[Ilustrasi Oleh Pixabay]
Setelah siklus pengembangan yang lebih lama dari biasanya, terhitung empat bulan dari versi sebelumnya, Google akhirnya meluncurkan pembaruan untuk Android Native Development Kit (NDK) r21 Beta beberapa waktu yang lalu.
Melalui pembaruan ini, perusahaan yang berada di balik sistem Android tersebut menjanjikan berbagai macam hal seperti pembaruan-pembaruan NDK sebelumnya, dengan beberapa tambahan termasuk siklus pengembangan yang cukup baru.
Dalam halaman situs web khusus pengembangnya, mereka mengumumkan bahwa perusahaan melakukan pembaruan toolchain, peningkatan keamanan dan kinerja yang lebih baik secara mendasar, dan membuat perubahan pada proses peluncuran.
Untuk mendukung pengembang yang membutuhkan versi yang stabil tanpa mengesampingkan kebutuhan akan fitur baru, Google akan menggunakan siklus pengembangan baru yang disebutnya dengan Long Term Support (LTS).
Melalui siklus pengembangan ini, mereka akan meluncurkan NDK satu tahun sekali, dengan masa uji pemakaian beta yang lebih lama dan akan menerima perbaikan masalah sebagai backports hingga rilis LTS tahun berikutnya.
Untuk mendukung siklus LTS ini, mereka juga menerangkan akan menggunakan siklus non LTS, yang disebut rolling release, dengan siklus yang sangat mirip seperti siklus pengembangan yang digunakan sekarang ini.
Siklus rolling release diperkirakan akan berjalan per kuartal, dan hanya berjalan untuk proses penambalan fitur dalam memperbaiki permasalahan-permasalahan kritis yang terdapat pada toolchain.
Yang tak kalah penting, Google juga menyebutkan beberapa pembaruan dan fitur baru di dalam NDK r21. Beberapa di antaranya termasuk GNU 4.2, GDB 8.3, LLVM baru, dan Fortify yang aktif secara mendasar.
Dengan berbagai pembaruan dan fitur baru tersebut, NDK r21 akan menyelesaikan beragam masalah yang ada di versi sebelumnya, serta akan membantu pengembang dalam menulis kode yang lebih baik dan lebih aman.
Sayangnya, NDK r21 membutuhkan persyaratan sistem minimal yang berbeda dari versi sebelumnya. Oleh karena itu, pengembang harus menyesuaikannya jika ingin menggunakan versi ini.
Mengikuti persyaratan minimal dari Android Studio dan Android SDK, NDK r21 – mungkin juga versi selanjutnya – hanya akan mendukung sistem Microsoft Windows 64 bit dan Linux dengan glibc 2.17 atau lebih baru.
Selain itu, semua aplikasi, baik aplikasi yang sudah ada atau aplikasi baru, sekarang harus mendukung arsitektur 64 bit seperti persyaratan Google Play, kecuali untuk aplikasi-aplikasi yang membutuhkan waktu tambahan.
Pengembang juga harus mulai memilih perangkat-perangkat yang akan didukung oleh aplikasinya, karena secara mendasar semua kode ARM kini membutuhkan Neon.
Informasi lebih lengkap mengenai pembaruan NDK r21 ini bisa dibaca secara lebih detail melalui halaman berikut ini.