Google Luncurkan Biometric API untuk Semua Jenis Otentikasi Biometrik


Biometric API Header[Ilustrasi Oleh Pixabay]

Sejalan dengan peluncuran Android 10 (API level 29), para pengembang kini dimudahkan dengan adanya antarmuka pemrograman baru bernama Biometric API. Dengan menggunakan antar muka ini, pengembang bisa lebih mudah untuk mengecek dan menggunakan kredensial sensor biometrik ke dalam aplikasinya.

Biometric API merupakan bagian dari AndroidX Biometric Library, yakni sebuah pustaka yang merangkum semua kebutuhan otentikasi pengguna di perangkat mereka. Bersamaan dengan pembaruan Android 10, AndroidX Biometric Library pun mendapatkan pembaruan yang sangat signifikan.

Yang mana dalam hal ini, pustaka khusus otentikasi biometrik tersebut kini bisa membuat semua perilaku biometrik dari Android 10 tersedia untuk semua perangkat yang menjalankan Android 6.0 (API level 23) atau lebih tinggi. Dan tentu saja, Biometric API menjadi salah satu langkah besarnya.

Otentikasi biometrik untuk perangkat Android memang bukanlah hal yang baru. Sejak Android 6.0 (API level 23), Google sudah membuat kelas untuk otentikasi tersebut, tetapi saat itu masih berlaku untuk sensor sidik jari. Dan karena belum dilengkapi dengan antarmuka pengguna (UI), pengembang pun harus membuat UI secara mandiri.

Baru setelah Android 9 (API level 28) muncul, Google membuat sebuah standarisasi yang mengatur kebijakan penggunaan UI untuk pemindai sidik jari. Dan sebagai tambahan, BiometricPrompt pun diperkenalkan untuk mencakup lebih banyak sensor dari sekadar sidik jari.

Penambahan ini pun memungkinkan pengembang untuk mengelola antarmuka pemrograman dengan lebih mudah saat mereka butuh untuk mengakses berbagai perangkat keras biometrik yang tersedia pada perangkat OEM.

Pengembang aplikasi juga tak perlu khawatir untuk menciptakan aplikasi yang membutuhkan fitur pemindai biometrik, pada perangkat-perangkat yang menerapkan otentikasi biometriknya secara khusus.

Melanjutkan kemudahan ini, Google membawa serangkaian fitur penting yang bakal membuat Biometric API menjadi antarmuka yang sangat komplit untuk mewadahi semua otentikasi yang dibutuhkan di dalam aplikasi.

Selain mendukung beberapa faktor bentuk otentikasi biometrik, antarmuka tersebut kini telah memiliki fitur yang bisa mempermudah pengembang untuk memeriksa apakah perangkat pengguna memiliki sensor biometrik atau tidak.

Bahkan jika tidak ada, antarmuka ini juga bakal memungkinkan pengembang untuk menggunakan kredensial jenis lain, seperti PIN, pola atau kata sandi, alih-alih kredensial biometrik, jika mereka memang memerlukannya.

Bagi Anda yang tertarik, informasi lebih lanjut mengenai Biometric API bisa dilihat di halaman pengumumannya. Atau, Anda juga bisa mengaksesnya secara langsung di halaman dokumentasinya.

[Sumber: Google]