Sudah umum diketahui bahwa banyak aplikasi yang terdapat di Android Market dapat membahayakan para pengguna handphone berbasis Android. Hal ini dikarenakan tidak adanya kurasi aplikasi dari aplikasi Android yang masuk ke Android Market sehingga para pengembang aplikasi dapat dengan bebas memasukkan aplikasi Android mereka termasuk aplikasi yang dibuat untuk membahayakan penggunanya seperti mencuri data pribadi, menyedot pulsa, dan lain-lain.
Melihat hal ini Google sepertinya tidak tinggal diam, Google ternyata telah menambahkan lapisan keamanan baru di Android Market. Tepatnya tanggal 2 Februari 2012 kemarin, Hiroshi Lockheimer, VP of Engineering Android, mengumumkan bahwa Google telah mengembangkan layanan yang dapat secara otomatis memindai aplikasi-aplikasi yang ada di Android Market untuk mencari aplikasi yang membahayakan pengguna handphone Android. Layanan keamanan terbaru dari Google ini diberi nama kode “Bouncer”.
Hiroshi menjelaskan bahwa cara kerja Bouncer adalah ketika sebuah aplikasi di-upload ke Android Market, Bouncer akan segera menganalisa aplikasi tersebut untuk mendeteksi malware, spyware, dan trojan. Bouncer juga akan mendeteksi perilaku menyimpang dari aplikasi tersebut dan memandingkannya dengan aplikasi-aplikasi yang telah dianalisa sebelumnya untuk medeteksi pelanggaran keamanan.
Selain menganalisa aplikasi baru yang di-upload ke Android Market, Bouncer juga menganalisa semua aplikasi yang telah ada di Android Market beserta akun para pengembang aplikasi di Android Market. Walaupun terdapat Bouncer, para pengguna handphone Android tidak akan merasakan perubahan user experience ketika menggunakan Android Market dan para pengembang aplikasi tetap dapat memasukkan aplikasi mereka ke Android Market tanpa proses persetujuan.
Menurut saya ini merupakan langkah yang bagus dari Google melihat semakin banyaknya aplikasi yang bertebaran di Android Market dan semakin banyaknya pengguna handphone berbasis Android. Walaupun sebetulnya sebetulnya para pengguna handphone berbasis Android dapat dengan selektif mengunduh aplikasi di Android Market untuk mencegah terjadinya instalasi aplikasi yang membahayakan, namun tentu untuk urusan keamanan tidak bisa semuanya diserahakan ke sisi pengguna.