta tiga lainnya berasal dari Brazil, yaitu Loggicreates yang mengambil bidang logistik, Nubank yang bergerak di bidang finansial, dan Grupo ZAP Viva Real yang mengembangkan teknologi pasar properti.

[Sumber: Google Developer Blog]